5 Situs Budaya di Banda Neira yang Diusulkan Jadi Kawasan Cagar Budaya
Calon situs cagar budaya yang dimaksud adalah Istana Mini, rumah pengasingan Bung Hatta, Benteng Belgica, Benteng Nassau, dan rumah pengasingan dr. Cipto.
Calon situs cagar budaya yang dimaksud adalah Istana Mini, rumah pengasingan Bung Hatta, Benteng Belgica, Benteng Nassau, dan rumah pengasingan dr. Cipto Mangunkusumo.
-
Kenapa Kawasan Seribu Rumah Gadang jadi tempat wisata budaya? Melihat nilai-nilai budaya dan sejarah yang begitu tinggi, Pemerintah Kabupaten Solok Selatan sempat menetapkan sebanyak 125 rumah menjadi cagar budaya.
-
Kenapa Stasiun Banjarnegara diusulkan jadi cagar budaya? 'Dari nilai sejarah, keberadaan kereta api di Banjarnegara sangat berperan dalam tumbuh suburnya pergerakan nasional dengan Syarikat Islam-nya, sehingga tokoh-tokoh nasional seperti HOS Tjokroaminoto dan Haji Agus Salim kerap berkunjung ke Banjarnegara,' Heni mengatakan.
-
Dimana Museum Nasional berada? Museum Nasional yang terletak di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat itu saat ini dijaga ketat TNI, Polri, dan pasukan pengamanan museum usai bagian gedung A dilalap si jago merah.
-
Apa saja yang ditemukan di Situs Candi Negeri Baru? Di situs tersebut, ditemukan batu nisan Gayatroloyo yang memuat angka tahun 1360 saka, dan memiliki tulisan huruf Arab.
-
Di mana struktur kuno tersebut berada? Struktur tersebut memiliki panjang sekitar 149 meter dengan lebar sekitar 21 meter dan terletak pada ketinggian 4.661 meter di atas permukaan laut pada kemiringan 8 derajat, dengan koordinat GPS 39°42'39.65' LU, 44°17'59.52' BT.
-
Dimana Bakaua Adat dilakukan? Di Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat, hampir disetiap desa atau biasa disebut dengan Nagari dalam bahasa Minangkabau terdapat sebuah tradisi unik bernama Bakaua Adat atau Berkaul Adat.
5 Situs Budaya di Banda Neira yang Diusulkan Jadi Kawasan Cagar Budaya
Banda Neira memiliki banyak situs budaya yang menjadi saksi sejarah masa lalu. Beberapa di antaranya akan ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya kota lama Neira oleh pemerintah pusat. Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XX, Dody Wiranto, mengatakan hal ini kepada Antara (22/11/2023).
"Kawasan ini layak mendapat perlindungan karena memiliki nilai sejarah yang tinggi. Situs-situs cagar budaya yang akan ditetapkan adalah Istana Mini Banda, rumah pengasingan Bung Hatta, Benteng Belgica, Benteng Nassau, dan rumah pengasingan dr. Cipto Mangunkusumo," ujarnya.
Berikut adalah lima situs budaya di Banda Neira yang diusulkan jadi kawasan cagar budaya.
1. Istana Mini Banda Neira
Istana Mini Banda adalah bekas kantor pemerintahan VOC di Banda Neira. Gubernur VOC menjalankan kekuasaannya atas kepulauan Banda di sini.
Istana Mini memiliki beberapa bangunan, seperti rumah gubernur VOC, dermaga, dan kantor.
Saat ini, Istana Mini sedang direvitalisasi agar dapat terawat dan tidak rusak. "Revitalisasi akan selesai pada Desember 2023. Kami berharap wisatawan dapat menikmati keindahan dan sejarah Istana Mini," kata Dody.
Dikutip dari laman resmi Ditjen Kebudayaan (23/11/2023), semua bangunan memiliki corak Eropa, lantai marmer, terakota, dan lantai berbahan batu alam.
Bangunan terdiri dari enam ruangan dengan ukiran tulisan pada salah satu jendela kaca yang ditinggalkan seorang imigran Eropa. Tulisan tersebut merupakan curahan hatinya sebelum memutuskan bunuh diri.
2. Benteng Belgica
Benteng Belgica sebelumnya adalah benteng Portugis yang berfungsi sebagai pusat pertahanan. Namun, setelah direbut oleh Belanda, benteng ini dimodifikasi dan digunakan untuk memantau perdagangan rempah-rempah.
Benteng VOC ini dibangun pada tahun 1611 oleh Gubernur Jenderal Pieter Bot.
Benteng Belgica memiliki posisi strategis untuk mengawasi aktivitas kapal-kapal di perairan Banda.
Benteng yang berada di atas bukit itu terletak di wilayah barat daya Pulau Neira.
Bangunan benteng memiliki bentuk persegi lima, tetapi hanya terlihat empat sisi dari setiap arah.
Benteng ini memiliki dua lapis bangunan dan wisatawan harus naik tangga untuk masuk ke dalamnya.
Melalui ketinggian 30 meter, wisatawan bisa menikmati pemandangan indah sekeliling pulau.
Pada bagian tengah benteng, terdapat ruang terbuka besar yang dulunya digunakan sebagai tempat penahanan.
Dua sumur di ruang terbuka tersebut diyakini sebagai pintu terowongan rahasia yang berujung di pelabuhan dan Benteng Nassau.
3. Rumah Pengasingan Bung Hatta
Rumah yang menjadi tempat pengasingan Mohammad Hatta, wakil presiden pertama Indonesia terletak di dekat lapas Banda Naira. Rumah ini berdekatan dengan Benteng Belgica dan Nassau.
Bangunan terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian utama, bagian belakang, dan bagian samping.
Bagian utama rumah ini adalah tempat tinggal Bung Hatta selama diasingkan oleh Belanda dari tahun 1936 hingga 1942.
Wisatawan bisa melihat berbagai barang pribadi Bung Hatta, seperti meja kerja, kursi, lemari, tempat tidur, dan buku-buku yang masih dipertahankan di sana.
Bagian belakang rumah ini adalah tempat Bung Hatta melakukan aktivitas sehari-hari, seperti mandi, mencuci, dan memasak.
Bagian samping rumah ini adalah tempat Bung Hatta berkebun dan bercocok tanam.
Wisatawan bisa melihat berbagai tanaman yang ditanam oleh Bung Hatta, seperti pohon mangga, jambu, pisang, dan kelapa.
4. Benteng Nassau
Benteng Nassau merupakan benteng pertama yang dibangun oleh Bangsa Belanda di Banda Naira.
Benteng ini merupakan peninggalan sejarah dari zaman kolonial Belanda yang membangunnya pada tahun 1607.
Lokasinya berada di atas tanah bekas benteng Portugis yang sebelumnya menguasai Banda Neira.
Benteng berbentuk segi empat dengan dinding setinggi 3 meter yang terbuat dari batu karang.
Ciri khas benteng ini adalah selekoh (bastion), sudut-sudut menjorok ke luar yang dipersenjatai dengan anak panah.
Pada sisi selatan dan barat benteng, terdapat gerbang yang menghubungkan benteng dengan parit dan kanal. Kanal-kanalnya difungsikan sebagai tempat kapal-kapal VOC bersandar dan memuat barang-barang dagangan.
Benteng Nassau menyimpan kisah kelam pembantaian para pemimpin pribumi atas suruhan J.P. Coen.
Mereka dipenggal oleh para samurai Jepang yang disewa VOC, karena menolak tunduk pada monopoli perdagangan rempah serikat dagang tersebut.
Akibatnya, banyak warga pribumi Banda yang melarikan diri ke luar Kepulauan Banda.
Setelah itu, VOC mengambil alih Banda Neira dan menjadikan Benteng Nassau sebagai pusat perdagangan, gudang, pemukiman, hingga kantor utama VOC sebelum akhirnya pindah ke Istana Mini.
5. Rumah Pengasingan dr. Cipto Mangunkusumo
Rumah Pengasingan dr. Cipto Mangunkusumo terletak Jalan Pendidikan.
Lokasi bangunan ini juga berdekatan dengan Istana Mini.
Rumah pengasingan ini dibangun dengan gaya Hindis yang merupakan perpaduan gaya Eropa dan tradisional Indonesia.
Rumah terdiri dari tiga bagian, yaitu bangunan utama yang dulunya ditempati dr. Cipto, paviliun kanan di sisi timur, dan paviliun kiri di sisi barat.
Bangunan utama terdiri dari lima ruangan, salah satunya merupakan bekas kamar tidur dr. Cipto.
Ruangan tersebut masih menyimpan tempat tidur, peralatan medis, dan baju dokter milik dr. Cipto.
Itulah situs-situs bernilai sejarah di Banda Neira yang diusulkan sebagai kawasan cagar budaya.