Anak di Kampung Citorek Lebak Punya Cara Unik Makan Buah, 'Dijus' Manual dalam Batang Bambu
Cara anak-anak di Kampung Citorek makan buah ini unik. Gunakan batang bambu.
Cara anak-anak di Kampung Citorek makan buah ini unik. Gunakan batang bambu.
Anak di Kampung Citorek Lebak Punya Cara Unik Makan Buah, 'Dijus' Manual dalam Batang Bambu
Permainan tradisional anak-anak Sunda banyak macamnya. Salah satu yang unik adalah ngaloloco asal Citorek, Kabupaten Lebak, Banten.
-
Apa tradisi leluhur yang masih dijalankan di Lebak Bitung? Warga di Kampung Lebak Bitung di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, masih menjaga adat dan tradisi para pendahulunya di masa lampau.
-
Apa tradisi unik di Majalengka? Tradisi unik ini hanya bisa ditemui di Majalengka. Undangan menjadi unsur terpenting dalam prosesi hajatan. Biasanya si empunya hajat akan membuat desain yang menarik, agar tamu undangan terkesan.
-
Mengapa cilok jadi lauk unik? Ini jadi hal baru yang jarang ditemukan, mengingat cilok merupakan kudapan dan camilan yang biasa dimakan di luar jam makan.
-
Apa yang unik dari cobek di Kampung Cikanyere? Walau bukan terbuat dari batu atau kayu, cobek ini kuat. Banyak perkampungan di Indonesia yang memiliki daya tarik unik seperti di Cikanyere, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut. Di sana, selain memiliki alam yang indah, siapapun yang datang akan bisa melihat langsung pembuatan cowet atau ulekan yang digunakan untuk membuat sambal.
-
Bagaimana cara menikmati buah lontar? Setelah memilih buah yang baik, bersihkan buah lontar dengan air bersih agar kotoran di permukaannya hilang. Setelah itu, buah lontar dapat dikonsumsi langsung dengan cara dibelah dan dagingnya dapat dimakan. Buah lontar juga bisa diolah menjadi berbagai makanan atau minuman seperti es buah, salad, atau jus.
-
Apa itu Lempok Durian? Lempok Durian atau dikenal dengan dodol durian menjadi salah satu makanan populer di Palembang.
Ngaloloco merupakan perpaduan permainan tradisional, sekaligus menikmati buah-buahan yang dijus manual di dalam batang bambu.
Anak-anak bisa memakan buah-buahan, sembari bermain dan bercengkerama satu sama lain. Ngaloloco jadi momen yang mengasyikkan untuk berkumpul. Berikut selengkapnya.
Gunakan batang bambu
Untuk menikmati buah dalam permainan ngaloloco yang pertama perlu disiapkan adalah batang bambu dengan alat penumbuknya.
Ukuran batang bambu yang digunakan adalah yang sedang, dengan panjang 20 sampai 30 CM.
Alat penumbuknya dibuat dari kayu yang bisa masuk ke dalam bambu.
Buah dijus secara manual
Anak-anak di Citorek akan memainkan ngaloloco dengan cara menyiapkan bambu yang sudah siap dan beberapa jenis buah.
Buah yang digunakan bisa apa saja, tergantung selera dan ketersediaan. Biasanya buah tersebut yang mudah dihancurkan seperti stroberi, mangga dan sejenisnya.
Buah-buah tadi kemudian dimasukkan ke dalam batang bambu yang sudah bersih, lalu ditumbuk hingga halus.
Cara menikmati buah dalam permainan ngaloloco
Buah yang ditumbuk sering kali diberi tambahan mirip rujak, seperti gula merah, cabai serta garam. Penumbukan bisa dilakukan sampai halus dan merata.
Setelah dirasa cukup, buah yang ditumbuk akan menempel di kayu penumbuknya. Anak-anak bisa memakan buah tersebut.
Sensasinya unik, karena menikmati buahnya harus dengan cara menjilat batang penumbuk di dalam bambu tersebut. Rasanya pedas, segar dan mirip rujak bebeg khas Tatar Priangan.
Jadi tradisi yang sudah punah
Salah seorang pengajar di Kampung Citorek sekaligus pelestari ngaloloco, Yadi Mulyadi mengatakan jika tradisi ini kondisinya sudah punah.
Sudah tidak ada lagi anak-anak zaman sekarang yang mengenal, apalagi memainkan kaulinan buhun (permainan zaman nenek moyang) itu.
“Saya waktu kecil bisa ngaloloco, sekarang udah enggak ada lagi. Makanya saya mau bikin lagi, karena sudah hilang,” kata dia, mengutip YouTube Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX.