Kisah Perang Paling Brutal, Seluruh Pasukan Romawi Tewas Diracun dengan "Madu Gila"
Merdeka.com - Salah satu momen penyergapan paling brutal dalam sejarah perang adalah ketika seluruh pasukan tentara Romawi diracuni dengan "madu gila" hingga tewas.
Madu gila ini merupakan madu halusinogen yang diproduksi oleh lebah di sekitar pesisir Laut Hitam. Madu ini dapat meracuni dan menyebabkan disorientasi pengonsumsinya, seperti para tentara Romawi.
Peristiwa ini terjadi pada Perang Mithridates Ketiga, ketika Romawi sedang memperluas kekaisarannya di Anatolia pada 73 dan 63 SM.
-
Kapan kekaisaran Romawi didirikan? Peradaban ini dimulai pada tahun 753 SM, yang kemudian menjadi asal usul ditemukannya sistem republik pada tahun 509 SM, disusul pendirikan kekaisaran Romawi pada tahun 27 SM.
-
Dimana arkeolog menemukan bangunan militer Romawi? Saat menggali di kota kuno Hasankeyf, Turki, para arkeolog dari Universitas Artuklu menemukan bekas bangunan militer Romawi berusia 1.600 tahun.
-
Kapan pangkalan militer Romawi dibangun? Arkeolog menemukan reruntuhan pangkalan legiun Romawi kuno berusia 1.800 tahun di Israel utara, seperti yang diumumkan Badan Kepurbakalaan Israel.
-
Kapan rahang tentara Bizantium ditemukan? Tulang rahang itu ditemukan pada 1991 di benteng pertahanan Bizantium di situs arkeologi Thrace.
-
Dimana pangkalan militer Romawi kuno ditemukan? Arkeolog menemukan reruntuhan pangkalan legiun Romawi kuno berusia 1.800 tahun di Israel utara, seperti yang diumumkan Badan Kepurbakalaan Israel.
-
Dimana artefak Romawi Kuno ditemukan? Panci yang ditemukan di dekat Bury St Edmunds ini dipamerkan di Desa dan Museum West Stow Anglo-Saxon.
Raja Mithridates ke-6 dari Pontos, yang dikenal sebagai "Raja Peracun" akibat akal cerdiknya, berhasil menemukan cara untuk menaklukkan musuhnya, tentara Romawi.
Mangkuk berisi racun
Singkat cerita, Raja Mithridates menjadi terobsesi dengan racun setelah ayahnya tewas akibat racun yang mematikan. Ia juga dikenal sebagai raja yang tertarik dengan farmakologi.
Ia juga memiliki ritual mithridatisme, ritual mengonsumsi racun secara rutin yang membuat tubuhnya terbiasa dengan beberapa racun mematikan.
Ketika pasukan Romawi datang, Mithridates mulai melancarkan strateginya dengan memerintahkan pasukannya melepaskan panah beracun, menerbangkan tawon ke terowongan tentara Romawi, dan mengembangkan senjata beracun dari nafta.
Di sepanjang jalan yang akan dilalui tentara Romawi, diletakkan semangkuk "madu gila". Madu ini mengandung konsentrasi neurotoksin kuat yang bernama grayanotoxins.
Bukan kasus pertama
Kandungan tersebut dalam dosis kecil dapat menyebabkan halusinasi, disorientasi, dan mual-mual. Dalam dosis besar, kandungan tersebut dapat menyebabkan komplikasi hati.
Dalam keadaan sempoyongan akibat madu tersebut, di saat itulah pihak Mithridates mulai menyerang dan membunuh pihak tentara Romawi.
Menurut beberapa catatan sejarah, ini bukan kasus pertama penggunaan "madu gila" dalam sejarah. Tiga abad sebelumnya, pasukan Yunani juga pernah menggunakan madu tersebut.
Sementara Mithridates sendiri menurut legenda berusaha bunuh diri dengan menenggak racun setelah pasukannya kalah dalam perang. Namun sayangnya, tubuhnya sudah terbiasa dengan racun itu sehingga dia meminta pengawal untuk membunuhnya.
Reporter Magang: Qaulan Maruf Indra
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah berdarah tersebut terekam dalam catatan sejarah yang ditulis dua tokoh Romawi.
Baca SelengkapnyaSenjata beragam jenis ditemukan di bawah tanah sebuah taman arkeologi di Lyon, Prancis tenggara.
Baca SelengkapnyaSimak kisah salah satu pembantaian rakyat sipil selama Perang Dunia 2.
Baca SelengkapnyaArkeolog menemukan kerangka-kerangka itu saat penggalian di Kota Sardes, Kerajaan Lydia. Di kota itu jejak pertempuran sadis.
Baca SelengkapnyaKuburan massal tentara Salib ditemukan di sebuah parit kering di Kastil St. Louis di Sidon, Lebanon.
Baca SelengkapnyaIni adalah akhir dari sebuah kehidupan yang penuh dengan rasa malu, kehormatan, dan kehinaan.
Baca SelengkapnyaPertempuran ini menyebabkan lengsernya otoritas Bizantium di Anatolia dan Armenia.
Baca SelengkapnyaPembantaian Kalavryta merupakan pembalasan atas eksekusi enam puluh delapan tentara Jerman yang ditangkap oleh Perlawanan Yunani.
Baca SelengkapnyaTentara Belanda membentuk sebuah pasukan elite. Dinamai Marsose, yang berasal dari kata marechaussee, pasukan polisi bersenjata di Eropa.
Baca SelengkapnyaPenyebab runtuhnya Zaman Perunggu telah lama menjadi perdebatan arkeolog dan sejarawan.
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan Makam Pejabat Militer Romawi di Pompeii, Jadi Petunjuk tentang Sejarah Spanyol
Baca SelengkapnyaJulius Caesar adalah salah satu kaisar tersohor Romawi Kuno yang disebut berusaha melanggengkan kekuasaan selamanya.
Baca Selengkapnya