Kisah Ki Lobama, Tokoh Penyebar Islam di Cirebon Sebelum Sunan Gunung Jati
Merdeka.com - Dalam perkembangannya, wilayah Cirebon menjadi salah satu pusat penyebaran Agama Islam sejak beratus-ratus tahun lalu. Saat itu, Islam menjadi ajaran yang kian populer ketika disebarkan oleh Wali Songo, di bawah kepemimpinan Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.
Namun sebagaimana diberitakan kanal YouTube Cirebon Heritage Rabu (03/11), di wilayah pesisir Utara Jawa Barat, Agama Islam ternyata sudah berkembang lebih dulu sejak abad ke-12 masehi, jauh sebelum Sunan Gunung Jati lahir.
Sosok penyebarnya saat itu bernama Syekh Abdurahman Al-Qadri, atau warga setempat lebih mengenalnya sebagai Ki Lobama.
-
Siapa pendiri Tarekat Naqsabandiyah? Melansir dari berbagai sumber, Tarekat Naqsabandiyah menjadi buah pikiran dari Yusuf Hamdani dan Abdul Khaliq Ghajadwani pada abad ke-12 silam.
-
Siapa yang mendirikan Madrasah Diniyah Li Al-Banat? Pada tahun 1923, Rahmah pun mendirikan Madrasah Diniyah Li Al-Banat sebagai bagian Diniyah School milik sang kakak, Zainuddin Labay El Yunusi. Sekolah yang didirikan Rahmah ini hanya dikhususkan untuk perempuan.
-
Siapa yang melakukan khitbah? Jika tertarik, terdapat kata-kata melamar wanita Islam yang sopan dan penuh makna bijak bisa menjadi rekomendasi Anda.
-
Siapa pendiri Persatuan Tarbiyah Islamiyah? Perti didirikan oleh Syekh Sulaiman Ar-Rasuli.
-
Siapa yang mempelajari hukum Alif Lam Qamariyah? Banyak umat Islam sudah familiar dengan hukum bacaan nun mati dan mim mati. Akan tetapi, terdapat hukum bacaan lain yang perlu pemahaman yakni alif lam yang dapat dibedakan menjadi dua yaitu, alif lam syamsiah dan alif lam qamariyah.
-
Kapan aliran Khawarij muncul? Aliran Khawarij pertama kali muncul pada masa kekhalifahan Ali bin Abi Thalib, pada awal abad ke-7 Masehi.
Berkat kehebatannya, Ia disebut mampu mengenalkan ajarannya hingga ke masyarakat di sebagian wilayah pulau Jawa. Berikut kisahnya.
Berasal dari Baghdad
Komplek makam Ki Lobama, di Mundu Cirebon©2021 YouTube Cirebon Heritage/Merdeka.com
Berdasarkan penuturan Solihin, juru kunci makam Ki Lobama di Kecamatan Mundu, Cirebon, masyarakat sekitar memiliki kepercayaan jika Ki Lobama merupakan pendakwah pertama Agama Islam di wilayah tersebut.
Ia diutus langsung oleh ulama Fiqih dan Sunni dari Kurdi, Syekh Abdul Qadir Jailani yang juga bermahzab Hambali dan dikenal luas sebagai pendiri Thariqot Qadiriyyah.
Diketahui, Ki Lobama juga merupakan guru agama ‘gaib’ dari Mbah Kuwu Cirebon, atau Pangeran Walasungsang (dikenal juga Pangeran Cakrabuwana). Putra dari Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi (Raja Pajajaran) yang memutuskan keluar kerajaan untuk mendirikan nagari Cirebon.
“Beliau Ki Lobama merupakan utusan dari Baghdad untuk menyebarkan Agama Islam di Jawa, dan merupakan guru gaibnya Mbah Kuwu Cirebon,” kata Solihin.
Lebih Dulu Menyebarkan Agama Islam dari Sunan Gunung Jati
Kompleks pemakaman Ki Lobama, di Mundu Cirebon
©2021 YouTube Cirebon Heritage/Merdeka.com
Melansir laman historyofcirebon.id, Ki Lobama datang ke Pulau Jawa pada abad ke-12 (sekitar tahun 1101-an) dalam rangka mendakwahkan Islam di Pulau Jawa.
Jika ditinjau dari waktu kedatangannya di Cirebon, masa itu terpaut jauh ratusan tahun dari masa penyebaran agama oleh Sunan Gunung Jati dan Wali Songo yang lain di paruh tahun 1479 – 1568 masehi.
Disebutkan Solihin, Ki Lobama memiliki masa dakwah yang terpaut 300 tahun sebelum era kekuasaan dari Mbah Kuwu Cirebon, Pangeran Cakrabuwana atau Pangeran Walang Sungsang.
“Jika melihat usia, Ki Lobama sangat terpaut jauh selisih usia dengan Mbah Kuwu (pendiri Cirebon) itu sekitar 300 tahun,” ujar Solihin, di sela-sela kesibukannya di kompleks makam tua itu.
Asal Usul Nama Lobama
Syekh Abdurahman Al-Qadri mendapat julukan Ki Lobama karena pengaruhnya yang berhasil diterima oleh masyarakat yang saat itu masih kuat terpengaruh tradisi dari kerajaan-kerajaan Sunda.
Ia dijuluki Lobama karena memiliki pengetahuan yang banyak dan luas, terkait penerapan ilmu Agama Islam di kalangan masyarakat Jawa khususnya Mundu di Cirebon.Jika mengacu ke bahasa, Lobama artinya Loba Agama, atau banyak memahami seluk beluk keagamaan.
Lokasi makam Ki Lobama berada di Desa Mundu Kec Mundu Kab Cirebon. Ia dimakamkan bersama tokoh-tokoh penting Cirebon di masa lalu, salah satunya Pangeran Bratakelana, anak Sunan Gunung Jati yang wafat akibat dirampok di laut Jawa. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosoknya cukup berpengaruh dalam perkembangan Agama Islam di Cirebon
Baca SelengkapnyaCara Syekh Jumadil Kubro menyebarkan Islam dengan berdagang dan dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
Baca SelengkapnyaMakam para ulama ini terletak di pemakaman umum desa.
Baca SelengkapnyaSosoknya sudah menyebarkan ajaran Islam di Kediri jauh sebelum era Wali Songo.
Baca SelengkapnyaUlama ini datang ke Tuban jauh sebelum era Wali Songo
Baca SelengkapnyaPerjalanannya dari Tuban ke Makkah dan sebaliknya ibarat hanya melangkahkan kaki
Baca SelengkapnyaSoekarno dan Hatta selalu meminta pertimbangan Habib Ali Kwitang terkait kapan waktu dan di mana lokasi yang tepat untuk menentukan proklamasi kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaMasjid itu punya kemiripan dengan masjid agung Keraton Surakarta.
Baca SelengkapnyaRaja Champa meminta prajuritnya membunuh Syekh Ibrahim Asmoroqondi karena tak suka dengan dakwah Islam yang dilakukannya.
Baca SelengkapnyaTradisi itu berasal dari seorang tokoh syiar Islam di Klaten bernama Ki Ageng Gribig.
Baca SelengkapnyaTrah Kiai Ageng Muhammad Besari yang sudah menyebar ke berbagai daerah. Di antaranya Gontor, Gandu, Coper, Joresan, Lirboyo, Ploso, Jampes, Tremas.
Baca Selengkapnya