Bantuan Belum Maksimal, Korban Gempa Cianjur Masih Bertahan di Tenda Jelang Lebaran
Merdeka.com - Sejumlah warga yang merupakan korban gempa Cianjur masih tetap bertahan di tenda pengungsian hingga beberapa hari jelang lebaran. Penyebabnya bantuan pembangunan rumah belum merata.
Para pengungsi itu harus betah untuk tinggal di sempitnya bangunan semi permanen yang dibuat dari plastik terpal. Kondisi ini disampaikan oleh Anggota DPR RI Dedi Mulyadi, saat meninjau kondisi wilayah pasca bencana gempa Cianjur yang melanda bulan November 2022 lalu.
"Banyak dari mereka yang tahun ini terpaksa berlebaran di bawah tenda plastik," beber Dedi, Selasa (18/4), dikutip dari ANTARA
-
Bagaimana korban gempa bisa bertahan hidup? Menurut ahli, seseorang dapat bertahan selama satu minggu atau lebih di bawah reruntuhan bangunan setelah gempa. Akan tetapi, hal ini tergantung pada sejauh mana cidera yang dialami, kondisi tempat terperangkap, faktor akses terhadap air, udara, dan cuaca.
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
-
Bagaimana cara warga Bantul mengatasi dampak gempa? Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa masyarakat bersama pemerintah kabupaten setempat mengatasi dampak gempa bumi bermagnitudo 6,0 pada Jumat (30/6) dengan saling bergotong-royong di lokasi terdampak.
-
Bagaimana kerusakan bangunan akibat gempa Bandung? Bangunan rumah yang hancur rata-rata sudah terbuat dari tembok batu bata. Kondisi hancurnya juga beragam, ada yang rusak ringan hingga cukup berat.Salah satu yang mengalami kerusakan parah adalah bangunan SDN Cirawa, di Kertasari, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Bandung.Mengutip Jabar Quick Response, dampak dari gempa ini membuat atap dari beberapa ruang kelas roboh.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Bagaimana Rumah Tuo Rantau Panjang bertahan dari gempa? Itulah mengapa, rumah ini bisa fleksibel mengikuti getaran bumi saat terjadi gempa sehingga baik dinding sampai atapnya tidak akan runtuh.
Belum Terima Bantuan Pembangunan Rumah
Korban gempa Cianjur bertahan di pengungsian seadanya ©2022 Merdeka.com/Arie Basuki
Salah satu korban bencana gempa Cianjur benama Ade mengaku bahwa dirinya terpaksa tinggal di tenda hingga H-4 lebaran. Hal tersebut karena bantuan rumah yang dijanjikan pemerintah tak kunjung ia dapatkan.
Diketahui jika dirinya merupakan koran dengan kondisi rumah rusak berat, sehingga menurut pendataan ia berhak mendapat bantuan sebesar Rp60 juta. Sayangnya ia belum menerima lantaran rekening belum didapatkannya.
“Sudah hampir 5-6 bulan dari kejadian tinggal di hunian sementara ini,” kata Ade.
Tetap Beribadah di Masjid
Ade sendiri merupakan korban asal Kampung Panumbangan, Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang. Ia bersama sejumlah pengungsi lainnya tetap menjalankan ibadah selama Ramadan di Masjid Jami Bahrul Huda.
Selain itu, tempat ibadah tersebut juga jadi tempat untuk mencari udara segar lantaran pengap di dalam tenda yang sempit. Adapun masjid merupakan hasil donasi dari berbagai pihak. Menurut Ade, imbas dari dirinya belum menerima rekening membuat rumahnya belum bisa kembali dibangun.
“Ya, kondisinya seperti ini panas kalau siang dan dingin kalau malam karena terbuat dari terpal plastik” katanya lagi
Data Penerima Salah
Selain Ade, adapula Ujang Nurdin yang mengaku mendapatkan catatan keliru soal pendataan rumahnya. Kondisi sebenarnya rumah Ujang mengalami rusak berat. Namun ia heran karena saat didata, rumahnya hanya tercatat rusak ringan.
Walau demikian dirinya sudah menerima uang dan rekening. Namun belum bisa ia pakai karena akan diajukan untuk perubahan data terkait rumahnya yang sebelumnya rusak ringan menjadi rusak berat.
“Banyak yang tidak sesuai, rumah saya rusak berat dan roboh tapi terdata rusak ringan. Uang (bantuan) sudah masuk ke rekening tapi tidak akan digunakan terlebih dahulu karena sekarang sedang diubah untuk diajukan menjadi rusak berat,” katanya
Menurut Ujang, saat itu pendataan sudah dilakukan namun hanya dari bagian luar. Untuk bagian dalamnya tidak ditinjau. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa susulan masih terus terjadi di perairan Tuban Utara atau dekat Kepulauan Bawean
Baca SelengkapnyaUsai satu tahun waktu berselang sejak terjadinya gempa Cianjur 2022, kini kondisi rumah-rumah warga cukup mengejutkan. Begini potretnya.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaBerbagai penyakit itu timbul setelah warga tidur di luar rumah selama beberapa hari terakhir.
Baca SelengkapnyaPenetapan status dilakukan satu hingga dua minggu, karena dampak gempa di Kabupaten Batang sudah ada sekitar 49 rumah rusak.
Baca SelengkapnyaNamun tidak menutup kemungkinan akan diperpanjang ketika pergerakan tanah masih terjadi
Baca SelengkapnyaMereka membangun tenda darurat tersebut karena wilayah pemukiman mereka kerap dilanda banjir hingga ketinggian 1,5 meter.
Baca Selengkapnya700 Unit rumah rusak dampak gempa tersebut dan 82 orang mengalami luka berat dan luka ringan.
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaWarga lebih memilih tinggal di tenda yang dibangun secara swadaya.
Baca SelengkapnyaPemerintah dalam tanggap darurat penanganan korban banjir bandang di Rua Ternate, Maluku Utara memberikan jaminan kebutuhan dasar
Baca SelengkapnyaBencana longsor ini terjadi pada Minggu (24/3) malam setelah wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Baca Selengkapnya