Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penyebab Konflik Rohingya di Myanmar, Berikut Penjelasannya

Penyebab Konflik Rohingya di Myanmar, Berikut Penjelasannya Kamp Nayapara, Tempat Tinggal Pengungsi Rohingya Terbakar. ©2021 REUTERS/Mohammed Arakani

Merdeka.com - Perbedaan-perbedaan yang berkaitan dengan etnis dan agama merupakan masalah yang sangat peka dan mudah menyulut konflik-konflik terbuka bahkan dapat menyebabkan intensitas kekerasan yang tinggi, menelan banyak korban jiwa seperti halnya konflik yang terjadi di Myanmar antara agama Islam dan Budha yang berdampak jangka panjang bagi etnis Rohingya yang beragama Islam.

Egoisme pemerintah Myanmar yang tidak mengakui adanya etnis Rohingya di Myanmar membuat adanya pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga Rohingya. Akibat konflik tersebut, puluhan ribu warga Rohingya terlunta-lunta mengungsi ke negara lain, termasuk Indonesia.

Di Myanmar, etnis Rohingya tidak diakui sebagai warga negara. Mereka kesulitan memperoleh akses kesehatan, pendidikan dan perumahan yang layak. Kekerasan pun terus terjadi seperti tak berkesudahan. Banyak dari kita yang mungkin masih bertanya, sebenarnya apa pokok permasalahan di Myanmar? Apakah benar konflik Rohingya murni karena masalah agama semata? ataukah ada faktor lainnya?

Lebih jauh berikut ini informasi lengkap mengenai penyebab konflik Rohingya di Myanmar, lengkap dengan penjelasannya telah dirangkum dari repository.unej.ac.id dan repository.usu.ac.id:

Sejarah Awal Mula Konflik Rohingya

Konflik yang terjadi di Myanmar melibatkan dua etnis yakni etnis Rohingya sebagai minoritas dan etnis Rakhine sebagai mayoritas. Konflik ini bisa dibilang tak bisa dipisahkan dari faktor sejarah. Kata Rohingya sendiri berasal dari Rohang, yang merupakan nama lama dari negara bagian Arakan.

Sementara Arakan dulunya merupakan sebuah negara independen yang pernah dikuasai secara bergantian oleh orang Hindu, Budha, dan Muslim.

Pengaruh Islam mulai masuk ke wilayah Arakan pada tahun 1203 M, dan pada akhir 1440 M Arakan resmi menjadi sebuah negara muslim yang ditandai dengan Perjanjian Yandabo yang menyebabkan Burma, Arakan dan Tenasserim dimasukkan ke wilayah British-India. Selama 350 tahun kerajaan Muslim berdiri di Arakan dan Umat Islam hidup dengan tenang.

Namun, pada 24 September 1784 M Raja Boddaw Paya dari Burma menginvasi Arakan dan menguasainya. Pada 1824-1826 perang Anglo-Burma pertama kali pecah. Perang ini berakhir pada 24 Februari 1426. Tahun 1935 diputuskan bahwa Burma terpisah dari British-India tepatnya mulai tanggal 1 April 1937 melalui keputusan ini pula digabungkanlah Arakan menjadi bagian British-Burma.

Hal ini bertentangan dengan keinginan mayoritas penduduknya yang beragama Islam dan ingin bergabung dengan India.Hingga pada akhirnya Arakan menjadi bagian Burma yang merdeka pada Tahun 1948.

Tak seperti etnis lain yang setidaknya diakui kewarganegaraannya oleh Myanmar, masyarakat Rohingya dianggap sebagai penduduk sementara. Dianggap sebagai "orang asing" membuat masyarakat Rohingya tidak diperbolehkan bekerja sebagai pengajar, perawat, abdi masyarakat atau dalam layanan masyarakat mereka dianggap sebagai orang-orang yang tak bernegara dan tidak diakui oleh pemerintah Myanmar.

Penyebab Konflik Rohingya

Penyebab konflik di Provinsi Rakhine yang melibatkan etnis Rakhine dan Rohingya disebabkan oleh banyak faktor di antaranya sebagai berikut:

1. Pemerkosan Ma Thida Htwe

Pemicu konflij mulai terjadi pada saat aparat pemerintah melakukan penahanan tiga tersangka atas pembunuhan seorang gadis yang bekerja sebagai tukang jahit dari etnis Rakhine, Ma Thuda Htwe (27 tahun), putri U Hla Tin dari perkampungan Thabyechaung, Desa Kyauknimaw, Yanbe.

Gadis 27 tahun tersebut ditikam sampai mati disertai pemerkosaan oleh tiga orang dari etnis Rohingya yakni Htet Htet (a) Rawshi bin U kyaw Thaung (Bengali/Muslim), Rawphi bin Sweyuk tamauk (Bengali/Muslim) dan Khochi bin Akwechay (Bengali/Muslim). Aparat kepolisisan Rakhine melakukan penahanan ketiga tersangka tersebut secara tidak transparan sehingga menekan amarah kedua etnis.

rohingya

REUTERS/Chaiwat Subprasom

2. Warga Rohingya Etnis Bengali Tidak Diakui Sebagai Penduduk Asli Myanmar

Adanya UU Kewarganegaraan tahun 1982 yang menjadikan warga Rohingya etnis Bengali tidak diakui kewarganegaraannya membuat nasib mereka penuh dengan ketidakpastian bahkan mereka sering mendapatkan perlakuan sadis dari junta militer Myanmar seperti penjarahan, pembakaran hidup-hidup, pengrusakan tempat tinggal dan rumah ibadah, pemerkosaan, dan pembunuhan secara sewenang-wenang melalui Operasi Nagamind tahun 1990.

3. Diskriminasi Budaya Oleh Pemerintah

Penduduk Myanmar tidak pernah mengakui warga Rohingya etnis Bengali sebagai etnis, mereka menganggap sebagai “Muslim Arakan”, “Muslim Burma” atau “Bengal dari Burma” adalah nama-nama yang disematkan kepada Rohingya sebagai bahan ejekan.

Tidak hanya pemerintah Burma yang mengintimidasi mereka, tetapi juga junta militer pun menggembar-gemborkan gerakan anti Islam di kalangan masyarakat Buddha Rakhine dan penduduk Burma sebagai bagian dari kampanye memusuhi Rohingya.

Sebagian masyarakat Rakhine dan Burma menolak untuk mengakui Rohingya sebagai golongan etnis, dan mereka telah ditolak dalam keanggotaan Dewan Nasional Etnis. Etnis Rohingya merasa menjadi golongan kelas kedua sebagai masyarakat tertindas. (mdk/nof)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Apa Itu Rohingya dan Penyebab Konfliknya, Perlu Diketahui
Apa Itu Rohingya dan Penyebab Konfliknya, Perlu Diketahui

Konflik Rohingya termasuk kejahatan genosida yang menelantarkan banyak orang.

Baca Selengkapnya
Viral Pengungsi Rohingya di Aceh 'Ngelunjak', Menko Muhadjir Ngaku Belum Terima Laporan
Viral Pengungsi Rohingya di Aceh 'Ngelunjak', Menko Muhadjir Ngaku Belum Terima Laporan

Viral Pengungsi Rohingya di Aceh 'Ngelunjak', Menko Muhadjir Ngaku Belum Terima Laporan

Baca Selengkapnya
Pengungsi Rohingya dan Penolakan Warga Aceh
Pengungsi Rohingya dan Penolakan Warga Aceh

Pengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.

Baca Selengkapnya
Pengungsi Rohingya Terus Bertambah, Mahfud MD: Orang Aceh, Sumut, Riau Sudah Keberatan
Pengungsi Rohingya Terus Bertambah, Mahfud MD: Orang Aceh, Sumut, Riau Sudah Keberatan

Mahfud MD sedang mencari jalan keluar mengenai pengungsi Rohingya yang terus bertambah datang ke Indonesia

Baca Selengkapnya
Etnis Rohingya Mengeluh Dikasih Makan Sedikit, Yenny Wahid: Enggak Bersyukur
Etnis Rohingya Mengeluh Dikasih Makan Sedikit, Yenny Wahid: Enggak Bersyukur

Pemerintah Indonesia adalah negosiasi dengan pemerintah Myanmar soal pengungsi Rohingya.

Baca Selengkapnya
Mahfud MD Bakal Rapat Koordinasi Besok Soal Nasib Pengungsi Rohingya
Mahfud MD Bakal Rapat Koordinasi Besok Soal Nasib Pengungsi Rohingya

Mahfud mengatakan negara lain sudah menutup akses terhadap pengungsi Rohingya, sehingga mereka ke Indonesia

Baca Selengkapnya
Mahfud Endus Mafia Sengaja Selundupkan Etnis Rohingnya karena Manfaatkan Kebaikan Warga Indonesia
Mahfud Endus Mafia Sengaja Selundupkan Etnis Rohingnya karena Manfaatkan Kebaikan Warga Indonesia

Mahfud mengatakan jumlah pengungsi etnis Rohingya terus bertambah karena adanya jaringan mafia tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta di Balik Gelombang Kedatangan Pengungsi Rohingya di Indonesia
Fakta-Fakta di Balik Gelombang Kedatangan Pengungsi Rohingya di Indonesia

Pengungsi Rohingya terus berdatangan ke Indonesia menuai pro dan kontra

Baca Selengkapnya
Mahfud: Pengungsi Rohingya Ditampung Sementara, Karena Itu Menjadi Beban
Mahfud: Pengungsi Rohingya Ditampung Sementara, Karena Itu Menjadi Beban

Permasalahan etnis Rohingnya memilki persoalan dari perdagangan manusia hingga diplomasi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Didesak Tegas soal Etnis Rohingnya: Jangan Sampai Jadi Masalah
Pemerintah Didesak Tegas soal Etnis Rohingnya: Jangan Sampai Jadi Masalah

Jika pemerintah terlambat mengambil kebijakan bisa jadi pekerjaan rumah yang sulit untuk diselesaikan di kemudian hari.

Baca Selengkapnya
Minta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar
Minta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar

Satu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.

Baca Selengkapnya
FOTO: Gelombang Ratusan Imigran Rohingya yang Merapat di Aceh, Beginilah Kondisinya
FOTO: Gelombang Ratusan Imigran Rohingya yang Merapat di Aceh, Beginilah Kondisinya

Diketahui jumlah imigran Rohingya yang tiba di Aceh, telah melebihi 800 orang.

Baca Selengkapnya