Praktek Mengerikan Suku di Jepang 1500 Tahun Lalu, Tengkorak Bayi Dimodifikasi Agar Bentuk Kepalanya Unik
Praktek aneh dan mengerikan ini dilakukan suku Hirota, 1500 tahun lalu.
Praktek Mengerikan Suku di Jepang 1500 Tahun Lalu, Tengkorak Bayi Dimodifikasi Agar Bentuk Kepalanya Unik
Sebuah penelitian terbaru yang melibatkan tim peneliti dari Jepang dan Amerika Serikat (AS) mengungkap fakta menarik mengenai praktek modifikasi tengkorak yang dilakukan suku Hirota di Jepang 1.500 tahun yang lalu.
Suku Hirota, yang menetap di pulau Tanegashima dari abad ke-3 hingga ke-7 Masehi, secara sengaja memipihkan bagian belakang tengkorak bayi mereka yang baru lahir.
-
Bagaimana tengkorak manusia di Göbekli Tepe dimodifikasi? 'Kami menemukan bekas lekukan yang jelas di sepanjang bagian tengah tengkorak, serta lubang-lubang yang dibor di bagian atas,' ungkap salah satu peneliti utama, Dr. Ahmad Nurul.
-
Kenapa tengkorak dibentuk aneh? Pengubahan bentuk dari tengkorak manusia memiliki fungsi yang berbeda di tiap budaya, mulai dari bentuk penanda status sosial hingga untuk memperindah penampilan seseorang.
-
Apa yang unik dari tengkorak manusia di Göbekli Tepe? Mereka menemukan bekas lekukan yang jelas di sepanjang bagian tengah tengkorak, serta lubang-lubang yang dibor di bagian atas.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
-
Apa yang membuat tengkorak itu unik? Tengkorak lengkap dari periode Ubaid sangat langka, sehingga penemuan kembali tengkorak ini bisa membuka peluang penelitian yang baru.
-
Mengapa tengkorak manusia diukir di Göbekli Tepe? Gresky, Haelm, dan Clare menjelaskan modifikasi ini mungkin digunakan dalam upacara penguburan sekunder, menunjukkan perlakuan khusus terhadap individu tertentu di Göbekli Tepe.
Analisis peneliti fokus pada 19 tengkorak yang telah dipipihkan yang ditemukan di pemakaman pinggir pantai yang berasal dari zaman suku Hirota. Teknik modifikasi tengkorak yang dilakukan suku Hirota memunculkan banyak spekulasi selama bertahun-tahun.
Foto: The Kyushu University Museum
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara tegas bahwa perubahan bentuk tengkorak ini merupakan hasil dari tindakan manusia dan bukan sekadar efek samping dari ritual atau praktek lain.
Foto: Noriko Seguchi/The Kyushu University Museum/ PLOS ONE
Dalam proses penelitian, para ilmuwan menggunakan gambar dua dimensi untuk menganalisis bentuk luar tengkorak secara rinci. Mereka juga melakukan pemindaian tiga dimensi dari permukaan tengkorak untuk membuat model yang lebih mendekati bentuk aslinya.
"Bagian belakang tengkorak yang rata ditandai dengan perubahan pada tulang oksipital, bersama dengan depresi di bagian tengkorak yang menghubungkan tulang bersama-sama, khususnya sutura sagital dan lambdoidal, sangat menyarankan modifikasi tengkorak yang disengaja."
Noriko Seguchi, antropolog biologi dan ketua penelitian.
Sumber: Ancient Origins
Meskipun tujuan pasti modifikasi tengkorak ini masih belum sepenuhnya dipahami, para peneliti memberikan hipotesis yang menarik. Mereka mengaitkan praktek ini dengan identitas kelompok suku Hirota dan kemungkinan adanya jaringan perdagangan jarak jauh.
Foto: Wikimedia Commons
Temuan artefak-artefak dari bahan kerang yang berasal dari daerah yang jauh di dalam pemakaman suku Hirota mengindikasikan kemungkinan keterhubungan mereka dengan kelompok pribumi lain melalui perdagangan.