Hasil autopsi, 6 korban di Pulomas tewas karena kekurangan oksigen
Merdeka.com - Hasil autopsi memastikan enam korban perampokan di Pulomas, Jakarta Timur, meninggal dunia lantaran kekurangan oksigen saat disekap bersama lima korban lainnya di dalam kamar mandi berukuran 2x1 meter. Para korban meninggal dunia keesokan harinya.
"Semua meninggal dunia akibat kekurangan oksigen dalam darah, karena mereka disekap di ruangan 2x1 bersamaan, tanpa ventilasi udara. Mereka meninggal jam 06.00 WIB sampai 08.00 WIB pagi," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Rabu (28/12).
Iriawan menceritakan, empat pelaku masuk ke rumah korban, Senin sekitar pukul 14.27 WIB. Kemudian mereka memasukkan 11 korban ke dalam kamar mandi. Para korban baru bisa dievakuasi keesokan harinya sekitar pukul 10.10 WIB.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Apa penyebab alami kematian manusia? Kematian karena penyebab alami sangat umum terjadi. Penyebab alami yang dimaksud dalam hal ini adalah segala sesuatu yang bukan merupakan kecelakaan atau hal lain yang dipengaruhi oleh suatu kekuatan eksternal, seperti kecelakaan atau pembunuhan.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
"Ramlan Butar-Butar ini yang paling dominan dengan saudara Erwin (Situmorang)," tuturnya.
Saat rumah korban disatroni para pelaku, pagar dalam kondisi tidak terkunci lantaran salah satu sopir pribadi baru saja keluar menuju rumah Dodi Triono (59) yang lain.
"Di dalam ada perempuan, pembantu dan anak kecil dan sopir yang secara fisik kalah dengan pelaku," terang Iriawan.
Polisi memastikan kendaraan yang digunakan para pelaku dalam beraksi menggunakan pelat nomor polisi palsu.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil autopsi ditemukan jelaga di saluran pernapasan korban
Baca SelengkapnyaDua di antara tiga yang ditangkap merupakan pasangan suami istri yang ditangkap di daerah Doyo Sentani, Kabupaten Jayapura.
Baca SelengkapnyaSatu orang korban akibat kebakaran gudang gas elpiji bernama Purwanto (40) asal Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKebakaran itu dianggap kejadian luar biasa karena korban meninggal dunia mencapai belasan orang.
Baca SelengkapnyaGudang terbakar tersebut tidak berizin dan diduga tabung yang ada oplosan.
Baca SelengkapnyaMereka keracunan asap pekat akibat kebakaran di lorong lift lantai 5 bangunan hotel.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban sempat menyusul namun nyawa keluarga tersebut tak tertolong
Baca SelengkapnyaPara korban juga mengalami luka bakar maksimal dengan tingkatan atau grade enam.
Baca SelengkapnyaKeluarga yang beranggotakan 4 orang itu menghembuskan napas terakhir pada hari Jumat (12/4) saat hendak melakukan silaturahmi ke rumah saudara
Baca SelengkapnyaKorban pertama kali ditemukan kekasihnya yang datang ke indekos karena curiga teleponnya tak kunjung diangkat.
Baca SelengkapnyaRumah yang terbakar dihuni 3 keluarga dengan total 12 orang yang tinggal di sana.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga yang terdiri dari suami istri dan tiga anak perempuan tewas saat kebakaran gudang perabotan
Baca Selengkapnya