Mengenal Seitan, Daging ala Vegan yang Bergizi dan Lezat
Seitan mengandung protein tinggi, rendah kalori, dan rendah lemak, menjadikannya opsi yang menarik untuk penganut pola makan vegetarian atau vegan.
Bagi vegetarian dan vegan, menjauhi daging adalah pilihan utama. Sebagai alternatif, muncul berbagai bahan pengganti daging, salah satunya adalah seitan. Asal kata "seitan" berasal dari bahasa Jepang yang berarti terbuat dari protein, khususnya gluten pada gandum.
Mengenal Seitan, Daging ala Vegan yang Bergizi dan Lezat
Proses Pembuatan Seitan
Seitan awalnya terbuat dari adonan tepung gandum yang dicuci hingga butiran patinya hilang, meninggalkan adonan kenyal yang tidak larut dalam air.
-
Bagaimana seitan dibuat menjadi sumber protein vegan? Seitan, daging tiruan yang terbuat dari gluten gandum, adalah pilihan protein tinggi bagi vegan.
-
Kenapa Seeng lebih sehat? Tak hanya itu, nasi juga menjadi lebih sehat lantaran wadah nasi untuk memasaknya menggunakan anyaman bambu dan bukan berbahan logam dengan lapisan antilengket berbahan kimia.
-
Kenapa ikan sidat cocok untuk menu sehat? Selain rasanya yang gurih dan teksturnya yang empuk, ikan sidat kaya akan beragam nutrisi penting.
-
Apa makanan sehat kaya protein? Protein adalah nutrisi penting yang berperan dalam pertumbuhan sel, perbaikan jaringan, dan menjaga fungsi tubuh yang optimal.
-
Sayuran apa saja yang kaya protein dan serat? Terdapat beberapa jenis sayuran yang diketahui memiliki kandungan protein dan serat cukup tinggi. Tentu, sayuran ini dapat dikonsumsi untuk mencukupi kebutuhan asupan setiap hari. Berikut adalah berbagai jenis sayuran yang tinggi protein dan serat yang bisa menjadi rekomendasi: Kacang Polong: Kacang polong merupakan sumber protein nabati yang baik, dengan sekitar 5 gram protein per 100 gram.
-
Apa manfaat utama sereh untuk kesehatan? Manfaat sereh untuk kesehatan diperoleh dari sumber antioksidan yang baik bagi tubuh.
Setelah itu, adonan dibekukan dan dipotong-potong sebelum dimasak. Teksturnya yang padat membuatnya menyerupai daging lebih dari protein nabati lainnya.
Mengapa Seitan Populer di Kalangan Vegetarian?
Seitan memiliki rasa hambar namun mampu menyerap bumbu atau rempah-rempah dengan baik. Anda bisa menyajikannya dengan berbagai cara, seperti dipanggang, digoreng, atau dikukus.
Manfaat Kesehatan Seitan
1. Kaya ProteinSeitan terbuat dari gluten, protein utama pada gandum. Sejumlah nutrisi yang terkandung dalam satu porsi seitan mencakup protein, zat besi, kalsium, natrium, dan serat. Sebanding dengan protein hewani, seitan menjadi pilihan baik bagi vegetarian dan vegan.
2. Aman untuk Orang dengan Alergi Kedelai
Berbeda dengan makanan pengganti daging lain yang biasanya terbuat dari kedelai, seitan menjadi alternatif yang aman bagi mereka yang memiliki alergi kedelai.
3. Mudah untuk Diolah
Rasa hambar seitan memudahkan integrasinya dengan berbagai makanan dan bumbu. Teksturnya padat dan kenyal, cocok untuk ditumis, dibuat sup, atau diolah menjadi variasi hidangan seperti sate.
4. Cocok untuk Menurunkan Berat Badan
Sebagai makanan rendah kalori dan tinggi protein, seitan menjadi pilihan saat menjalani diet. Kandungan proteinnya dapat menekan rasa lapar dan memaksa tubuh membakar lemak untuk energi.
Peringatan: Terlalu Banyak Seitan Tidak Baik
Meski memiliki banyak manfaat, konsumsi seitan harus bijaksana.Bagi orang dengan alergi terhadap gluten atau penyakit celiac, seitan dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan seperti diare, mual, perut kembung, dan kelelahan.
Seitan juga tidak mengandung cukup asam amino lisin, sehingga perlu dikombinasikan dengan sumber protein lain seperti kacang-kacangan.
Menurut Dr. Axe, "Seitan mengandung protein tinggi, rendah kalori, dan rendah lemak, menjadikannya opsi yang menarik untuk penganut pola makan vegetarian atau vegan."
Kaya protein, mudah diolah, dan aman bagi mereka dengan alergi kedelai, seitan membuktikan diri sebagai opsi yang sehat dan ramah lingkungan.
Seitan, daging ala vegan yang bergizi dan lezat, dapat menjadi tambahan yang bermanfaat dalam pola makan tanpa daging.
Namun, perlu diingat bahwa konsumsi yang berlebihan dapat memberikan dampak negatif, terutama bagi orang dengan intoleransi terhadap gluten.