Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Takut 'Pintar', Ternyata Ini Alasan Warga Baduy Tak Mau Sekolah

Takut 'Pintar', Ternyata Ini Alasan Warga Baduy Tak Mau Sekolah Suku Baduy. ©2014 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Sebagai kalangan masyarakat adat, warga Baduy di Kanekes, Pedalaman Lebak, Provinsi Banten tetap teguh menjalankan perintah kokolot (leluhur), termasuk untuk tidak mengenyam pendidikan formal di sekolah.

Bukan tanpa alasan leluhur di sana melarang warganya untuk bersekolah, layaknya masyarakat umum. Menurut Mursid, salah satu pemuda Baduy Luar, ketidaktertarikan masyarakat adat untuk bersekolah dikarenakan akan membawa dampak yang kurang baik ke depannya.

"Sebenarnya sekolah dari sini (kampung Kanekes) dekat, tapi warga di sini tidak ada yang bersekolah, karena sudah kebiasaan turun temurun dari kokolot zaman dulu" terang Mursid, melansir youtube Froyonion, Jumat (17/9)

Takut Keblinger

mursid baduy

Mursid Baduy ©2021 Tangkapan layar youtube Froyonion/ Merdeka.com

Dalam kesempatan wawancara tersebut, pemuda yang juga aktif bermedia sosial untuk mengenalkan potensi kearifan lokal Baduy itu mengungkapkan jika masyarakat Baduy bersekolah ke depan dikhawatirkan akan 'keblinger'.

Keblinger yang dimaksud adalah, masyarakat atau anak-anak setempat yang bersekolah akan berpotensi menggurui dan lebih parahnya akan semena-mena terhadap warga adat lain.

"Tidak ada yang bersekolah karena takutnya akan terlalu pintar. Nantinya kami khawatir akan menipu orang, atau dipintarin sama yang lebih pintar juga (menggurui), tapi ini hanya berlaku di Baduy dalam dan luar saja" terang pemuda yang ramah senyum itu.

Sudah Bisa Baca Tulis

Mursid mengungkapkan, tanpa harus sekolah layaknya masyarakat luar, warga Baduy disebut sudah sedikit demi sedikit mengenal baca tulis. Bahkan dirinya saat ini sudah aktif menggunakan media sosial dengan belajar sedikit demi sedikit, sembari digunakan sehari-hari untuk komunikasi dengan warga luar.

Menurutnya, pendidikan bagi warga setempat amat penting. Namun caranya yang disebut berbeda dengan masyarakat luar kampung adat. Di Baduy, anak-anak sejak kecil justru sudah diajarkan membaca dan menulis oleh orang tuanya.

"Kalau di Baduy memang harus mengikuti adat leluhur (tidak sekolah), kecuali kalau kita mau keluar Baduy. Untuk baca tulis di sini juga belajar, tapi sederhana, belajar sama ayahnya atau belajar sama warga-warga yang udah bisa" ujar Mursid.

Menghitung dan Berladang Jadi Pendidikan Utama

suku baduy dalam

Sapri dan anaknya Komong, warga Baduy Dalam ©2021 Tangkapan layar youtube Watchdoc Image/ Merdeka.com

Senada dengan Mursid, Sapri warga Baduy Dalam juga mengungkapkan jika di adat desanya sejak turun temurun memang dilarang untuk bersekolah formal.

Pendidikan yang berlaku juga mirip dengan Baduy Luar yakni belajar bertani, termasuk berhitung. Menurut Sapri, kemampuan tersebut akan melatih nalar anak-anak di Baduy Dalam agar bisa hidup mandiri di masa depan.

Ia pun menjelaskan jika masyarakat Baduy memang tidak ingin pintar, karena akan menipu dan menggurui orang lain yang tentunya dilarang oleh tradisi setempat.

"Walaupun sekolah formal tidak boleh, namun hukumnya wajib untuk sekolah bertani untuk memahami makhluk hidup dan tumbuhan di Baduy, tidak pintar tidak masalah, asalkan dia bisa cari makan dan tidak kelaparan. Memang sejak dari zaman nenek moyang kami pantang untuk bersekolah formal karena dikhawatirkan keblinger" terang Sapri, yang lebih memilih mengajarkan anaknya bernama Komong untuk bertahan di alam. Melansir youtube Watchdoc Image.

Ajarkan Hidup Sederhana

Sebagai masyarakat yang hidup dari alam, masyarakat adat Baduy memiliki kewajiban melestarikan keberadaannya. Warga di sana pantang untuk mengubah tatanan, termasuk hidup berlebih-lebihan.

Menurutnya, warga Baduy Dalam dan Luar dilarang menjual tanah adat ke luar, termasuk menggunakan pupuk selain dari tumbuhan demi kelestariannya. Sapri menambahkan, adat di Baduy memang melarang masyarakat untuk mengubah tatanan di sana termasuk saat bertani.

"Pupuk selain daun-daunan di sini dilarang adat, kalau ada hama biasanya diobati pakai daun mengkudu yang dimantrakan, ini juga berlaku untuk panen di mana hanya boleh setahun sekali. Dikhawatirkan waktunya akan habis untuk berladang saja. Biar satu kali asal cukup sandang, pangan agar barokah" terang dia. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hilangkan Sinyal Internet, Cara Suku Baduy Menjaga Harmonisasi Budaya Leluhur
Hilangkan Sinyal Internet, Cara Suku Baduy Menjaga Harmonisasi Budaya Leluhur

Suku Baduy Dalam berusaha kuat menjaga tradisi dan aturan budaya yang telah dijalankan leluhur mereka.

Baca Selengkapnya
Tak Ada Kambing Peliharaan di Baduy, Ternyata Ini Alasan di Baliknya
Tak Ada Kambing Peliharaan di Baduy, Ternyata Ini Alasan di Baliknya

Masyarakat adat Baduy sejak dahulu tidak ada yang memelihara kambing.

Baca Selengkapnya
Tiga Warga Baduy Digigit Ular Berbisa Kondisinya Cukup Parah, Tetapi Menolak Dirujuk
Tiga Warga Baduy Digigit Ular Berbisa Kondisinya Cukup Parah, Tetapi Menolak Dirujuk

Salah satu korban gigitan ulat berbisa di Kampung Cibogo Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar, pada bagian tangan kanananya menghitam dan membusuk.

Baca Selengkapnya
Terapkan Sanksi Adat, Begini Akibatnya Jika Nekat Foto-Foto di Kampung Baduy Dalam
Terapkan Sanksi Adat, Begini Akibatnya Jika Nekat Foto-Foto di Kampung Baduy Dalam

Kabarnya, orang yang nekat foto-foto di Baduy Dalam tidak bisa pulang.

Baca Selengkapnya
Desa di Tuban Ini Larang Warga Bangun Rumah Hadap Utara hingga Sembelih Kambing, Ini Alasannya
Desa di Tuban Ini Larang Warga Bangun Rumah Hadap Utara hingga Sembelih Kambing, Ini Alasannya

Masyarakat desa ini punya tujuh pantangan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat

Baca Selengkapnya
Mengenal Mitos Pantang Larang, Kearifan Lokal Masyarakat Batubara Sumatra Utara
Mengenal Mitos Pantang Larang, Kearifan Lokal Masyarakat Batubara Sumatra Utara

Pantang larang berisi ajaran-ajaran apa yang tidak boleh dilakukan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tangis Kaum Wanita Parung Panjang, Curhat Anak Putus Sekolah jadi Kenek Truk Tambang
VIDEO: Tangis Kaum Wanita Parung Panjang, Curhat Anak Putus Sekolah jadi Kenek Truk Tambang

Sambil menahan tangis, Aya menjelaskan anak didiknya putus sekolah dan memilih menjadi kenek sopir truk.

Baca Selengkapnya
Kecewa Anak Dikeluarkan, Puluhan Orang Tua Siswa SMKN 1 Tambun Utara Nekat Kunci Gerbang Sekolah
Kecewa Anak Dikeluarkan, Puluhan Orang Tua Siswa SMKN 1 Tambun Utara Nekat Kunci Gerbang Sekolah

Puluhan orang tua dan siswa baru SMKN 1 Tambun Utara, Kabupaten Bekasi menggelar aksi dengan cara mengunci pintu gerbang sekolah, Senin (22/7).

Baca Selengkapnya
Orangtua dan Guru Tak Mempan, Momen Lucu Anggota TNI Turun Tangan saat Bocil Enggak Mau Sekolah 'Kau Masih Kecil Pintar Alasan'
Orangtua dan Guru Tak Mempan, Momen Lucu Anggota TNI Turun Tangan saat Bocil Enggak Mau Sekolah 'Kau Masih Kecil Pintar Alasan'

Tak mau sekolah, bocah tersebut justru tak mempan dinasehati orangtua hingga guru. Buntutnya, prajurit TNI turun tangan.

Baca Selengkapnya
Trauma, Siswa SD di Jombang Korban Dugaan Bullying Tak Mau Sekolah
Trauma, Siswa SD di Jombang Korban Dugaan Bullying Tak Mau Sekolah

Sejak kasus pelemparan kayu yang mengakibatkan kepala bocor, korban menyatakan tidak mau sekolah di tempatnya bersekolah dulu.

Baca Selengkapnya
Buntut Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok, Disdik DKI Jakarta Larang Perpisahan dan Study Tour di Luar Sekolah
Buntut Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok, Disdik DKI Jakarta Larang Perpisahan dan Study Tour di Luar Sekolah

Disdik DKI Jakarta juga telah mengeluarkan surat edaran (SE) sejak 30 April 2024 terkait larangan tersebut.

Baca Selengkapnya
Dendam Ambarwati, Melarang Pejabat Pemerintah TNI-Polri Masuk Wilayah Tales Kediri
Dendam Ambarwati, Melarang Pejabat Pemerintah TNI-Polri Masuk Wilayah Tales Kediri

Kepercayaan masyarakat itu ke bermula dari cerita seorang wanita nernama Ambarwati yang telah disakiti hatinya oleh pejabat tinggi Belanda di awal abad 19.

Baca Selengkapnya