Seorang anggota kelompok radikal Negara Islam (ISIS), Amar Hussein saat berada di ruang interogasi sebuah penjara di Sulaimaniya, Irak, pada 15 Februari 2016 lalu. Dalam interogasi tersebut Hussein memberikan pengakuan yang mengejutkan. Dia telah memerkosa lebih dari 200 wanita selama bergabung dengan ISIS.

Dengan tangan terborgol, dia mengatakan, komandannya selalu memberi lampu hijau untuk memperkosa wanita keturunan Yazidi atau siapapun yang dia inginkan.

Pria yang gabung ISIS semenjak berusia 14 tahun ini juga mengakui bahwa telah membunuh lebih dari 500 orang. "Kami menembak siapa pun yang perlu ditembak dan memenggal siapapun yang perlu dipenggal," kata Hussein.

Hussein tertangkap dalam sebuah operasi pada Oktober 2014 lalu. Kini, dia lebih banyak menghabiskan waktunya dengan membaca ayat suci Alquran di dalam sel. Dia juga berniat untuk memperbaiki dirinya.

Ukiran ayat suci Alquran menghiasi dinding sel Hussein.

Selain Hussein, ada juga anggota ISIS lain yang memberikan pengakuan. Dia adalah Ghaffar Abdel Rahman (31).

Dengan tatapan kosong dan wajah penuh penyesalan, Rahman mengakui pernah menembak seorang tentara Irak. Namun, dia mengatakan, tak pernah membunuh siapapun.

Rahman mengaku, bergabung dengan ISIS karena terpaksa. Dia diancam akan dibunuh jika tidak bergabung.

Rahman berada di dalam sel.

Rahman berada di ruang interogasi.

Kondisi penjara yang ditempati militan ISIS.