Bekas Astronot NASA Sebut Misi Kirim Manusia ke Mars Hal Konyol
Merdeka.com - Bill Andres, 85 tahun, salah satu orang pertama yang pernah mengorbit Bulan dengan pesawat Apollo 8 mengatakan, rencana misi eksplorasi manusia ke Mars adalah hal "bodoh".
Menurut dia pengiriman awak ke Mars itu adalah misi yang "hampir konyol".
NASA saat ini merencanakan misi baru mengirim manusia ke Bulan.
-
Apa misi dari pesawat ruang angkasa NASA yang akan dikirim ke Mars? Kini, rencananya sepasang pesawat ruang angkasa identik milik NASA yang membentuk misi Escape and Plasma Acceleration and Dynamics Explorer (ESCAPADE) akan menumpang roket Blue Origin New Glenn yang belum teruji.
-
Apa yang dilakukan NASA di Mars? MAV diatur untuk mengambil sampel yang dikumpulkan oleh penjelajah Mars Perseverance milik NASA pada awal tahun 2030-an.
-
Bagaimana cara NASA membantu wisata ke Mars? “Di bulan, di mana gravitasi enam kali lebih kecil dari Bumi, pakaian antariksa memiliki berat serasa 50 pon, jadi itu bisa diatur,“ Tetapi di Mars, gravitasinya hanya sekitar sepertiga dari Bumi, jadi memiliki pakaian antariksa dengan berat serasa 125 kg, itu masih terlalu berat.
-
Kenapa NASA ingin cari kehidupan di Mars? Misi Viking 1 NASA yang mulai mengorbit Mars di 1976 bertujuan mencari kehidupan di Mars. Pesawat tersebut dilengkapi dengan alat pendarat untuk melihat apakah ada bentuk kehidupan di tanah Mars.
-
Apa tujuan NASA dari pesawat nuklir ke Mars? NASA berencana memangkas waktu perjalanan ke Mars dengan pesawat bertenaga nuklir. Perlu diketahui, perjalanan ke Mars saat ini memakan waktu sekitar tujuh bulan, mencakup perjalanan 300 juta mil yang mengejutkan.
-
Dimana NASA akan menjelajah? Temuan ini juga bisa dijadikan eksplorasi lebih jauh oleh NASA kala mereka akan menjelajah ke Bulan pada 2026.
NASA ingin mempelajari keterampilan dan mengembangkan teknologi untuk memungkinkan pendaratan manusia di Mars di masa depan.
Anders mengatakan dia adalah pendukung dari "program tak berawak", terutama karena harganya jauh lebih murah.
Tetapi, Anders mengatakan, publik tidak mendukung pendanaan pengiriman manusia ke Mars karena jauh lebih mahal.
"Apa yang penting? Apa yang mendorong kita untuk pergi ke Mars?" katanya, sambil menambahkan, "Saya kira masyarakat tidak tertarik," ujarnya kepada BBC, dilansir pada Rabu (26/12).
Pada Desember 1968, Anders, bersama dengan kru Apollo 8 lainnya, Frank Borman dan Jim Lovell, berangkat dari Cape Canaveral di Florida di atas Saturn V, sebelum menyelesaikan 10 orbit di sekitar Bulan.
Awak Apollo 8 menghabiskan 20 jam di orbit, sebelum kembali ke Bumi.
Mereka menamatkan misi dengan mendaratkan pesawat di Pasifik pada tanggal 27 Desember, mendarat hanya 5.000 yard (4.500 meter) dari titik target mereka. Mereka dijemput oleh kapal induk USS Yorktown.
Itu adalah titik di mana manusia melakukan perjalanan terjauh yang pernah ada dari planet asal mereka pada saat itu - dan batu loncatan penting menuju pendaratan di Bulan bersejarah lewat misi Apollo 11 hanya tujuh bulan kemudian.
Namun mantan astronot itu mengkhawatirkan bagaimana NASA berevolusi sejak masa Presiden John F Kennedy berjanji untuk mendaratkan manusia di Bulan pada akhir 1960-an.
"NASA tidak bisa sampai ke Bulan hari ini. Mereka begitu konvensional... NASA telah berubah menjadi program kerja... banyak departemen yang hanya ingin tetap sibuk dan Anda tidak melihat dukungan publik selain gaji para pekerja mereka dan anggota kongres mereka terpilih kembali."
Anders juga kritis terhadap keputusan untuk fokus pada eksplorasi orbit dekat Bumi setelah selesainya program Apollo pada 1970-an. "Saya pikir pesawat ulang-alik adalah kesalahan serius. Ia hampir tidak melakukan apa-apa kecuali memiliki peluncuran yang menarik, tetapi tidak pernah memenuhi janjinya," katanya.
"Stasiun luar angkasa hanya ada di sana karena kamu memiliki pesawat ulang-alik, dan sebaliknya. NASA benar-benar salah mengelola program berawak sejak pendaratan terakhir di bulan."
Ini adalah pandangan yang mungkin tampak mengejutkan dari seorang patriot dan anggota militer AS, yang masih ingat misinya sendiri ke luar angkasa dengan penuh kebanggaan. Anders juga memahami jika beberapa orang di komunitas luar angkasa tak merasa cocok dengannya.
"Saya pikir NASA beruntung memiliki apa yang mereka dapatkan - yang masih sulit, dalam pikiran saya, untuk dibenarkan. Saya bukan orang yang sangat populer di NASA karena mengatakan itu, tetapi itulah yang saya pikirkan," jelasnya.
Mantan rekan krunya, Frank Borman, yang memimpin misi Apollo 8 dan juga menghabiskan dua minggu di orbit Bumi selama program Gemini, sedikit lebih antusias soal misi manusia ke Mars.
"Saya tidak terlalu kritis terhadap NASA seperti halnya Bill (Anders)," katanya kepada BBC. "Saya sangat percaya bahwa kita membutuhkan eksplorasi tata surya kita dan saya pikir manusia adalah bagian dari itu."
Tetapi ditanya tentang rencana pendiri Space X, Elon Musk dan bos Amazon, Jeff Bezos, yang sama-sama berbicara tentang meluncurkan misi pribadi ke Mars, Borman tidak begitu tertarik.
"Saya pikir ada banyak gembar-gembor tentang Mars yang tidak masuk akal. Musk dan Bezos, mereka sedang berbicara tentang menempatkan koloni di Mars, itu omong kosong."
Sementara itu, robot penelitian masih menjelajahi Mars. Bulan lalu, InSight, robot yang akan mengambil sampel interior planet, berhasil mendarat di Elysium Planitia.
Dalam sebuah pernyataan, NASA mengatakan pihaknya "memimpin perjalanan kembali ke Bulan yang berkelanjutan, yang akan membantu kita mengirim astronot ke Mars."
"Termasuk juga mitra komersial dan internasional untuk mengembangkan kehadiran manusia di luar angkasa dan membawa kembali pengetahuan dan kesempatan baru."
Reporter: Rizki Akbar Hasan
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NASA ingin segera mewujudkan mimpi manusia tinggal di Planet Mars. Oleh sebab itu, mereka membuka kesempatan.
Baca SelengkapnyaBell mengakui mencari orang yang berkenan dikirim ke Mars amat sulit. Persyaratan yang harus dipenuhi orang tersebut juga tidak kalah ketatnya.
Baca SelengkapnyaElon Musk berambisi membangun koloni di Mars, namun tantangan biaya dan kompleksitas bisa menghambat realisasi misi ini dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaTak mudah membawa 1 juta orang ke Planet Mars. Ini Jawabannya.
Baca Selengkapnya4 relawanmenyelesaikan 45 hari di habitat simulasi Mars NASA. Mereka menjalani berbagai tugas yang mereplikasi kondisi di Mars.
Baca SelengkapnyaWaktu untuk mewujudkan manusia ke planet Mars lama. Sulit rasanya jika hal itu terjadi namun Elon Musk masih hidup.
Baca SelengkapnyaAda syarat dan ketentuan jika manusia ingin berwisata ke Planet Mars.
Baca SelengkapnyaBerikut beragam faktor penyebab pengambilan sampel Mars dipertanyakan.
Baca SelengkapnyaPara peneliti menemukan bahwa para astronot membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan tes.
Baca SelengkapnyaMari membayangkan hidup di luar angkasa sebagai seorang Astronot.
Baca SelengkapnyaAlat ini dirancang karena selama misi Apollo, astronot tercatat sering terjatuh akibat gravitasi rendah Bulan.
Baca SelengkapnyaKondisi tempat tersebut benar-benar dibuat seperti di Mars.
Baca Selengkapnya