Ruang Kerjanya Digeledah, Cinta Mega Ungkap Dokumen yang Disita KPK
Merdeka.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Komisi C Fraksi PDIP Cinta Mega angkat bicara usai pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah ruang kerjanya. Menurutnya tidak ada dokumen yang berkaitan dengan penggeledahan KPK.
KPK sendiri menggeledah gedung DPRD DKI untuk mencari bukti perihal kasus dugaan korupsi pengadaan lahan di kawasan Pulo Gebang, Jakarta Timur.
"Di ruangan saya komisi C hanya dokumen pembahasan tahun 2018 dan absen hadir," ungkap Cinta Mega saat dikonfirmasi, Rabu (18/1).
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Dimana rumah kader PDIP yang digeledah? Rumah yang digeledah itu diketahui berada jalan Halim perdana Kusuma Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
-
Kenapa MK tidak langsung membahas semua sengketa? Perkara yang dapat dilanjutkan ke tahap pemeriksaan saksi, hanya perkara yang dinilai membutuykan pembuktian lanjutan berdasarkan rapat permusyawaratan hakim (RPH) selama sepekan terakhir.
-
Siapa kader PDIP yang digeledah rumahnya? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah seorang anggota DPRD Jawa Timur bernama Mahfud dari Fraksi PDIP.
-
Apa yang di periksa KPK? 'Yang jelas terkait subjek saudara B (Bobby) ini masih dikumpulkan bahan-bahannya dari direktorat gratifikasi,' kata Jubir KPK, Tessa Mahardika Sugiarto di Gedung KPK, Kamis (5/9).
-
Kenapa kantor PT Hutama Karya digeledah? Penyidik mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK.
Namun, dirinya tidak menapik bahwa ruang kerjanya turut digeledah oleh lembaga anti rasuah itu. Menurutnya hanya beberapa data saja yang diambil.
“Iya (ruang kerja digeledah) mencari data-data, dokumen pembahasan anggaran. Lalu yang diambil data yang ada di Komisi C,” kata dia.
Lebih lanjut, pemeriksaan yang dilakukan KPK selama lima jam, Mega tidak mengetahui perihal penggunaan anggaran oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) itu.
"Kita kan sebagai dewan enggak tahu menahu soal belanja dinas, kita hanya membahas perlu tidaknya dinas dikasih pagu," jelas dia.
Sebelumnya, Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono mengetahui informasi perihal KPK menggeledah ruang fraksi PDIP dari Sekretaris Dewan (Sekwan) Firmansyah Wahid. Sebab saat KPK melakukan penggeledahan, Gembong sedang tidak di tempat.
Namun dirinya tidak mengetahui persis apa yang dicari oleh KPK saat penggeledahan tersebut. Pasalnya dirinya sedang tidak ada ditempat pada saat itu.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pintu utama steril setelah polisi dilengkapi senjata api laras Panjang ikut menjaga pintu utama dari dalam gedung Kesekjenan DPR.
Baca SelengkapnyaMenurut Gembong, kasus Cinta Mega diduga main judi slot bersifat individu bukan partai.
Baca SelengkapnyaTak ada sepatah kata pun dari penyidik KPK saat keluar gedung Setdaprov Jatim.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui pasti kasus yang tengah disidik KPK sehingga kantor pemerintahan itu digeledah.
Baca SelengkapnyaSelama penggeledahan berlangsung, Mba Ita tak pernah tampak. Meskipun mobil dinasnya terparkir di halaman.
Baca SelengkapnyaMenurut pengacara, hal itu cukup menguatkan kliennya tak terlibat ada tuduhan pemerasan.
Baca SelengkapnyaDugaan itu diketahui saat tim penyidik KPK memeriksa Cinta Mega April lalu.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum menyebut rencana penggeledahan empat rumah tetangga kliennya itu salah alamat
Baca SelengkapnyaPenggeledahan terkait kasus dugaan suap proyek dan perizinan yang menjerat Gubernur nonaktif Malut Abdul Gani Kasuba.
Baca SelengkapnyaDiselisik soal penemuan dokumen saat penggeledahan kasus korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).
Baca SelengkapnyaPenggeledahan dilakukan selama lebih kurang 8 jam, sejak pukul 13.30 Wita.
Baca SelengkapnyaAli hanya memastikan setiap pemeriksaan hanya dilakukan di lantai dua.
Baca Selengkapnya