Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Banyak warga Inggris tak paham risiko hengkang dari Uni Eropa

Banyak warga Inggris tak paham risiko hengkang dari Uni Eropa Rakyat inggris memilih keluar dari Uni Eropa. ©2016 Merdeka.com/PA/Andrew Parsons

Merdeka.com - Referendum Britania Raya menunjukkan kemenangan kelompok Brexit alias hengkang dari Uni Eropa. Masalahnya, sebagian dari pemilih opsi 'hengkang' rupanya tak sadar risiko atas keputusan mereka.

Daily Mirror melaporkan, Sabtu (25/6), pencarian Google sepanjang 24 jam terakhir dengan kata kunci 'apa itu Uni Eropa' memuncaki daftar di Inggris dan sekitarnya. Artinya, warga Inggris banyak yang berupaya mempelajari fungsi Uni Eropa justru setelah referendum terlanjur berakhir.

Selain mencari tahu soal Uni Eropa, pengguna Internet di Britania Raya diketahui aktif mencari informasi risiko meninggalkan organisasi multilateral tersebut. Google mncatat kata kunci 'apa yang akan terjadi jika kita meninggalkan Uni Eropa' melonjak tiga kali lipat dibanding sehari sebelum referendum.

Sebagian pemilih 'hengkang' mengaku menyesal, seperti pengakuan wanita bernama Mandy asal Newcastle yang diwawancarai ITV. "Seandainya saya punya kesempatan memilih lagi, saya akan memilih bertahan di Uni Eropa," ujarnya.

Seorang pemilih dari Manchester, Adam, mengaku memilih opsi 'hengkang' sekadar iseng. Dia terkejut ketika tahu kelompok pro-Brexit menang.

"Saya tidak mengira suara saya bisa berarti, karena tampaknya kelompok bertahan akan menang," ujarnya.

Dalam referendum yang berlangsung dramatis kemarin, 17,4 juta rakyat Britania Raya (atau 52 persen suara) memilih opsi 'hengkang'. Hasil ini memaksa Perdana Menteri David Cameron mundur, untuk digantikan anak buahnya dari Partai Konservatif pada Oktober mendatang.

Rakyat Skotlandia serta Irlandia Utara turut kecewa dengan keputusan warga Inggris memisahkan diri dari Uni Eropa. Referendum kemerdekaan dari dua wilayah itu sangat mungkin terjadi dalam waktu dekat, memicu perpecahan Britania Raya.

Kelompok ultranasionalis serta anti-imigran di Inggris kini mendapat angin. Uni Eropa terancam pecah, karena desakan menggelar referendum seperti di Inggris telah mulai disuarakan politikus Prancis, Belanda, serta Italia.

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Survei: Mayoritas Kaum Muda Inggris Menilai Israel
Survei: Mayoritas Kaum Muda Inggris Menilai Israel "Seharusnya Tidak Ada"

Survei: Mayoritas Kaum Muda Inggris Menilai Israel "Seharusnya Tidak Ada"

Baca Selengkapnya
Potret Miris Pendidikan di Indonesia, Anak SMA Diminta Sebut Nama Negara di Eropa Malah Jawab Garut
Potret Miris Pendidikan di Indonesia, Anak SMA Diminta Sebut Nama Negara di Eropa Malah Jawab Garut

Ditanya soal negara Eropa, jawaban mereka begitu memprihatinkan.

Baca Selengkapnya
Terungkap! Jutaan Orang Kaya di Amerika Pindah ke Negara Kecil Demi Alasan Ini
Terungkap! Jutaan Orang Kaya di Amerika Pindah ke Negara Kecil Demi Alasan Ini

Jutaan orang Amerika Serikat berlomba memiliki paspor dari negara lain demi menyelamatkan harta kekayaan mereka.

Baca Selengkapnya
Pejabat Inggris Mundur Gara-gara Pemerintahnya Terlibat Kejahatan Israel Bantai Warga Gaza, Sempat Protes Malah Dicueki
Pejabat Inggris Mundur Gara-gara Pemerintahnya Terlibat Kejahatan Israel Bantai Warga Gaza, Sempat Protes Malah Dicueki

Pejabat senior Kementerian Luar Negeri Inggris mengundurkan diri usai negaranya mengirim senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya
Baru Kerja Sebulan di Perkebunan, Pekerja Indonesia di Inggris Dipecat karena Kurang Cepat Memetik Buah
Baru Kerja Sebulan di Perkebunan, Pekerja Indonesia di Inggris Dipecat karena Kurang Cepat Memetik Buah

Baru Kerja 5 Pekan di Perkebunan, Pekerja Indonesia di Inggris Dipecat karena Kurang Cepat Memetik Buah

Baca Selengkapnya
Prabowo: Eropa Enggak Tahu Indonesia, Tahunya Bali
Prabowo: Eropa Enggak Tahu Indonesia, Tahunya Bali

Prabowo kadang bercanda mengenai ketidakkaguman Eropa terhadap Indonesia.

Baca Selengkapnya
13 September: Pengeboman Istana Buckingham 1940, Ketahui Latar Belakang dan Dampaknya
13 September: Pengeboman Istana Buckingham 1940, Ketahui Latar Belakang dan Dampaknya

Istana Buckingham dibom oleh Nazi Jerman pada Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya
Terungkap Sisi Lain Akibat Kerusuhan Anti-Muslim di Inggris, Banyak Orang Belajar Islam & Jadi Mualaf
Terungkap Sisi Lain Akibat Kerusuhan Anti-Muslim di Inggris, Banyak Orang Belajar Islam & Jadi Mualaf

Pasca kericuhan di Inggris banyak warganya justru menjadi penasaran dan tertarik dengan Islam.

Baca Selengkapnya
Survei: Mayoritas Warga Israel di Luar Negeri Tidak Mau Kembali ke Negaranya
Survei: Mayoritas Warga Israel di Luar Negeri Tidak Mau Kembali ke Negaranya

Survei: Mayoritas Warga Israel di Luar Negeri Tidak Mau Kembali ke Negaranya

Baca Selengkapnya
FOTO: Khawatir Perang Pecah, Ribuan Warga Asing Bondong-Bondong Tinggalkan Lebanon
FOTO: Khawatir Perang Pecah, Ribuan Warga Asing Bondong-Bondong Tinggalkan Lebanon

Warga negara asing yang meninggalkan Lebanon di tengah ketegangan regional semakin meningkat jumlahnya.

Baca Selengkapnya
Hasil Survei: Hampir Separuh Populasi Israel Ingin Pindah Negara
Hasil Survei: Hampir Separuh Populasi Israel Ingin Pindah Negara

Perang genosida Israel di Gaza membuat perekonomian negara Zionis itu terpuruk.

Baca Selengkapnya
Setengah Juta Warga Israel Kabur ke Luar Negeri Sejak 7 Oktober, Jumlah Imigran Yahudi Anjlok
Setengah Juta Warga Israel Kabur ke Luar Negeri Sejak 7 Oktober, Jumlah Imigran Yahudi Anjlok

Kepergian mereka juga tidak jelas apakah mereka akan kembali atau tidak.

Baca Selengkapnya