Donald Trump ngambek dianggap tak berperan bebaskan 3 pebasket UCLA
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terlibat perseteruan dengan keluarga seorang atlet tim basket Universitas California-Los Angeles (UCLA), ditangkap oleh polisi China karena ketahuan mengutil di toko. Penyebabnya, Trump menganggap orang tua atlet tidak berterima kasih dan mengklaim anak itu bakal dipenjara bertahun-tahun kalau dia tidak turun tangan melobi Presiden China, Xi Jinping.
Trump mengklaim orang tua pebasket LiAngelo Ball, LaVar Ball, tidak berterima kasih kepadanya yang sudah susah payah melobi Xi Jinping supaya sang anak bebas. Namun, yang sangat disayangkan adalah Trump mengungkapkan kekecewaan itu melalui akun Twitter-nya, yang di akhir kalimatnya justru menjadi pemicu perseteruan.
"Sekarang ketiga pemain basket itu sudah pergi dari China dan selamat dari ancaman penjara bertahun-tahun. LaVar Ball, ayah LiAngelo, tidak terima atas apa yang saya lakukan buat anaknya, dan menganggap mengutil di toko bukan masalah besar. (Tahu akan begitu) Seharusnya saya meninggalkan mereka di penjara!," cuit Trump, seperti dilansir dari laman Associated Press, Senin (20/11).
-
Siapa yang digugat Trump? Gugatan yang diajukan oleh Trump Media di 24 Maret ditujukan kepada Andy Litinsky dan Wes Moss, dua mantan kontestan reality show Trump yang kemudian menjadi salah satu pendiri calon dari Partai Republik untuk perusahaan teknologi Presiden.
-
Apa yang terjadi pada Donald Trump? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Siapa bos China yang membuat pernyataan kontroversial? Dalam perkembangan terbaru, ia telah meminta maaf atas komentarnya yang kontroversial.
-
Siapa yang sedang berduka? Keluarga sendiri Insha Allah tabah, ikhlas tadi juga tahlilan dihadiri sama keluarga dan tetangga,' katanya.
-
Kenapa anak merasa kecewa dengan orang tua? Terlalu rusak untuk disatukan, terlalu hancur untuk diperbaiki.
-
Siapa yang meramalkan Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
Terang saja cuitan Trump memicu masalah baru. Ketika hal itu ditanyakan kepada LaVar Ball, dia lantas membalasnya.
"Ngapain dia (Trump) ada di sana? Jangan membual. Semua orang melebih-lebihkan supaya dia (Trump) terlihat membantu saya. Saya senang terhadap penyelesaian masalah itu. Orang lain cuma berlebihan saja dan suka menambah-nambahkan dari kenyataan yang terjadi di sana," kata LaVar.
Menurut LaVar, perbuatan LiAngelo dan kedua temannya sesama atlet tim basket UCLA, Jalen Hill dan Cody Riley, sebenarnya bukan masalah besar. Walau menurut pengakuan Direktur Atletik UCLA, Dan Guerrero, mereka mencuri di tiga toko di China. LaVar menyatakan perbuatan anaknya bukan apa-apa jika dibandingkan dengan kejahatan lain di Los Angeles. Dia meyakini hal itu tidak bakal mempengaruhi kepribadian sang anak.
"Kalau dia mencuri ketika masih berusia 12 tahun itu hal lain. Orang-orang sering terjebak pandangan negatif terlalu lama. Saya tidak. Saya selesaikan masalah saat itu juga, kemudian menatap ke depan dengan jalan keluar," ujar LaVar.
Perseteruan antara Trump dan LaVar memancing salah satu anggota Kongres AS, Adam Schiff, yang berasal dari daerah pemilihan California buka suara. Menurut politikus Partai Demokrat itu, cuitan Trump tidak mencerminkan bagaimana sepatutnya seorang negarawan bersikap.
"Kenapa seorang (Trump) yang punya kantor begitu megah tapi (sikapnya) kerdil?," tulis Schiff.
Menurut Kanselir UCLA, Gene Block, walau ketiga pebasket itu sudah dibebaskan, tetapi perbuatan mereka tidak bisa dianggap remeh. Pihak kampus bakal menyidangkan ketiganya.
Sedangkan Komisioner Liga Pac-12, Larry Scott, menyatakan kalau kepolisian China tidak bakal memperpanjang kasus pencurian menjerat ketiga pebasket itu. Menurut sumber di Gedung Putih, hal itu terjadi karena campur tangan Trump. Dia lantas merayu Xi dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-30 di Ibu Kota Manila, Filipina. Sebab, ketiga pebasket itu bisa dibui dalam jangka waktu yang lama kalau Trump tidak membujuk Xi supaya melepas mereka.
Cody Riley, LiAngelo Ball, dan Jalen Hill ditahan di penjara di Kota Hangzhou pada 8 November lalu karena tepergok mencuri di gerai Louis Vuitton.
Padahal ketiga atlet itu bakal bertanding dalam pembukaan musim Liga Pac-12 Global melawan tim lain dari AS, Georgia Tech, pada Jumat mendatang. Kompetisi itu disponsori oleh perusahaan jual beli daring, Alibaba. Tiga pemain tim Georgia Tech juga sempat dibawa ke kantor polisi dan ditanyai, tetapi mereka tidak ditahan.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sang anak yang mendengar nasehat sang ayah hanya terdiam dan tertunduk. Dia juga menangis mendengar itu.
Baca SelengkapnyaOrang tua sepantasnya menjadi pendukung dan pembela anaknya di situasi apapun.
Baca SelengkapnyaBahkan, pasutri tersebut tega memberi hukuman di depan umum. Seperti apa aksinya yang menuai sorotan?
Baca SelengkapnyaUlar, hewan reptilia memiliki keunggulan dalam melumpuhkan bahkan mematikan, baik racun di bisanya atau lilitan hingga menghancurkan tubuh mangsanya.
Baca SelengkapnyaPerkara uji materi ini dimohonkan lima orang ibu bercerai dan memiliki hak asuh anak berdasarkan putusan pengadilan. Tetapi mantan suami membawa kabur anaknya.
Baca SelengkapnyaPelaku tak terima dilarang ayahnya mengikuti touring.
Baca SelengkapnyaSetiap ayah tentu ingin memberi yang terbaik untuk anak-anaknya.
Baca SelengkapnyaBukti kasih sayang seorang kakek yang membela cucunya dari amarah sang ayah. Perlakuan si kakek melindungi cucunya itu sontak memantik rasa simpati publik.
Baca Selengkapnya