Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Moeffreni Moe'min, Tentara Betawi yang Pernah Bentuk Pasukan Intel di Jakarta

Kisah Moeffreni Moe'min, Tentara Betawi yang Pernah Bentuk Pasukan Intel di Jakarta Moeffreni Moe'min. ©2021 change.org/editorial Merdeka.com

Merdeka.com - Kedatangan kembali tentara Belanda ke Indonesia di tahun 1945, rupanya tak mengendurkan semangat perlawanan dari seluruh masyarakat. Hal tersebut terlihat dari kawasan sekitar Jakarta yang terus melakukan perlawanan kepada pasukan yang dibonceng tentara sekutu tersebut.

Ulah pasukan Belanda itu rupanya kian memicu kemarahan dari kalangan rakyat, ulama hingga para pemuda termasuk Moeffreni Moe’min tokoh militer Betawi sekaligus pejuang muda di masa revolusi kemerdekaan tahun 1945 sampai 1946.

Pejuang kelahiran Rangkasbitung, 12 Februari 1921 itu dengan gigih terus berjuang di garis depan, demi keutuhan negara Republik Indonesia yang saat itu baru merdeka dari invasi tentara Jepang. Konon ia pernah membentuk pasukan intel khusus di Ibu Kota.

Seperti apa kisah heroik Moeffreni Moe’min? Berikut ulasannya yang telah dirangkum Merdeka.com dari berbagai sumber.

Mempertahankan Tapal Batas Wilayah RI di Bekasi

Dalam catatan penelitian oleh Yeni, Ahmad Sugiri dan Muhamad Shoheh dari Universitas Islam Negeri Banten, berjudul “Peran Moeffreni Moe’min Dalam Pertempuran Front Timur Jakarta Tahun 1945-1949”, saat itu wilayah Bekasi menjadi wilayah perbatasan antara Indonesia dengan wilayah kekuasaan tentara sekutu dan Belanda di Ibu Kota Jakarta.

Ketika itu Moeffreni Moe’min menjabat sebagai kepala TKR Resimen V Cikampek dan ditugaskan untuk menjaga tapal batas di wilayah perbatasan Jakarta hingga kawasan Bekasi dan sekitarnya agar tak terjamah pasukan NICA dan sekutu.

Saat itu diketahui terdapat sebuah pesawat milik pasukan Inggris yang mendarat darurat di sekitar wilayah Rawa Gatal Cakung. Sebagai pemuda yang akrab dengan aktivitas kemiliteran ia pun lantas mengepung pesawat tersebut bersama masyarakat. Termasuk laskar-laskar yang berujung marahnya pasukan sekutu hingga timbullah perang Front Timur Jakarta.

“Kekuatan musuh tertumpah ke daerah ini. Senjata-senjata berat sekutu menghantam Klender sebagai pintu gerbang menuju Bekasi. Namun keadaan tersebut menjadi sulit lantaran Moeffreni Moe’min bersama pasukannya memanfaatkan sungai serta menempatkan benda-benda besar di tengah jalan” seperti tertulis dalam jurnal tersebut.

Membentuk Pasukan Intel Khusus

Di waktu yang bersamaan Pemerintah Indonesia juga membuat ultimatum kepada seluruh masyarakatnya agar mengosongkan aktivitas kemiliteran di pusat ibu kota (DKI Jakarta). Aturan tersebut tentu dipatuhi oleh Moeffreni Moe'min, ia bersama laskar rakyat, TKR serta kalangan pemuda menghentikan kegiatan kemiliterannya itu.

Namun rasa was-was terus menghantui, ia begitu mengkhawatirkan posisi ibu kota yang amat rawan dikuasai oleh musuh dan masyarakat se Jakarta pun amat terancam. Atas inisiatifnya ia pun  menempatkan satu kompi pasukan internal di wilayah Kota Jakarta guna sebagai bentuk pengawasan diam diam.

“Pasukan ini bukan berupa kesatuan bersenjata yang komplit, melainkan di samping hanya bersenjata pistol genggam. Bukan tanpa alasan, upaya tersebut merupakan upaya eksistensi dari Republik Indonesia yang secara diam-dam masih mempunyai angkatan bersenjata” tulis penelitian itu.

Pernah Berperan Besar di Lapangan Ikada

moeffreni moe039min

©2021 Liputan6/editorial Merdeka.com

Sementara itu di bulan-bulan sebelumnya, tepatnya di tanggal 19 September 1945 Moeffreni Moe'min pernah mengemban tugas khusus untuk menyiapkan orasi akbar di lapangan Ikada Jakarta. Saat itu Presiden Soekarno hendak mendeklarasikan kemerdekaan.

Sebagai pimpinan tertinggi dari Tentara Keamanan Rakya (TKR) di Jakarta, ia merasa tergerak untuk melakukan pengamanan di kawasan yang saat ini menjadi lapangan monas tersebut. Ia pun sempat mengawal Bung Karno yang saat itu mendeklarasikan kemerdekaan di hadapan ratusan ribu massa dari berbagai penjuru daerah.

“Saya sebagai pimpinan BKR Jakarta merasa terpanggil untuk berada di lapangan, terpanggil karena tugas mengamankan situasi yang memanas,” tutur Moeffreni yang dikutip dari historia.id. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Umat Islam Tanah Air di Balik Agresi Militer Belanda I, Perang saat Puasa sambil Dihujani Timah Panas dan Bom
Kisah Umat Islam Tanah Air di Balik Agresi Militer Belanda I, Perang saat Puasa sambil Dihujani Timah Panas dan Bom

Pada 1947, umat islam Tanah Air berperang melawan Belanda pada hari ketiga puasa.

Baca Selengkapnya
6 Tokoh Pahlawan Nasional dari Jateng Beserta Jasanya bagi Indonesia, dari Tokoh Militer hingga Pendiri Media
6 Tokoh Pahlawan Nasional dari Jateng Beserta Jasanya bagi Indonesia, dari Tokoh Militer hingga Pendiri Media

Walaupun masing-masing punya cara yang berbeda, mereka punya peran besar bagi perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah

Baca Selengkapnya
Kisah Pelajar SMP Madiun Melawan Kolonial Belanda, Tertembak di Halaman Sekolah
Kisah Pelajar SMP Madiun Melawan Kolonial Belanda, Tertembak di Halaman Sekolah

Pelajar SMP Madiun tak gentar melawan penjajah. Di tengah kesulitan yang dihadapi, mereka tetap berjuang

Baca Selengkapnya
Sosok Pemuda Terkeren dan Tampan dalam Sejarah Indonesia, Usia 16 Tahun Berpangkat Mayor TNI
Sosok Pemuda Terkeren dan Tampan dalam Sejarah Indonesia, Usia 16 Tahun Berpangkat Mayor TNI

Berikut sosok pemuda terkeren dan tampan dalam sejarah Indonesia.

Baca Selengkapnya
Peran Besar Orang Minahasa dalam Serangan Umum 1 Maret
Peran Besar Orang Minahasa dalam Serangan Umum 1 Maret

Banyak orang Minahasa yang melakukan perantauan. Hal ini terjadi karena para pemuda Minahasa mulai menyadari bahwa dunia itu luas.

Baca Selengkapnya
Puluhan Sukarelawan Indonesia Dilatih Militer Mesir Untuk Lawan Israel & Sekutunya
Puluhan Sukarelawan Indonesia Dilatih Militer Mesir Untuk Lawan Israel & Sekutunya

Ada 50 orang relawan dari Indonesia yang siap bertempur. Mereka telah dilatih dan dipersenjatai.

Baca Selengkapnya
Beranggotakan Maling dan Pelacur, Ini Kisah Pasukan Rahasia dari Yogyakarta di Era Kemerdekaan
Beranggotakan Maling dan Pelacur, Ini Kisah Pasukan Rahasia dari Yogyakarta di Era Kemerdekaan

Strategi ini pada akhirnya menjadi senjata makan tuan bagi pejuang revolusi

Baca Selengkapnya
Marinir Belanda Kesal, Jaket Perwira Kopassus Dijadikan Sasaran Lempar Pisau
Marinir Belanda Kesal, Jaket Perwira Kopassus Dijadikan Sasaran Lempar Pisau

Kesal tak bisa mengalahkan kapten baret merah Indonesia, mereka melampiaskannya pada jaket militer tersebut.

Baca Selengkapnya
Sejarah Medan Area, Pertempuran Pemuda Indonesia Melawan Sekutu Pasca Kemerdekaan
Sejarah Medan Area, Pertempuran Pemuda Indonesia Melawan Sekutu Pasca Kemerdekaan

Konflik bermula ketika seorang penghuni hotel merampas dan menginjak-injak lencana merah putih yang dipakai oleh pemuda Indonesia.

Baca Selengkapnya
Tentara Bayaran Seperti Wagner, Pernah Ikut Perang di Indonesia
Tentara Bayaran Seperti Wagner, Pernah Ikut Perang di Indonesia

Tentara bayaran seperti Wagner, sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Di Indonesia, pasukan ini pernah ikut perang.

Baca Selengkapnya
Pemberontakan PETA 14 Februari 1945, Berikut Sejarahnya
Pemberontakan PETA 14 Februari 1945, Berikut Sejarahnya

Tentara Pembela Tanah Air (PETA) merupakan pasukan militer yang aktif selama Perang Dunia II di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pemberontakan Silungkang, Bentuk Protes Eksploitasi Kolonial di Kalangan Warga Sumatra Barat
Pemberontakan Silungkang, Bentuk Protes Eksploitasi Kolonial di Kalangan Warga Sumatra Barat

Perlawanan yang dilakukan kaum PKI terhadap pemerintah Hindia Belanda ini pecah di Minangkabau atau tepatnya di daerah Silungkang dekat tambang Sawahlunto.

Baca Selengkapnya