Prosesnya Tradisional, Intip Pembuatan Kudapan Lemang Khas Ramadan di Jakpus
Merdeka.com - Lemang menjadi kudapan khas Ramadan yang ramai diburu. Di bilangan Senen, Jakarta Pusat, terdapat sentra pembuatannya dengan proses yang masih tradisional. Setiap harinya puluhan hingga ratusan lemang berhasil diproduksi di sana.
Adalah Suyatno, pemilik tempat pembuatan lemang. Menurut dia, selama bulan suci seperti sekarang, proses produksinya meningkat. Banyak warga yang mengambil di tempatnya baik untuk dikonsumsi pribadi maupun dijual kembali.
Kegiatan produksi Lemang sudah ia mulai sejak siang hari. Suyatno bersama beberapa karyawan bergantian untuk membuatnya, mulai dari memasukkan adonan beras dan santan, sampai membakarnya di atas bara api.
-
Bagaimana cara petani Sukomakmur menjual hasil panen? Untuk penjualan, di Desa Sukomakmur para petani sudah punya pembelinya sendiri.
-
Apa itu Lemang? Lemang merupakan hidangan tradisional yang terbuat dari beras ketan yang dikukus dalam bambu.
-
Bagaimana cara perajin tusuk sate memenuhi permintaan? Bahkan perajin harus lembur produksi untuk memenuhi tingginya permintaan tusuk sate. Proses produksi yang semula hanya sampai pukul 4 sore, kini harus dilembur hingga pukul 8 malam.
-
Kapan permintaan tusuk sate meningkat? Menjelang hari raya Idul Adha permintaan tusuk sate meningkat.
-
Bagaimana masyarakat Sulawesi Barat mengolah makanan? Masyarakat Sulawesi Barat memiliki kemampuan luar biasa dalam mengolah bahan-bahan sederhana menjadi hidangan lezat yang mencerminkan identitas mereka.
-
Di mana Lemang banyak ditemukan? Tidak hanya di Indonesia, lemang juga ditemukan di beberapa negara Asia Tenggara seperti Malaysia dan Singapura.
“Saya itu dulunya sopir, lalu memutuskan membuka usaha Lemang ini dan bisa seperti sekarang” katanya, mengutip YouTube Liputan6 SCTV, Selasa (11/4)
Memproduksi Lemang Ketan
©2023 YouTube Liputan6 SCTV/Merdeka.com
Lemang yang diproduksi Suyatno merupakan lemang ketan, dengan tekstur padat kenyal, dan bercita rasa gurih. Penganan ini nikmat disantap sebagai sajian untuk berbuka puasa.
Untuk membuat lemang, ia bersama karyawannya harus menyiapkan batang bambu yang sudah dicuci bersih. Lalu batang-batang itu dimasukkan gulungan daun pisang tua dan muda agar lebih harum saat masak.
Setelah siap, masukkan beras ketan yang sudah dicuci bersih, bersamaan dengan air santan kelapa. Pembakarannya pun bisa memakan waktu 3 sampai 4 jam, dengan tetap dijaga kondisi apinya.
Awal Mula Merintis
©2023 YouTube Liputan6 SCTV/Merdeka.com
Suyatno bercerita jika awal merintis usahanya dibantu oleh seseorang yang sempat belajar pembuatan lemang di warga Minang. Lalu seseorang tersebut ia tarik ke tempatnya untuk membantu merintis usaha tersebut.
Lambat laun, permintaan Lemang terus meningkat hingga Suyatno mampu mengembangkan usahanya hingga saat ini. Selama Ramadan, produksi lemang di tempatnya tak pernah berhenti karena permintaan yang kian meningkat.
“Jadi bambunya itu dipilih lalu dicuci sampai bersih, diberi daun pisang. Kemudian dimasukkan beras sampai penuh, lalu dikasih santan dan terakhir dipanggang sampai matang” katanya.
Permintaan Meningkat
©2023 YouTube Liputan6 SCTV/Merdeka.com
Tempat produksi lemang Suyatno sendiri selama ini memenuhi pesanan para penjual di pinggir jalan. Menurutnya, tempat usaha miliknya ini sudah menjadi agen untuk memenuhi kebutuhan pasar di wilayah Jakarta Pusat.
“Yang ngambil di sini itu rata-rata pedagang. Jadi di sini sudah seperti agen. Mereka mengambil dan menjualnya kembali” katanya melanjutkan
Selama ini usaha tersebut juga membantu perekonomian warga setempat, karena ia mempekerjakan beberapa karyawan.
“Saya sudah satu tahunan ini membantu bekerja di sini. Saya dulu belum bekerja, tapi sekarang bisa menghidupi keluarga saya” kata salah satu karyawan bernama Aziz.
Jadi Kudapan Khas Ramadan
©2023 YouTube Liputan6 SCTV/Merdeka.com
Lemang menjadi kudapan yang memiliki banyak penggemar, tak hanya dari kalangan warga Minang. Selama Ramadan penjualannya naik, hingga menjadi kuliner khas berbuka puasa di bulan Ramadan.
Salah satu pedagang lemang bernama Nita, mengaku omzetnya meningkat selama Ramadan. Ia pun memilih banting setir dari semula pelatih fitness, kini berjualan lemang di kawasan Senen.
“Sudah tiga tahun ini saya berjualan lemang. Biasanya paling ramai ya di Sabtu – Minggu. Tapi di bulan Ramadan setiap menjelang buka pasti banyak yang membeli. Dulunya saya bekerja di fitness center” kata Nita
Sementara seorang warga bernama Bakam mengaku menggemari lemang, sehingga menjadi menu wajib untuk berbuka puasa di bulan Ramadan
“Lemang ini ciri khas ya. Saya memang harus ada lemang untuk santapan berbuka puasa” katanya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bodho Kupat sendiri merupakan tradisi yang rutin diselenggarakan masyarakat Lumajang ketika memasuki hari ketujuh Lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaLemang merupakan hidangan tradisional yang terbuat dari beras ketan yang dikukus dalam bambu.
Baca SelengkapnyaDi Kudus, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Bisa dibilang makanan tradisional ini kini sangat langka.
Baca SelengkapnyaTakjil menjadi salah satu bagian yang paling identik dengan bulan puasa saat Ramadan.
Baca SelengkapnyaPara pembuat pisau, pembuat tusuk sate, dan perajin tempat panggangan sate panen rezeki saat hari raya kurban tiba.
Baca SelengkapnyaDurian tidak hanya terkenal kelezatan buahnya saja, tapi juga salah satu olahannya yaitu Lempok Durian tak kalah lezat dan menggiurkan.
Baca SelengkapnyaSelain menyajikan nasi kapau, berbagai makanan khas Sumatera Barat seperti Lemang Tapai, bubur kampiun, dan kue-kue lainnya pun tersedia di sentra kuliner ini.
Baca SelengkapnyaIkan yang diasap bervariasi, mulai dari ikan air laut hingga ikan air tawar
Baca SelengkapnyaSetiap hari ia menerima pesanan 100 toples jajanan khas Blitar.
Baca SelengkapnyaMenjelang lebaran, sejumlah pedagang kulit ketupat musiman memadati Pasar Palmerah.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, hukum menjual kulit hewan kurban oleh mayoritas ulama, adalah tidak diperbolehkan jika penerima kulit hewan kurban adalah orang kaya.
Baca SelengkapnyaKue kukus berwarna putih bertekstur lembut beraroma tape dan gurih yang dimakan dengan gula merah cair itu dikenal dengan nama kue apam putih khas Pandeglang.
Baca Selengkapnya