Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kelompok pro kemerdekaan minta PNS Catalunya abaikan perintah Spanyol

Kelompok pro kemerdekaan minta PNS Catalunya abaikan perintah Spanyol Catalonia deklarasi kemerdekaan. ©2017 REUTERS/Yves Herman

Merdeka.com - Parlemen Negara Bagian Catalunya akhirnya memutuskan memproklamasikan kemerdekaan dari Spanyol yang sempat tertunda. Walau tidak diakui sejumlah negara dan membikin pemerintah Spanyol murka, tetapi kelompok pro-kemerdekaan setempat tetap menganjurkan para abdi negara mengabaikan perintah apapun dari Madrid.

Dilansir dari laman Reuters, Sabtu (28/10), anjuran supaya seluruh pegawai negeri di Catalunya mengabaikan perintah pemerintah Spanyol disampaikan oleh Majelis Nasional Catalunya (ANC). Mereka merupakan penggerak utama jajak pendapat dan deklarasi kemerdekaan Catalunya. ANC meminta semua abdi negara melawan pemerintah Spanyol dengan damai.

Keputusan memproklamirkan kemerdekaan diambil setelah dewan legislatif Catalunya menggelar pemungutan suara. Ada 70 anggota parlemen menyetujui deklarasi, sepuluh menolak, dan dua abstain. Namun, sebelum voting digelar, anggota parlemen Catalunya faksi Partai Sosialis, Partai Rakyat, dan Partai Ciudadanos memilih keluar ruangan dan tidak menggunakan haknya. Namun, keputusan mereka tidak diakui oleh sejumlah negara di Eropa, Uni Eropa, hingga Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Pemerintah Spanyol di Ibu Kota Madrid yang sejak awal menentang keinginan Catalunya memisahkan diri, dan menyatakan referendum mereka gelar pada 1 Oktober lalu ilegal, langsung bergerak. Perdana Menteri Mariano Rajoy menyatakan membubarkan pemerintahan otonomi dan memecat Presiden Catalunya, Carles Puigdemont, beserta seluruh anak buahnya karena mereka nekat memproklamasikan kemerdekaan. Dia juga memecat kepala kepolisian Negara Bagian Catalunya sebagai langkah buat mengambil alih sementara kekuasaan dan pemerintahan setempat. Keputusannya didukung oleh parlemen Spanyol.

"Untuk saat ini kita harus tenang dan hati-hati, tetapi juga mesti meyakini kalau negara punya perangkat mengatasi hal ini berdasarkan hukum. Hal itu demi mengembalikan pemerintahan yang sah secara damai dan beralasan, serta menyingkirkan ancaman terhadap demokrasi," kata Rajoy.

Rajoy menyatakan mengambil alih pemerintahan Catalunya dengan dasar Pasal 155 Undang-Undang Dasar Spanyol. Dia juga berjanji bakal menggelar pemilihan umum di Catalunya pada 21 Desember mendatang.

Kejaksaan Agung Spanyol dikabarkan membidik Puigdemont beserta anak buahnya dan sejumlah anggota parlemen setempat menyetujui proklamasi kemerdekaan dalam dugaan makar. Tensi antara pemerintah Spanyol di Ibu Kota Madrid dan pusat pemerintahan Negara Bagian Catalunya di Barcelona semakin meruncing dengan deklarasi kemerdekaan itu.

Yang paling dikhawatirkan adalah jika pemerintah Spanyol memilih menggunakan pendekatan keras, yakni menerjunkan polisi atau tentara supaya Catalunya tunduk. Sebab, hal itu sudah terlihat ketika mereka mengirim sejumlah polisi saat Catalunya menggelar jajak pendapat pada 1 Oktober lalu.

Puigdemont menyatakan tidak gentar dengan gertakan pemerintah pusat. Meski demikian, dia menyadari upaya memisahkan diri dari Spanyol memang tidak mudah.

"Kini kita menghadapi masa di mana kita harus tetap kuat, damai, dan bermartabat seperti selama ini. Rakyat dan lembaga yang membangun negara dan masyarakat ini bersama-sama. Negara tidak terbentuk jika salah satu elemen ini tak ada," kata Puigdemont.

Catalunya sejak dahulu adalah simbol kekuatan industri Spanyol, sekaligus menjadi tempat tumbuhnya kaum sosialis, anarkis, dan komunis yang bersama-sama berjuang dalam masa perang sipil pada 1930-an, dan melawan kediktatoran Jenderal Francisco Franco hingga 1970-an. Empat tahun setelah Franco mangkat pada 1975, Catalunya mulai memperoleh kewenangan otonomi.

Kewenangan itu berkembang di kemudian hari sehingga Catalunya bisa mempunyai sistem kesehatan masyarakat, pendidikan, dan pajak tersendiri. Mereka juga menyetor pajak kepada pemerintah Spanyol. Namun, sebagai salah satu wilayah paling kaya, pemerintah Spanyol dianggap tidak adil dalam persentase pembagian besaran nilai pajak.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Keras! Mahasiswa dan Pelajar SMA Demo MK
VIDEO: Keras! Mahasiswa dan Pelajar SMA Demo MK "Konstitusi Bukan Sahabat & Alat Partai"

Aliansi Mahasiswa Jabodetabek dan Blok Pelajar Politik Merdeka melakukan aksi turun ke jalan untuk menolak intervensi hasil pemilu terhadap MK

Baca Selengkapnya
Viral ASN Boyolali Diperintah Pilih Ganjar, PDIP: Kita Bagaimana Beri Instruksi PNS?
Viral ASN Boyolali Diperintah Pilih Ganjar, PDIP: Kita Bagaimana Beri Instruksi PNS?

Viral video Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Boyolali mengaku diperintah untuk memenangkan PDIP dan Ganjar.

Baca Selengkapnya
MenPAN-RB: PNS dan PPPK Harus Netral, Termasuk di Aktivitas Media Sosial
MenPAN-RB: PNS dan PPPK Harus Netral, Termasuk di Aktivitas Media Sosial

Netralitas ASN tersebut tidak sama dengan golongan putih (golput). Para PNS maupun PPPK tetap memiliki hak politik, yakni hanya pada bilik suara.

Baca Selengkapnya
Ingat, PNS Tak Netral saat Pemilu Bisa Dipecat Secara Tidak Hormat
Ingat, PNS Tak Netral saat Pemilu Bisa Dipecat Secara Tidak Hormat

Netralitas PNS menjadi salah satu kunci keberhasilan dari pesta demokrasi terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya
Apel Kesetiaan Banser dan Pagar Nusa Ditolak Tokoh Puri di Bali, Ini Respons GP Ansor
Apel Kesetiaan Banser dan Pagar Nusa Ditolak Tokoh Puri di Bali, Ini Respons GP Ansor

Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin mengatakan apel kesetiaan itu tidak ada kaitannya dengan Muktamar PKB meski waktunya bersamaan.

Baca Selengkapnya
Cucu Pendiri NU: Kalau Ada yang Akan membubarkan Acara MLB, Kami Ajak Ngopi dan Ngaji
Cucu Pendiri NU: Kalau Ada yang Akan membubarkan Acara MLB, Kami Ajak Ngopi dan Ngaji

Kalau ada yang datang ke acara MLB , baik setuju, tidak setuju atau bahkan membubarkan akan dijak ngopi , diskusi dan ngaji.

Baca Selengkapnya
Jenderal Agus Subiyanto ke Prajurit: Kalau Mau Berpolitik Praktis, Keluar Dari TNI!
Jenderal Agus Subiyanto ke Prajurit: Kalau Mau Berpolitik Praktis, Keluar Dari TNI!

Agus menegaskan tidak segan menindak siapapun prajurit aktif baik secara pidana ataupun hukuman disiplin bila ketahuan tidak menjaga netralitasnya dalam Pemilu.

Baca Selengkapnya
Aturan Baru: PNS yang Dampingi Istri atau Suami dalam Pilkada 2024 Harus Ambil Cuti di Luar Tanggungan Negara
Aturan Baru: PNS yang Dampingi Istri atau Suami dalam Pilkada 2024 Harus Ambil Cuti di Luar Tanggungan Negara

Aturan ini untuk mencegah penggunaan fasilitas jabatan atau negara, serta mencegah adanya keputusan dan/atau tindakan yang dapat menguntungkan.

Baca Selengkapnya
Sejarah Komando Divisi Banteng, Dari Perannya Melawan Kolonial Belanda Hingga Lahirnya Dewan Era PRRI
Sejarah Komando Divisi Banteng, Dari Perannya Melawan Kolonial Belanda Hingga Lahirnya Dewan Era PRRI

Sebuah komando militer yang dibentuk saat masa perjuangan kemerdekaan di Sumatera Tengah ini awalnya untuk memerangi para penjajah Belanda setelah PD II.

Baca Selengkapnya
Sivitas Akademika UIN Jakarta Sampaikan Petisi, Minta Presiden Jokowi hingga KPU Netral di Pemilu
Sivitas Akademika UIN Jakarta Sampaikan Petisi, Minta Presiden Jokowi hingga KPU Netral di Pemilu

Pernyataan sivitas akademika dan alumni UIN dilakukan setelah menimbang dan memperhatikan perkembangan penyelenggaraan pemilu/pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Tak Main-Main, Menteri Anas Ungkap Sanksi PNS Tak Netral di Pemilu 2024
Tak Main-Main, Menteri Anas Ungkap Sanksi PNS Tak Netral di Pemilu 2024

Netralitas memiliki prinsip tidak berpihak, bebas dari pengaruh, dan imparsial.

Baca Selengkapnya
Giliran Alumni Unas Bikin Petisi Selamatkan Demokrasi, ASN, TNI-Polri dan KPU Diminta Netral di Pemilu
Giliran Alumni Unas Bikin Petisi Selamatkan Demokrasi, ASN, TNI-Polri dan KPU Diminta Netral di Pemilu

Alumni Unas mendesak agar lembaga negara netral dalam pemilu 2024

Baca Selengkapnya