Misteri Identitas Mayat Bocah dalam Kardus Terkuak Setelah 60 Tahun
Merdeka.com - 25 Februari 1957. Seorang mahasiswa menemukan mayat anak laki-laki berusia antara 4 sampai 6 tahun di dalam sebuah kardus yang tersembunyi di daerah hutan di sebelah timur laut Pennsylvania, Amerika Serikat. Mayatnya tampak habis dipukuli dengan sadis. Identitas bocah itu tidak diketahui selama lebih dari 60 tahun. ABC News melaporkan, Kepolisian Philadelphia akhirnya memecahkan misteri pembunuhan keji itu.
Nama bocah itu kini diketahui adalah Joseph Augustus Zarelli, lahir 13 Januari 1943. Dia berusia 4 tahun ketika tewas, kata Kepolisian Philadelphia dalam jumpa pers kemarin, seperti dilansir laman the New York Times. Tak ada seorang pun yang datang mengambil mayatnya.
"Selama 60 tahun, kisah misteri kematian bocah tak bernama menghantui masyarakat, negara kita, dan dunia," kata Komisioner Polisi Danielle Outlaw dalam jumpa pers.
-
Siapa yang mengungkap bukti DNA tentang koboi di Amerika? Sebuah penelitian baru-baru ini telah mengungkap bukti DNA yang menarik, mengindikasikan sebagian dari para koboi awal di Amerika mungkin adalah budak Afrika.
-
Bagaimana ilmuwan mengungkap identitas korban? Dilansir dari laman the Guardian, dalam jurnal Current Biology, para ilmuwan Italia, Jerman dan Amerika melakukan ekstraksi DNA nuklir dan mitokondria purba dari sampel fragmen tulang yang dicampur dengan plester saat sedang menjalani restorasi.
-
Bagaimana DNA membantu melacak keturunan tengkorak? Museum Sejarah Prasejarah dan Zaman Kuno Berlin telah dengan tekun melakukan penelitian sejak tahun 2017 terhadap sekitar 1.100 tengkorak yang diambil dari wilayah yang pada masa itu dikenal sebagai Jerman Timur Afrika. Dalam pengumuman terbaru, museum tersebut mengungkapkan, analisis DNA telah menghasilkan temuan yang sangat berarti, yaitu adanya hubungan langsung dengan keturunan hidup di Tanzania.
-
Bagaimana proses Tim Patroli saat menemukan remaja tersebut? 'Jadi kan mereka yang melakukan kegiatan cek TKP, mereka melakukan patroli siber, kemudian melihat ada yang lagi live IG melakukan ajakan tawuran kemudian mereka melakukan cek TKP. Inilah yang didalami, proses pengecekan TKP-nya itu, proses patrolinya itu seperti apa, proses pengecekan TKP-nya seperti apa, ini masih didalami,' jelas dia.
-
Apa yang ditemukan dalam penelitian DNA? Museum melaporkan, para peneliti berhasil mengumpulkan informasi yang memadai tentang delapan tengkorak ini, sehingga membenarkan upaya khusus untuk menemukan keturunan mereka yang khusus. Dalam pemeriksaan tengkorak tersebut, salah satu tengkorak yang menarik perhatian adalah yang bertuliskan 'Akida.' Hal ini mengindikasikan bahwa tengkorak ini pernah dimiliki oleh penasihat terkemuka Mangi Meli, seorang pemimpin yang kuat dari kelompok etnis Chagga pada akhir abad ke-19. Museum mengonfirmasi sampel DNA yang diperoleh dari tengkorak ini secara langsung sesuai dengan keturunan Akida.
-
Bagaimana keluarga itu ditemukan? Hasil penyelidikan DNA belum lama ini mengungkap bagaimana tragisnya sebuah keluarga dari tiga generasi menjadi korban dari pembantaian itu.
Polisi mengungkap identitas bocah itu menggunakan DNA dan teknik genealogi genetik, cara yang sudah cukup berhasil dalam beberapa tahun terakhir.
Penyelidikan DNA dimulai pada 2019 ketika pengadilan mengizinkan penyidik membongkar makam bocah itu untuk menganalisis DNA secara modern. Analisis genetik membuat penyidik bisa mencari siapa orang tua si bocah yang kini sudah meninggal dan juga keluarganya yang lain yang masih hidup. Polisi masih merahasiakan nama keluarga bocah itu.
Meski polisi sudah mengetahui identitas bocah itu namun kasus ini belum selesai. Kapten Polisi Jason Smith mengatakan mereka masih belum tahu siapa yang membunuh dan bagaimana dia dibunuh.
"Kami punya kecurigaan kepada siapa yang mungkin bertanggung jawab, tapi tidak etis rasanya jika saya menyebut nama karena kasus kriminal ini masih dalam penyelidikan," kata Smith.
"Joseph punya sejumlah saudara baik dari pihak ibu dan ayahnya yang saat ini masih hidup."
Keluarganya diyakini berasal dari Philadelphia barat, ujar Smith, seperti dikutip laman ABC News, Kamis (8/12).
Dia berharap dengan jumpa pers kemarin bisa mendulang informasi dari masyarakat.
"Dari sekian banyak informasi semoga ada berlian di dalamnya. Saya harap ada orang yang masih mengingat bocah itu."
Sejarah Bocah dalam Kardus
Menurut National Missing and Unidentified Persons System, ketika mayat Zarelli ditemukan pada 1957, dia dalam kondisi telanjang dan hanya dibungkus dengan selembar selimut. Rambutnya seperti baru dicukur asal-asalan dan kuku tangannya baru dipotong. Mayat bocah itu berada di dalam kardus bertuliskan "Mebel, Mudah Pecah, Jangan Dibuka dengan Pisau" dan mayatnya terlihat kurus.
Danielle Outlaw mengatakan kepada wartawan, berdasarkan kondisi mayatnya, jelas dia sudah mengalami tindakan horor yang seharusnya tidak dialami siapa pun.
Dia dipukuli dengan sadis, kata Smith. Mayatnya penuh memar, luka lebam dan berdasarkan hasil otopsi, dia juga mengalami pendarahan.
Tim penyidik mencoba menelusuri petunjuk yang ada selama puluhan tahun setelah mayat itu ditemukan tapi tidak ada yang menghasilkan kesimpulan memuaskan.
Petugas bahkan tidak tahu kapan dia tewas karena cuaca musim dingin memperlambat proses pembusukan.
Polisi sudah mengecek rumah yatim, rumah sakit, menempel foto bocah itu di koran lokal dan memajang fotonya di spanduk-spanduk, tapi semua nihil.
Pada akhirnya mayat bocah itu dikuburkan dengan tulisan di batu nisan "Bapa di Surga Berkati Bocah Tanpa Identitas Ini".
"Saya ingin berterima kasih kepada semua yang sudah bekerja tanpa henti sejak 1957 untuk membuat suara Joseph Augustus Zarelli terdengar lagi," kata Outlaw. "Kami tidak akan berhenti mencari keadilan bagi korban."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tapi menurut Herry, pihak rumah sakit masih tetap bisa mengidentifikasi ketujuh mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaKronologi Bocah Perempuan Ditemukan Tewas dalam Karung, Dibunuh Lalu Dibuang ke Lubang 2,5 Meter
Baca SelengkapnyaPolisi menyelidiki asal muasal mayat ditemukan dalam peti kemas berukuran 20 kaki tersebut.
Baca SelengkapnyaPria ini diculik pada tahun 1951 ketika berusia enam tahun.
Baca SelengkapnyaKerja sama tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban
Baca SelengkapnyaTim gabungan yang ikut dalam olah TKP ulang hari ini antara lain Ditreskrimum, Ditjatanras sebagai penyidiknya.
Baca SelengkapnyaKasus pembunuhan bocah perempuan berinisial GH (9) ini terungkap berawal dari orang tua korban yang melaporkan kehilangan anaknya ke Polres Metro Bekasi Kota.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru dari hasil sementara autopsi ayah dan balita ditemukan tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaBocah Perempuan Tewas Terbungkus Karung di Bekasi, Ditemukan dalam Lubang 2,5 Meter
Baca SelengkapnyaArtinya, tujuh mayat yang ditemukan mengambang di Kali Bekasi semuanya sudah teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaPelaku menyangkal benda-benda klenik tersebut miliknya
Baca SelengkapnyaHaniyah ditemukan tewas di garasi rumah majikannya, Masrukhin, pada 4 Desember 2016, dengan luka-luka akibat kekerasan benda tumpul.
Baca Selengkapnya