Besok, korban pelecehan seksual & 3 PNS Walkot Jakpus dikonfrontir
Merdeka.com - Polres Metro Jakarta Pusat hingga kini masih melakukan pemeriksaan terkait kasus dugaan pelecehan seksual terhadap siswi magang berinisial M yang dilakukan oleh tiga orang PNS Sudin Pariwisata Wali Kota Jakarta Pusat. Rencananya, korban bakal dipertemukan dengan tiga pns tersebut Selasa (9/8) besok.
"Iya jadi setelah disepakati, besok klien saya dan tiga orang terduga bakal ke Polres Metro Jakarta Pusat sekitar pukul 09.30 WIB," kata Kuasa Hukum M, Herbert Aritonang saat dihubungi, Senin (8/8).
Herbert mengungkapkan, kedatangan tersebut selain untuk pemeriksaan juga untuk konfrontir keterangan korban maupun terlapor. Sebab diketahui banyak keterangan-keterangan yang tak sesuai antara yang satu dengan lainnya.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Kenapa pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Siapa polisi yang melakukan pencabulan? Korban menceritakan kejadian pahit yang dialaminya. Oleh pelaku yang belakangan diketahui berinisial Brigpol AK diminta masuk ke sebuah ruangan.
-
Kenapa polisi mencabuli korban? Setelah melakukan pelecehan, pelaku memperlakukan korban seolah tak terjadi apa-apa. Korban dipersilakan keluar ruang dengan sebelumnya diancam agar tidak menceritakan kejadian tersebut kepada orang lain.'Setelah itu korban keluar dari ruangan tersebut dan menyuruh mereka pulang ke panti asuhan,' ujar Ipda Wahyu.
"Iya jadi besok ini konfrontir keterangan. Kami dan pihak kepolisian mau tahu, sebenarnya apa yang terjadi. Apa berbuat apa, kami mau tahu itu," jelasnya.
Sementara disinggung soal keterangan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono yang menyatakan hasil visum negatif korban pemerkosaan dan tak ada bekas sperma, Herbert enggan berkomentar.
"Ya biarkan saja polisi mau ngomong ini-itu, yang jelas besok saya ingin tahu semua kebenarannya. Polisi kadang kan ditutup-tutupin. Kita lihat saja besok semuanya," tutup Herbert. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konfrontir tersebut dilakukan karena terdapat perbedaan keterangan dari para saksi.
Baca SelengkapnyaPerkara ini awalnya telah dilakukan upaya perdamaian antara kedua belah pihak. Hanya saja tidak menemui titik terang
Baca SelengkapnyaPelapor kasus ini pertama kalinya adalah HA, istri Kiai Fahim.
Baca SelengkapnyaBelasan saksi itu di antaranya terlapor ETH dan dua korban RZ dan DF.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan oleh Pengacara korban, Amanda Manthovani
Baca SelengkapnyaDiperiksa Penyidik, Dua Korban Dugaan Pelecehan Eks Rektor UP Berharap Tersangka Segera Ditetapkan
Baca SelengkapnyaGrace mengaku belum menerima informasi itu lebih rinci. Dia menyarahkan korban juga melapor ke polisi.
Baca SelengkapnyaDari keterangan yang didalami polisi, korban pelecehan bertambah.
Baca SelengkapnyaSejauh ini yang terdeteksi oleh pihak kepolisian baru dua korban.
Baca SelengkapnyaKorban dugaan pelecehan seksual dilakukan rektor Universitas Pancasila sebelumnya menyurati Kemendikbud.
Baca SelengkapnyaAmanda memastikan kliennya akan memenuhi surat panggilan tersebut.
Baca SelengkapnyaRektor ETH sudah pernah diperiksa dalam kasus ini. Dia membantah melakukan pelecehan. Dia menyebut ada upaya kriminalisasi di tengah pemilihan rektor UP.
Baca Selengkapnya