Melihat Tradisi Ospek di Zaman Belanda, Ketika Siswa Baru Disuruh Baca Huruf Terbalik
Merdeka.com - Ospek seakan menjadi tradisi tahunan yang selalu ada di setiap universitas. Biasanya kegiatan tersebut dilakukan untuk mengenalkan lingkungan pendidikan, kepada para peserta didik baru.
Sayangnya tradisi tersebut tidak selalu diselenggarakan secara baik. Di beberapa kampus, kegiatan ospek kerap diwarnai dengan tindakan kekerasan, senioritas hingga perpeloncoan.
Tidak ada yang tahu persis kapan ospek pertama kali terjadi di Indonesia. Namun menurut catatan sejarah, ospek sudah terjadi di School tot Opleiding van Inlandsche Artsen, atau STOVIA, yang saat ini lebih dikenal sebagai Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1920-an. Berikut selengkapnya.
-
Siapa yang pertama kali mendapat gelar sarjana di Indonesia? Sosok Sosrokartono menjadi salah satu inpirasi, sehingga dibentuk Hari Sarjana Nasional untuk memberikan penghargaan bagi anak bangsa yang telah berhasil menamatkan pendidikan tingginya.
-
Kapan Undang-Undang Statistik pertama di Indonesia disahkan? Untuk memenuhi kebutuhan bagi penyusunan perencanaan Pembangunan Semesta Berencana, pada 26 September 1960 Pemerintah RI mengundangkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang statistik sebagai pengganti Statistik Ordonnantie 1934.
-
Apa organisasi modern pertama di Indonesia? Pada tahun 1903, Soetomo menempuh pendidikan kedokteran di School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) DI Batavia. Lima tahun kemudian yakni pada tahun 1908, Soetomo bersama kawan-kawannya di STOVIA mendirikan organisasi modern pertama di Indonesia yang diberi nama Budi Utomo.
-
Kapan tahu masuk ke Indonesia? Selanjutnya, tahu juga mulai tersebar luas ke berbagai negara lain di dunia seperti Vietnam, Korea, Thailand, Malaysia dan Indonesia.
-
Siapa yang mendirikan lembaga statistik pertama di Indonesia? Aktivitas tersebut dilakukan oleh sebuah lembaga yang didirikan Direktur Pertanian, Kerajinan, dan Perdagangan (Directeur Van Landbouw Nijverheid en Handel) di Bogor pada Februari 1920.
-
Kapan Oplah di Kurik dimulai? Danis Kagawai (42), salah satu petani setempat mengatakan optimasi lahan atau Oplah yang digarap pemerintah ini dimulai sejak 2016.
Kegiatan Ospek di Stovia
Siswa di STOVIA tahun 1902 ©2022 muskitnas.kemdikbud.go.id/ Merdeka.com
Merujuk memoar berjudul “Kenangan dari Kehidupan Siswa STOVIA 25 Tahun Lalu” pada buku Perkembangan Pendidikan Kedokteran di Weltevreden 1851-1926 yang ditulis oleh seorang lulusan dokter STOVIA Bumiputera, Jacob Samallo, kegiatan ospek di kampus berkonsep asrama tersebut dilakukan mirip dengan kegiatan militer.
Ketika itu para calon peserta didik baru harus melakukan setiap kegiatannya secara tepat waktu. Pada pukul 07.30 WIB pagi, mereka akan memulai sekolah hingga 17.30 WIB. Kemudian mereka diharuskan belajar petang dimulai pukul 19.30 WIB hingga 21.30 WIB yang dilanjutkan apel malam sampai pukul 00.00 WIB.
Saat berada di luar lingkungan sekolah, mereka diharuskan memakai topi dan seragam lengkap. Jika didapati salah seorang di antaranya tidak melengkapi atributnya, maka hukuman kurungan di kamar selama satu sampai dua hari menanti.
Tak sampai di situ, senioritas juga sudah terjadi di masa tersebut. Dilanjutkan Jacob Samallo, para murid harus memanggil seniornya dengan sebutan “Tuan”.
Mereka akan disuruh jadi pelayannya dengan mengelap sepatu, mengatur tempat tidur, mengisi lampu hingga menjadi kurir dan membayarkan makanan yang dimakan senior di kantin.
Dilangsungkan Selama Tiga Bulan
Sementara dalam catatan berbeda yang ditulis lulusan STOVIA lain bernama Mohammad Roem berjudul “Bunga Rampai dari Sejarah Jilid 3” dikisahkan jika kegiatan ospek atau perpeloncoan di sekolah tersebut berlangsung hingga tiga bulan.
Menurut mantan Diplomat yang juga Wakil Perdana Menteri ke-10 Republik Indonesia era Presiden Soekarno itu, ospek yang diberlakukan bernama ontgroening yang berarti ‘Hijau’. Hijau yang dimaksud di sini adalah murid baru, mereka diharuskan menghapus istilah hijau ini dengan mengikuti kegiatan tersebut.
Berdasarkan pengalaman nyatanya itu, Roem mengaku jika ospek di STOVIA belum terdengar hingga melampaui batas. Hal itu karena setiap kegiatan di sana diawasi dengan ketat oleh para petinggi. Untuk waktunya sendiri pun dibatasi, dan tidak boleh dilakukan saat jam belajar dan istirahat.
Disuruh Membaca Alfabet (Aksara) Jawa Terbalik
Suasana lingkungan kampus STOVIA tahun 1902 ©2022 muskitnas.kemdikbud.go.id/ Merdeka.com
Turut diceritakan Roem jika kegiatan ospek di sana dilakukan dengan tidak biasa, di mana ia ditanya tentang asal tempat tinggalnya di Jawa Tengah.
Ketika itu, seniornya memberinya tugas untuk mengenali tentang unsur-unsur alfabet (aksara) Jawa dan ia harus mengucapkannya. Ketika materi pertama selesai, seniornya kembali memberikan tantangan ke dua yakni membawa aksara Jawa secara terbalik dari belakang.
Hingga waktu malam tiba, setelah dirinya mengerjakan tugas sekolah, Mohammad Roem masih terus menghafalkan alfabet Jawa dari belakang ke depan. Dan kegiatan perpeloncoan tersebut hanya dilakukan di dinding sekolah hingga asrama.
Menurut Roem, di masa itu tindakan ospek atau perpeloncoan tidak boleh dilakukan dengan cara menggunduli siswa baru.
Sumber: muskitnas.kemdikbud.go.id (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria asal Koto Gadang ini sempat melanjutkan studi dokter di Belanda dan menjadi salah satu tokoh kesehatan di Indonesia yang cukup legendaris.
Baca SelengkapnyaMeski namanya sangat kental dengan Belanda, namun sosoknya menjadi pionir dalam menciptakan ejaan Bahasa Indonesia yang kita sekarang gunakan ini.
Baca SelengkapnyaMuseum Pendidikan Surabaya menyimpan bukti materiil Pendidikan pada masa Pra-Aksara atau purba hingga masa Kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaNamanya sempat menjadi bagian dari pendidikan Islam masa pergerakan nasional yang diadopsi dari pendidikan tinggi masa kekhalifahan Turki Usmani.
Baca SelengkapnyaSebelum menjadi sekolah seperti sekarang, SMPN 5 Bandung punya cerita sejarah kelam. Dulu pernah menjadi penjara bagi orang Belanda.
Baca SelengkapnyaBerkembangnya pendidikan di Hindia Belanda, muncul beberapa sekolah bagi golongan Indo-Eropa yaitu Ambachtsschool atau sekolah tukang pertama.
Baca SelengkapnyaKeberadaan organisasi kepanduan di Indonesia sudah lahir sejak tahun 1912
Baca SelengkapnyaSekolah ini menjadi tonggak pendidikan di Sumatra Barat.
Baca SelengkapnyaPengibaran Bendera Merah Putih pertama di Surabaya ternyata baru terjadi beberapa hari usai kemerdekaan Indonesia
Baca SelengkapnyaRumah Sakit yang berdiri sejak era kolonial sering dikaitkan dengan cerita seram. Tapi pengalaman para mahasiswa Fakultas Kedokteran ini malah mengundang senyum
Baca SelengkapnyaPada masa Perang Kemerdekaan, sekolah ini digunakan sebagai markas para pemuda pejuang.
Baca SelengkapnyaSurat kabar harian di Padang yang diklaim sebagai surat kabar pertama yang dicetak oleh orang Pribumi.
Baca Selengkapnya