Banyak warga Inggris tak paham risiko hengkang dari Uni Eropa
Merdeka.com - Referendum Britania Raya menunjukkan kemenangan kelompok Brexit alias hengkang dari Uni Eropa. Masalahnya, sebagian dari pemilih opsi 'hengkang' rupanya tak sadar risiko atas keputusan mereka.
Daily Mirror melaporkan, Sabtu (25/6), pencarian Google sepanjang 24 jam terakhir dengan kata kunci 'apa itu Uni Eropa' memuncaki daftar di Inggris dan sekitarnya. Artinya, warga Inggris banyak yang berupaya mempelajari fungsi Uni Eropa justru setelah referendum terlanjur berakhir.
Selain mencari tahu soal Uni Eropa, pengguna Internet di Britania Raya diketahui aktif mencari informasi risiko meninggalkan organisasi multilateral tersebut. Google mncatat kata kunci 'apa yang akan terjadi jika kita meninggalkan Uni Eropa' melonjak tiga kali lipat dibanding sehari sebelum referendum.
-
Apa dampak hapus akun Google? Menghapus akun Google akan menghilangkan akses ke layanan dan data yang terkait, seperti email, kontak, dan dokumen.
-
Siapa yang mulai meninggalkan Google? Minat generasi Z di Amerika Serikat (AS) untuk melalukan pencari informasi berita melalui platform Google terus mengalami penurunan.
-
Apa Google menyatakan soal berhenti di Indonesia? Melansir dari Antara, tidak ditemukan pernyataan resmi terkait Google akan berhenti beroperasi di Indonesia imbas dari aksi boikot yang dilakukan.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Bagaimana caleg terpilih mengajukan pengunduran diri? 'Syarat atau dokumen yang diperlukan yang dipersyaratkan adalah serahkan dokumen paling lambat 5 hari setelah penetapan paslon. Berupa surat pengajuan diri sebagai anggota DPR DPD dan DPRD terpilih,' jelas dia.
-
Alasan keluar dari grup? Assalamualaikum ikhwan akhwat , aku memutuskan untuk keluar dari grup ini karena ingin fokus pada studi. Mungkin nanti kalau ada kesempatan, aku akan bergabung kembali. Maaf jika ada kata-kata yang mungkin membuat kalian tidak nyaman. Semoga Allah senantiasa memberi kesehatan pada saudara Terima kasih!
Sebagian pemilih 'hengkang' mengaku menyesal, seperti pengakuan wanita bernama Mandy asal Newcastle yang diwawancarai ITV. "Seandainya saya punya kesempatan memilih lagi, saya akan memilih bertahan di Uni Eropa," ujarnya.
Seorang pemilih dari Manchester, Adam, mengaku memilih opsi 'hengkang' sekadar iseng. Dia terkejut ketika tahu kelompok pro-Brexit menang.
"Saya tidak mengira suara saya bisa berarti, karena tampaknya kelompok bertahan akan menang," ujarnya.
Dalam referendum yang berlangsung dramatis kemarin, 17,4 juta rakyat Britania Raya (atau 52 persen suara) memilih opsi 'hengkang'. Hasil ini memaksa Perdana Menteri David Cameron mundur, untuk digantikan anak buahnya dari Partai Konservatif pada Oktober mendatang.
Rakyat Skotlandia serta Irlandia Utara turut kecewa dengan keputusan warga Inggris memisahkan diri dari Uni Eropa. Referendum kemerdekaan dari dua wilayah itu sangat mungkin terjadi dalam waktu dekat, memicu perpecahan Britania Raya.
Kelompok ultranasionalis serta anti-imigran di Inggris kini mendapat angin. Uni Eropa terancam pecah, karena desakan menggelar referendum seperti di Inggris telah mulai disuarakan politikus Prancis, Belanda, serta Italia.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei: Mayoritas Kaum Muda Inggris Menilai Israel "Seharusnya Tidak Ada"
Baca SelengkapnyaDitanya soal negara Eropa, jawaban mereka begitu memprihatinkan.
Baca SelengkapnyaJutaan orang Amerika Serikat berlomba memiliki paspor dari negara lain demi menyelamatkan harta kekayaan mereka.
Baca SelengkapnyaBaru Kerja 5 Pekan di Perkebunan, Pekerja Indonesia di Inggris Dipecat karena Kurang Cepat Memetik Buah
Baca SelengkapnyaPrabowo kadang bercanda mengenai ketidakkaguman Eropa terhadap Indonesia.
Baca SelengkapnyaIstana Buckingham dibom oleh Nazi Jerman pada Perang Dunia II.
Baca SelengkapnyaPasca kericuhan di Inggris banyak warganya justru menjadi penasaran dan tertarik dengan Islam.
Baca SelengkapnyaSurvei: Mayoritas Warga Israel di Luar Negeri Tidak Mau Kembali ke Negaranya
Baca SelengkapnyaWarga negara asing yang meninggalkan Lebanon di tengah ketegangan regional semakin meningkat jumlahnya.
Baca SelengkapnyaIsrael seperti menjadi neraka bagi warganya, yang tak pernah merasa tenang.
Baca SelengkapnyaPerang genosida Israel di Gaza membuat perekonomian negara Zionis itu terpuruk.
Baca SelengkapnyaKepergian mereka juga tidak jelas apakah mereka akan kembali atau tidak.
Baca Selengkapnya