Misteri Kota Bawah Laut di Kuba, Benarkah Atlantis yang Hilang?
Merdeka.com - Sekitar satu dekade yang lalu, tim penjelajah yang sedang melakukan misi eksplorasi dan survei di lepas pantai barat Kuba menemukan serangkaian bangunan batu yang berada di 650 meter di bawah permukaan laut.
Penemuan ini menarik perhatian pemerintah, museum nasional, dan kemudian berjanji untuk meneliti bangunan yang tertangkap citra sonar tersebut.
Bangunan bawah laut pernah dianggap sebagai "Kota Karibia yang Hilang Telah Ditemukan" itu pertama kali ditemukan tahun 2001 ketika pasangan suami istri Paul Weinzweig (pemilik perusahaan Advanced Digital Communications asal Kanada) dan Pauline Zalitzki (teknisi kelautan), sedang melakukan survei di ujung Semenanjung Guanahacabibes di Provinsi Pinar del Río, Kuba.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog saat menggali timbunan sampah di Pulau Kadal? Arkeolog menemukan 82 pecahan tembikar yang berusia antara 2000 dan 3000 tahun di Gugusan Pulau Kadal (Jiigurru), di lepas pantai Queensland Utara Jauh.
-
Bagaimana para arkeolog menemukan kuburan tersebut? Penemuan ini terjadi saat sedang melakukan pekerjaan rutin membersihkan jalur untuk pengunjung baru, yang terletak di antara dua kuil yang menonjol.
-
Di mana tim arkeolog menemukan perkakas batu dan kerangka manusia purba? Saat menjelajahi gua di Jerman, tim arkeolog menemukan koleksi langka artefak dan kerangka manusia purba, termasuk beruang gua.
-
Apa yang ditemukan oleh para penyelam yang sedang melakukan survei di dasar laut? Bangkai kapal uap yang lenyap di lepas pantai Australia pada 1904, ditemukan hampir 120 tahun kemudian oleh para penjelajah bawah laut yang sedang melakukan survei di dasar laut.
-
Dimana para ilmuwan menemukan lapisan batuan yang membuktikan adanya masa basah di Bumi? Pada waktu itu ilmuwan menemukan lapisan batuan yang berumur antara 232-234 juta tahun silam. Dari sanalah ilmuwan menyimpulkan ada periode yang sangat basah pada masa awal munculnya dinosaurus di Bumi.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di dasar Laut Hitam? Hasil penyelaman arkeologi pada 2020 di Laut Hitam baru-baru ini ditampilkan dalam pameran museum baru. Penyelaman itu adalah yang pertama kali dilakukan di kawasan tersebut. Dalam penyelaman itu arkeolog mengungkapkan artefak kuno dari kota pelabuhan yang sudah tenggelam. Kota itu dulunya merupakan pusat perdagangan, demikian dilaporkan Anatolian Archaeology.
Tim menggunakan peralatan sonar yang canggih untuk memindai daerah seluas 2 kilometer persegi di dasar laut ketika menemukan serangkaian struktur batu simetris dan geometris mirip kompleks permukiman urban.
Setelah mempelajari gambar sonar, Zalitzki mengamati apa yang tampak seperti formasi balok halus, puncak, dan bentuk geometris yang tidak biasa. Beberapa balok tampak seperti dibangun dalam bentuk piramida, yang lain berbentuk lingkaran.
Pada Juli 2001, mereka kembali ke situs itu bersama ahli geologi Manuel Iturralde dari Natural History Museum Kuba dan membawa alat Remotely Operated Vehicle untuk menguji dan merekam struktur tersebut.
Gambar-gambar tersebut menunjukkan balok-balok batu besar yang menyerupai granit yang dipahat, berukuran sekitar 2,4 meter x 3 meter. Beberapa balok tampak sengaja ditumpuk di atas satu sama lain, yang lain tampak terisolasi dari yang lain. Zalitzki mengatakan gambar-gambar itu tampaknya mencerminkan reruntuhan kota yang tenggelam, tetapi enggan menarik kesimpulan tanpa bukti lebih lanjut.
"Ini adalah struktur yang sangat aneh," jelas Iturralde dikutip dari Ancient Origins, Rabu (12/4).
"Tapi jika saya harus menjelaskan ini secara geologis, saya akan mengalami kesulitan."
Menurut Itturalde, dibutuhkan 50.000 tahun untuk struktur seperti itu tenggelam ke kedalaman di mana mereka dikatakan ditemukan.
"50.000 tahun yang lalu tidak ada kapasitas arsitektur dalam budaya mana pun yang kita ketahui untuk membangun kompleks bangunan."
Saat penemuan ini terjadi, media banyak yang mengaitkannya dengan legenda kota Atlantis yang hilang. Namun menurut Zalitsky, kisah Atlantis itu hanya mitos.
"Apa yang kami temukan lebih mirip reruntuhan kebudayaan lokal," ujarnya.
Iturralde menambahkan, ada legenda lokal bangsa Maya dan Yucatecos asli yang menceritakan tentang sebuah pulau yang dihuni oleh nenek moyang mereka yang menghilang di bawah gelombang.
Meski demikian, Iturralde tidak mengabaikan kemungkinan bahwa formasi batuan tersebut hanyalah hasil dari keajaiban alam.
“Alam mampu menciptakan beberapa struktur yang benar-benar tak terbayangkan,” katanya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim survei bawah laut menemukan struktur bebatuan di dasar laut yang tersusun simetris menyerupai reruntuhan kota.
Baca SelengkapnyaLuas benua 'Atlantis' yang hilang ini dua kali luas Inggris
Baca SelengkapnyaArkeolog Takjub, Ukiran Gambar Hewan dan Benda Langit Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Gunung Berbatu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Arkeolog Temukan Senjata dan Perhiasan Berusia 3.600 Tahun Terkubur di Ladang, Ada Cincin, Kapak, dan Tombak
Baca SelengkapnyaMenyelam ke Dasar Laut Hitam, Arkeolog Temukan Kota Bersejarah Berusia 1.500 Tahun Yang Telah Lama Hilang
Baca SelengkapnyaSaat melakukan survei udara, para ilmuwan melihat seekor paus abu-abu yang dinyatakan punah di Samudera Atlantik. Yuk, simak!
Baca SelengkapnyaPenemuan ini dipicu oleh laporan adanya fitur yang terlihat di lahan gambut.
Baca SelengkapnyaArkeolog menemukan bukti nenek moyang manusia sudah mengarungi lautan sekitar 130.000 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaDalam sebuah proyek penggalian bawah laut, arkeolog menemukan bangkai kapal yang di dalamnya ada belati kuno berlapis perak.
Baca Selengkapnya