Seram, 10 tempat Ini Disebut Bisa Menarik Orang buat Bunuh Diri!

Merdeka.com - Tempat-tempat berikut sebenarnya memiliki potensi wisata yang cukup tinggi, dengan konstruksi modern dan pemandangan indah yang melingkupi lingkungan sekitarnya.

Namun, tempat-tempat ini justru menarik orang untuk bunuh diri. Sudah ratusan hingga ribuan orang yang mencoba menghabisi nyawa sendiri di sana.

Beberapa percobaan bunuh diri berhasil digagalkan. Namun lebih banyak lagi yang tak berhasil dicegah.

Lawyers Head, Selandia Baru -- 14 kasus/tahun

Lawyer's Head adalah tebing karang yang menjorok ke Samudera Pasifik di Otego, Dunedin, Selandia Baru. Lawyer's Head merupakan salah satu tempat wisata terkenal di Selandia Baru.

Selain itu, Lawyer's Head juga dikenal sebagai tempat dengan tingkat kasus bunuh diri tertinggi di Selandia Baru. Jumlah orang yang berniat bunuh diri di tempat ini sempat menyusut setelah tepian jurang dipasangi penghalang. 

Namun jumlah itu segera meningkat kembali setelah penghalang diangkat. Akibatnya, pemerintah setempat segera memerintahkan pemasangan pembatas untuk kedua kalinya.

Golden Gate Bridge, AS -- 20 kasus/tahun

Golden Gate Bridge merupakan jembatan megah yang menjadi kebanggaan San Francisco, California, AS.

Dengan ketinggian mencapai 75 meter, jembatan ini juga menimbulkan 'daya tarik' tersendiri bagi mereka yang ingin mengakhiri hidup.

Sampai tahun 1995 saja sudah terjadi sekitar 1.500 upaya bunuh diri. Buat menanggulanginya, menurut Top10 Archive, Golden Gate Bridge Board of Directors sepakat untuk memasang jaring dan pembatas yang baru akan rampung pada tahun 2018.

Beachy Head, Inggris -- 20 kasus/tahun

Kalau Selandia baru punya Lawyer's Head, maka Inggris punya Beachy Head. Tebing curam yang ada di Eastbourne, England, ini disebut sebagai salah satu lokasi bunuh diri paling terkenal di Inggris.

Sejak abad 7 tempat ini telah menarik jiwa-jiwa yang putus asa untuk mengakhiri hidup mereka.

Sekarang sebuah organisasi nirlaba dan penduduk setempat bekerjasama untuk menghentikan orang-orang yang mencoba bunuh diri di sana.© 

Air Terjun Niagara, AS -- 20-40 kasus/tahun

Air Terjun menakjubkan yang berada di wilayah Amerika Serikat dan Kanada ini juga menjadi lokasi bunuh diri terkenal bagi warga Amerika.

Menurut Listverse, sejak tahun 1850 hingga 2011 telah ditemukan 5.000 jenazah di bawah air terjun tersebut.

Sayangnya, karena area Niagara yang terlalu luas, pengamanan untuk mencegah upaya bunuh diri tidak bisa dilakukan secara maksimal.© 

Prince Edward Viaduct, Kanada -- 30-50 kasus/tahun

Prince Edward Viaduct atau lebih dikenal dengan nama Bloor Viaduct adalah rangkaian jembatan yang menghubungkan Bloor Street East dan Danforth Avenue di Toronto, Kanada. Jembatan tersebut dirancang arsitek Edmund Burke dan insinyur konstruksi Thomas Taylor.

Jembatan ini disebut-sebut sebagai 'magnet bunuh diri', karena banyaknya kasus bunuh diri yang terjadi di sana. Sejak pertama kali dibuka pada tahun 1918 hingga tahun 2003, Top10 Archive melaporkan telah terjadi 492 kasus bunuh diri di Bloor Viaduct.

Tingkat terjadinya kasus bunuh diri di jembatan ini baru berkurang setelah Luminous Veil, penghalang dengan 9.000 batang baja dipasang di sekeliling jembatan.

The Gap, Australia -- 50 kasus/tahun

The Gap adalah sebuah tebing curam yang ada di semenanjung South Head, letaknya di sebelah timur kota Sydney, negara bagian New South Wales, Australia. Tebing itu merupakan bagian dari Teluk Watsons yang berhadapan langsung dengan Laut Tasman.

Meskipun memiliki pemandangan yang menakjubkan, tempat ini justru lebih populer sebagai lokasi untuk bunuh diri.

Terhitung sejak sebelum Perang Dunia I, The Gap sudah dipakai sebagai tempat untuk bunuh diri, dan tak jarang pula sebagai lokasi pembunuhan yang kemudian disamarkan sebagai kasus bunuh diri.

Nanjing Yangtze River Bridge, China - 50 kasus/tahun

Nanjing Yangtze River Bridge adalah sebuah jembatan yang melintasi Sungai Yangtze antara Pukou dan Xiaguan di Nanjing, China.

Jembatan ini merupakan simbol kemajuan pembangunan di kota Nanjing. Namun, Nanjing Yangtze River Bridge juga menjadi lokasi bunuh diri paling terkenal di China.

Entah apa yang menyebabkan orang-orang memutuskan untuk mengakhiri hidup di sana. Menurut catatan kepolisian seperti dilansir Weird Asia News, sudah terjadi sekitar 2.000 kasus bunuh diri di sana sejak tahun 168 hingga 2006. Setiap tahun polisi berhasil menghentikan 100 hingga 200 upaya bunuh diri. Namun 50 di anataranya tak berhasil diselamatkan.

Bosphorus Bridge, Istanbul -- 100 percobaan bunuh diri/tahun

Jembatan megah ini merupakan penghubung antara wilayah Turki Asia dan Turki Eropa yang terbelah di antara Selat Bosporus.

Jembatan pertama yang dibangun melintasi Selat Bosporus ini merupakan struktur bangunan yang penting bagi transportasi di Turki.

Sayangnya, jembatan ini juga menjadi tempat favorit untuk bunuh diri. Setidaknya 100 kasus percobaan bunuh diri terjadi di sana setiap tahunnya.

Aokigahara, Jepang -- 108 kasus/tahun

Hutan Aokigahara yang terletak di barat laut Gunung Fuji dikenal sebagai tempat untuk bunuh diri bagi warga Jepang. Sejak tahun 1950-an lebih dari lima ratus orang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya di tempat ini.

Di areal hutan berserakan barang-barang peninggalan manusia yang bunuh diri, tali gantungan, tenda berisi kerangka manusia, atau bahkan jasad manusia yang masih terbilang baru.

Hutan Aokigahara memperoleh reputasinya tersebut sejak novelis Seicho Matsumoto menyebutkan hutan ini dalam novelnya, Kuroi Jukai (Black Sea of Trees) sebagai 'tempat yang sempurna untuk mati'. Dalam novel tersebut diceritakan ada pasangan yang bunuh diri bersama di hutan itu.

Kolkata Metro, Kolkata, India -- 300 percobaan bunuh diri/tahun

Bengal Barat, India merupakan salah satu wilayah dengan kasus bunuh diri tertinggi di India. Dan kasus bunuh diri di area publik tertinggi di kawasan ini terjadi di Kolkata Metro.

Kolkata Metro merupakan sistem kereta bawah tanah yang melayani kota Kolkata, South 24 Parganas, dan North 24 Parganas di negara bagian Bengal Barat, India.

Setidaknya sudah ada 150 orang yang menghabisi nyawa dengan melompat ke kereta yang sedang melaju. Sebanyak 70 persen di antaranya terjadi di Stasiun Rabindra Sarobar.