Penduduk asli di desa China ini miliki rambut pirang dan mata hijau
Merdeka.com - Zhelaizhai merupakan sebuah desa di Provinsi Gansu yang tersohor di China. Penduduk desa yang berdiri di atas kota kuno Liqian itu dianggap memiliki keistimewaan fisik. Mereka memiliki fitur wajah Kaukasia layaknya orang-orang Eropa.
Sejumlah warga Zhelaizhai memiliki hidung elang seperti patung Yunani kuno. Yang lain memiliki rambut pirang, cokelat, kulit kemerahan, atau mata hijau. Tentunya ini tak sesuai dengan ciri-ciri fisik oriental sebagian besar warga China. Gara-gara hal ini, sejumlah sejarawan berteori kalau penduduk Zhelaizhai adalah keturunan dari orang-orang Romawi.
-
Apa asal-usul orang Kincai? Mengutip dari beberapa sumber, asal-usul Orang Kincai sendiri bermula dari manusia purba Homo Sapiens yang lebih dulu menghuni Pulau Sumatra.
-
Dari mana keluarga ini berasal? Dikutip dari Hindustan Times, keluarga yang berasal dari Larkana ini memegang rekor Guinness World sejak 2019.
-
Siapa saja yang termasuk Ras Melayu Mongoloid? Suku bangsa Indonesia yang termasuk dalam ras ini meliputi Suku Toraja di Sulawesi Selatan, Suku Batak di Sumatera Utara, Suku Nias di Kepulauan Nias, Suku Sasak di Lombok, Suku Dayak di Kalimantan Tengah dan Suku Kubu di Sumatera Utara.
-
Data genetik apa yang ditemukan dari manusia purba? Sejauh ini, ini adalah informasi genetik tertua yang pernah ditemukan dari hominid mana pun. Para peneliti mengekstraksi data genetik dari fosil gigi milik spesies manusia purba yang hidup lebih dari 2 juta tahun lalu di Afrika Selatan.
-
Siapa yang menemukan spesies manusia purba ini? Penemuan ini diumumkan oleh ilmuwan dari Akademi Sains China dan beberapa universitas di China, serta ilmuwan dari Pusat Penelitian Nasional Evolusi Manusia di Spanyol.
-
Apa yang ditemukan oleh penelitian ilmiah China tentang otak orang Asia? Penelitian baru oleh para peneliti China menemukan seleksi alam pada populasi Asia Timur telah mendukung mutasi genetik yang menghasilkan otak yang lebih besar.
Warga Zhelaizhai yang miliki karakteristik fisik Eropa. © News.xinhuanet.com
Dilansir DailyMail, sebuah penelitian berbasis pengkajian DNA menunjukkan kalau penduduk asli Zhelaizhai memang memiliki gen Kaukasia yang sama dengan warga Eropa. Namun hal ini tak lantas membenarkan teori bahwa mereka masih bersaudara dengan Julius Caesar. Penelitian yang dipublikasikan di Journal of Human Genetics menunjukkan kalau penduduk Zhelaizhai kemungkinan besar adalah bagian dari sub-grup mayoritas China, yaitu Han.
Penduduk asli Zhelaizhai yang miliki rambut berwarna terang. © Peaceandjustice.freeforums.netPenduduk asli Zhelaizhai yang miliki mata hijau.© Natalie Behring
Dilansir China Daily, penelitian yang dilakukan pada tahun 2005 itu menunjukkan gen Kaukasia dalam darah penduduk Zhelaizhai sebesar 56 persen. Namun ciri-ciri fisik seperti ini sudah dimiliki oleh sejumlah suku di Asia Tengah berabad-abad sebelum penduduk Romawi ada. Orang-orang Iran, Tokharia, dan Siberia selatan juga memiliki karakteristik fisik seperti ini.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peneliti menemukan bahwa kaisar memiliki peningkatan risiko terkena stroke yang kemungkinan besar berkontribusi pada kematiannya.
Baca SelengkapnyaIlmuwan menemukan keanehan pada mumi yang ditemukan pada 2003 di China.
Baca SelengkapnyaMumi-mumi ini ditemukan terletak di Jalur Sutra di Cekungan Tarim.
Baca SelengkapnyaBukan dari Mesir, Ilmuwan Akhirnya Ungkap Misteri Asal-Usul Ratusan Mumi di Gurun China
Baca SelengkapnyaPertanyaan ini selalu menjadi misteri. Namun kali ini akhirnya terungkap warna orang Yunani Kuno.
Baca SelengkapnyaPara ahli bingung. Akhirnya mereka menggunakan teknologi genetika untuk mendeteksi mumi tersebut.
Baca SelengkapnyaCiri-ciri ras Malayan Mongoloid dimiliki oleh masyarakat yang umumnya berada di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi.
Baca SelengkapnyaKemana perginya Homo sapiens setelah dari Afrika telah menjadi teka-teki besar dalam studi evolusi manusia selama bertahun-tahun.
Baca SelengkapnyaArkeolog menemukan kerangka ini di Hualongdong, China.
Baca SelengkapnyaOrang tua ini ini memiliki tiga orang anak yang wajahnya mirip bule.
Baca SelengkapnyaSebuah penelitian terhadap genom individu yang dikuburkan di makam kolektif berusia 4.500 tahun di Prancis, berhasil mengungkap hasil yang mengejutkan.
Baca SelengkapnyaIlmuwan merekonstruksi wajah perempuan dari masa 45.000 tahun lalu.
Baca Selengkapnya