Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Peristiwa 31 Mei 1921: Terjadinya Pembantaian Ras Tulsa di Oklahoma

Peristiwa 31 Mei 1921: Terjadinya Pembantaian Ras Tulsa di Oklahoma Pembantaian Ras Tulsa. zinnedproject.org

Merdeka.com - Dalam perjalanan sejarah yang dipenuhi dengan peristiwa tragis dan konflik berdarah, Pembantaian Ras Tulsa muncul sebagai salah satu bab yang mengerikan dalam buku sejarah Amerika Serikat.

Pada tahun 1921, kejadian ini menghancurkan sebuah komunitas yang makmur dan berkembang pesat di Tulsa, Oklahoma. Peristiwa ini melibatkan serangan massal oleh massa putih terhadap penduduk kulit hitam dan pembakaran habis lingkungan Greenwood, yang dikenal juga sebagai "Black Wall Street."

Pembantaian Ras Tulsa menjadi salah satu tindakan kekerasan rasial terburuk dalam sejarah Amerika, dan bahkan dalam selama beberapa dekade, peristiwa ini seperti terpendam dan tidak diketahui oleh banyak orang.

Selama 18 jam, dari 31 Mei hingga 1 Juni 1921, massa kulit putih menyerang penduduk, rumah, dan bangunan lain di lingkungan Greenwood, Tulsa, Oklahoma.

Tulsa Black Wall Street

Di sebagian besar negara, masa-masa setelah Perang Dunia I terjadi lonjakan ketegangan rasial, termasuk kebangkitan kelompok supremasi kulit putih Ku Klux Klan, banyak hukuman mati tanpa pengadilan dan tindakan kekerasan bermotif rasial lainnya.

Dikutip dari history.com, pada tahun 1921, didorong oleh uang minyak, Tulsa menjadi kota yang berkembang dan makmur dengan populasi lebih dari 100.000 orang. Tetapi tingkat kejahatan yang tinggi, dan jenis keadilan yang suka main hakim sendiri bukanlah hal aneh di lingkungan tersebut.

Tulsa juga memisahkan penduduknya yang ada di kota: Sebagian besar dari 10.000 penduduk kulit hitam di kota itu tinggal di lingkungan yang disebut Greenwood, termasuk kawasan bisnis yang berkembang yang terkadang disebut sebagai Black Wall Street.

Penyebab Pembantaian Ras Tulsa

pembantaian ras tulsa

cnn.com

Pada tanggal 30 Mei 1921, seorang remaja kulit hitam muda bernama Dick Rowland memasuki lift di Drexel Building, sebuah gedung perkantoran di South Main Street. Beberapa saat setelah itu, operator lift kulit putih, Sarah Page, berteriak. Rowland melarikan diri dari tempat kejadian. Polisi dipanggil, dan keesokan paginya mereka menangkap Rowland.

Pada saat itu, desas-desus tentang apa yang terjadi di lift itu beredar di komunitas kulit putih. Sebuah berita halaman depan di Tulsa Tribune sore itu melaporkan bahwa polisi telah menangkap Rowland dengan tuduhan pelecehan seksual terhadap Page.

Saat malam tiba, massa kulit putih yang marah berkumpul di luar gedung pengadilan, menuntut sheriff menyerahkan Rowland. Sheriff Willard McCullough menolak, dan anak buahnya membarikade lantai atas untuk melindungi remaja kulit hitam itu.

Sekitar jam 9 malam, sekitar 25 pria kulit hitam bersenjata — termasuk banyak veteran Perang Dunia I — pergi ke gedung pengadilan untuk menawarkan bantuan untuk menjaga Rowland. Setelah sheriff mengusir mereka, beberapa gerombolan kulit putih gagal mencoba masuk ke gudang senjata Garda Nasional di dekatnya.

Dengan desas-desus yang masih beredar tentang kemungkinan hukuman mati tanpa pengadilan, sekitar 75 pria kulit hitam bersenjata kembali ke gedung pengadilan tidak lama setelah pukul 22:00, di mana mereka bertemu dengan sekitar 1.500 pria kulit putih, beberapa di antaranya juga membawa senjata.

Greenwood Terbakar

Setelah tembakan dilepaskan dan kekacauan pecah, kelompok pria kulit hitam yang kalah jumlah mundur ke Greenwood. Selama beberapa jam berikutnya, kelompok orang kulit putih Tulsa — beberapa di antaranya diwakili dan diberi senjata oleh pejabat kota — melakukan banyak tindakan kekerasan terhadap orang kulit hitam, termasuk menembak seorang pria tak bersenjata di bioskop.

Keyakinan yang salah bahwa pemberontakan besar-besaran di antara orang Tulsa Hitam sedang berlangsung, termasuk bala bantuan dari kota-kota terdekat dengan populasi Afrika-Amerika yang besar, memicu histeria yang berkembang.

Saat fajar menyingsing pada 1 Juni, ribuan warga kulit putih membanjiri Distrik Greenwood, menjarah serta membakar rumah dan bisnis di area seluas 35 blok kota itu. Petugas pemadam kebakaran yang datang untuk membantu memadamkan api kemudian bersaksi bahwa perusuh telah mengancam mereka dengan senjata dan memaksa mereka pergi.

Menurut perkiraan, sekitar 1.256 rumah dibakar; 215 lainnya dijarah tetapi tidak dibakar. Dua surat kabar, sekolah, perpustakaan, rumah sakit, gereja, hotel, toko, dan banyak bisnis milik orang kulit hitam lainnya termasuk di antara bangunan yang hancur atau rusak akibat kebakaran.

Akhir Pembantaian Ras Tulsa

pembantaian ras tulsa

thenation.com

Beberapa jam setelah Pembantaian Ras Tulsa, semua tuduhan terhadap Dick Rowland dibatalkan. Polisi menyimpulkan bahwa Rowland kemungkinan besar tersandung ke Page, atau menginjak kakinya. Aman di dalam penjara selama kerusuhan, dia meninggalkan Tulsa keesokan paginya dan dilaporkan tidak pernah kembali.

Biro Statistik Vital Oklahoma secara resmi mencatat 36 orang tewas. Pemeriksaan komisi negara tahun 2001 atas kejadian-kejadian tersebut dapat memastikan 36 tewas, 26 Hitam dan 10 putih. Namun, sejarawan memperkirakan jumlah korban tewas mungkin mencapai 300 orang.

Bahkan dengan perkiraan yang paling rendah, Pembantaian Ras Tulsa menjadi salah satu kerusuhan paling mematikan dalam sejarah AS, yang hanya di belakang Kerusuhan Draf New York tahun 1863, yang menewaskan sedikitnya 119 orang. (mdk/ank)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
26 Februari Peringati Black Lives Matter Day, Begini Sejarahnya
26 Februari Peringati Black Lives Matter Day, Begini Sejarahnya

Black Lives Matter adalah nyanyian yang menentang diskriminasi rasial dan kekerasan terhadap orang kulit hitam.

Baca Selengkapnya
Sejarah Indonesia: Pembantaian Westerling di Sulawesi Selatan, Korbannya hingga 40.000 Jiwa
Sejarah Indonesia: Pembantaian Westerling di Sulawesi Selatan, Korbannya hingga 40.000 Jiwa

Peristiwa tragis ini berlangsung antara Desember 1946 hingga Februari 1947.

Baca Selengkapnya
Tragedi Berdarah di Kampung Rawagede, Ratusan Rakyat Sipil Jadi Korban Militer Belanda
Tragedi Berdarah di Kampung Rawagede, Ratusan Rakyat Sipil Jadi Korban Militer Belanda

Penyerangan di Rawagede ini dicap sebagai bagian dari kejahatan perang.

Baca Selengkapnya
Tragedi Talangsari Pecah 7 Februari 1989
Tragedi Talangsari Pecah 7 Februari 1989

Awal mula peristiwa Talangsari dipicu oleh semakin kuatnya doktrin pemerintahan Soeharto tentang asas tunggal Pancasila.

Baca Selengkapnya
Revolusi Sosial Sumatra Timur, Peristiwa Kelam Maret 1946 yang Berujung Pembantaian
Revolusi Sosial Sumatra Timur, Peristiwa Kelam Maret 1946 yang Berujung Pembantaian

Revolusi Sosial Sumatra Timur kisah kelam pembantaian kesultanan Melayu.

Baca Selengkapnya
Mengenang Tragedi Rumoh Geudong, Tindak Pelanggaran HAM Berat Masa Konflik Aceh
Mengenang Tragedi Rumoh Geudong, Tindak Pelanggaran HAM Berat Masa Konflik Aceh

Peristiwa kelam ini cukup memberikan luka mendalam bagi masyarakat Aceh yang dilakukan oleh aparat TNI di era konflik Aceh.

Baca Selengkapnya
FOTO: Napak Tilas Pelanggaran HAM Orde Baru, Ribuan Tengkorak dan Nisan Bertebaran di Peringatan 26 Tahun Reformasi
FOTO: Napak Tilas Pelanggaran HAM Orde Baru, Ribuan Tengkorak dan Nisan Bertebaran di Peringatan 26 Tahun Reformasi

Sebanyak 2.000 tengkorak dan 1.000 nisa kuburan ditampilkan secara dramatis.

Baca Selengkapnya
Kejinya Pasukan Belanda di Aceh Bunuh Warga Satu Desa, 1 Anak Kecil Disisakan Ini potretnya
Kejinya Pasukan Belanda di Aceh Bunuh Warga Satu Desa, 1 Anak Kecil Disisakan Ini potretnya

KIsah pembantaian masyarakat Aceh oleh penjajah Belanda.

Baca Selengkapnya
Mengenang Operasi Pembantaian Westerling, Tindakan Brutal Tentara Belanda di Sulawesi Tahun 1947
Mengenang Operasi Pembantaian Westerling, Tindakan Brutal Tentara Belanda di Sulawesi Tahun 1947

Westerling tiba di Makassar pada 5 Desember 1946, tanpa basa-basi mereka langsung membuat teror dan mimpi buruk bagi masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya
15 Januari 1949: Mengenang Peristiwa Situjuah Berdarah, Tewaskan Banyak Pejuang PDRI
15 Januari 1949: Mengenang Peristiwa Situjuah Berdarah, Tewaskan Banyak Pejuang PDRI

74 tahun berlalu, ini kisah Peristiwa Situjuah yang renggut banyak pejuang Pemerintah Darurat RI.

Baca Selengkapnya
Penyebab Rasisme dan Cara Mencegahnya, Jaga Interaksi Sosial
Penyebab Rasisme dan Cara Mencegahnya, Jaga Interaksi Sosial

Mengatasi rasisme memerlukan upaya kolektif dan komitmen dari seluruh lapisan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Horor di Rawagede, Ratusan Warga Tewas Dibantai Pasukan Elite Belanda
Horor di Rawagede, Ratusan Warga Tewas Dibantai Pasukan Elite Belanda

Pasukan elite baret hijau Belanda membantai ratusan warga Rawagede, Karawang. Ini pengakuan saksi tentang kejadian mengerikan itu.

Baca Selengkapnya