5 Fakta Sejarah Gethuk, Jajanan Manis Khas Magelang yang Cocok untuk Buka Puasa
Merdeka.com - Gethuk adalah makanan ringan yang terbuat dari singkong atau ketela pohon. Makanan ini menjadi makanan khas kebanggaan masyarakat Magelang, Jawa Tengah. Namun seiring perkembangan waktu, makanan ini bisa ditemukan pada berbagai daerah khususnya di Pulau Jawa.
Pada umumnya, gethuk memiliki rasa manis dan gurih. Selain itu, makanan itu memiliki penampilan warna warni sehingga indah untuk dipandang. Makanan inipun disukai berbagai kalangan mulai dari kalangan petani, pedagang, maupun bangsawan.
Karena rasanya manis, makanan inipun cocok sebagai hidangan berbuka puasa. Namun siapa sangka, gethuk punya sejarah yang menarik untuk diulik. Berikut ini adalah 5 fakta sejarah gethuk:
-
Makanan khas apa yang berasal dari Bukittinggi? Karupuak Sanjai, merupakan salah satu kudapan yang terbuat dari keripik singkong yang cukup populer. Bukan sekedar makanan ringan saja, camilan ini ternyata menyimpan sejarah yang cukup panjang.
-
Dimana kamu bisa menemukan gethuk pisang? Ini adalah olahan gethuk khas Kediri yang menggunakan bahan pisang.
-
Apa itu keripik singkong? Sesuai dengan namanya, keripik ini terbuat dari bahan dasar singkong yang diiris tipis-tipis dan digoreng hingga garing atau renyah.
-
Makanan khas apa yang terkenal di Jawa Barat? Jawa Barat terkenal dengan makanan-makanannya yang memiliki cita rasa pedas gurih.
-
Dimana bingka singkong berasal? Bingka adalah kue khas Banjar, Kalimantan Selatan, yang cukup populer dan disukai banyak masyarakat.
-
Kue apa yang terbuat dari singkong? Kue bingka terbuat dari bahan dasar tepung terigu yang dicampur telur, santan, gula pasir, dan garam. Selain itu, kue bingka juga kerap dikreasikan dengan bahan-bahan lain, salah satunya singkong.
Muncul pada Masa Penjajahan Jepang
©2020 fimela.com
Sejarah gethuk bermula pada masa penjajahan Jepang. Dilansir dari Fimela.com, konon pada waktu itu bahan pangan pokok seperti beras sangat langka. Sehingga pada waktu itu penduduk Magelang memanfaatkan singkong atau ketela pohon sebagai bahan pengganti beras. Pada waktu itu, ketela memang mudah ditemukan di sekitar rumah dan banyak dijual di pasar.
Dibuat dengan Cara Manual
©2020 fimela.com
Pada awal kemunculannya, gethuk masih dibuat dengan cara manual. Pada waktu itu seorang penduduk Karet, Magelang bernama Ali Mohtar membuat Gethuk dengan cara dikukus dan kemudian dihaluskan bersama gula. Hasil dari proses itu kemudian menghasilkan salah satu jenis gethuk bernama Gethuk Lindri.
Pada 1985, pria yang akrab disapa Mbah Ali itu kemudian menciptakan mesin penghalus singkong yang membuat gethuk bisa dihasilkan dalam jumlah yang banyak dalam waktu yang singkat. Setelah Ali Mohtar meninggal, usaha gethuknya kemudian diteruskan oleh anak-anak serta cucu-cucunya.
Proses Pembuatannya Tidak Sulit
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Salah satu cucu Ali Mohtar yang melanjutkan usaha gethuk kakeknya adalah Sri Rahayu. Sri Rahayu sudah memulai terjun menekuni dunia gethuk sejak remaja. Pada waktu itu dia terjun langsung untuk memilih bahan baku, proses produksi, sampai berjualan langsung di pasar.
Dilansir dari Sejarahunik.net, Sri Rahayu mengakui bahwa proses pembuatan Gethuk tidaklah sulit. Menurutnya, gethuk bisa dibuat siapa saja dan bahan bakunya cukup mudah untuk didapat.
Filosofi Gethuk
©2019 Merdeka.com
Dilansir dari Fimela.com, Gethuk memiliki makna kesederhanaan dan apa adanya. Wujudnya yang berwarna-warni, makanan ini juga mengajarkan tentang cara berinovasi dengan berbagai hal sederhana untuk menjadikannya sesuatu yang bermanfaat, menarik, dan disukai.
Satu hal lain hikmah yang dapat diambil dari sejarah gethuk singkong adalah makanan itu bisa dijadikan alternatif pilihan saat ekonomi dilanda krisis dan kelangkaan pangan terjadi di mana-mana.
Cocok untuk Menu Berbuka Puasa
©2020 Merdeka.com/beritabojonegoro.com
Di Bojonegoro, Jawa Timur, gethuk menjadi jajanan legendaris yang banyak diburu masyarakat untuk buka puasa. Salah satu penjual gethuk, Wiwin, setiap harinya butuh sebanyak 20-25 kilogram singkong untuk membuat gethuk.
Sementara itu, salah satu pembeli gethuk di sana, Icha, sampai rela menempuh jarak 15 kilometer dari rumahnya untuk mendapatkan jajanan tradisional itu.
“Ya seneng sama gethuk. Ini mau buat camilan di rumah sama keluarga. Dua hari sekali biasanya saya ke sini,” ujar Icha, dikutip dari Liputan6.com. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beras umumnya diolah menjadi penganan asin gurih seperti arem-arem atau rengginang. Namun di tanah Jawara Banten, beras justru dijadikan camilan manis gipang.
Baca SelengkapnyaGudeg Manggar menawarkan cita rasa berbeda dan keunikannya sendiri dibandingkan gudeg pada umumnya
Baca SelengkapnyaBelitung tak hanya terkenal dengan spot wisatanya saja. Di bidang kuliner, Belitung punya makanan khas bernama aruk gelagau.
Baca SelengkapnyaSejak kapan ya orang Indonesia mulai mengenal kerupuk?
Baca SelengkapnyaNasi uduk khas Betawi jadi menu yang wajib untuk dicicipi saat singgah ke Jakarta
Baca SelengkapnyaKue ini dulu jadi santapan raja dan para bangsawan Kerajaan Gelang-Gelang. Kini bisa dinikmati siapa saja.
Baca Selengkapnya'Mie Lendir' makanan khas Riau dan Batam. Mie ini memiliki kuah sangat kental berwarna cokelat.
Baca SelengkapnyaKonon, siapapun yang menyantap Kue Sengkulun maka hubungan antar sesama orang akan semakin erat.
Baca SelengkapnyaMakanan ini memiliki rasa manis yang bersumber dari gula sebagai bahan bakunya.
Baca SelengkapnyaKepopuleran kue ini di masa lalu tidak lepas dari wilayah kekuasaan pada masa puncak kejayaan Kerajaan Sriwijaya sekitar abad ke-7.
Baca SelengkapnyaKuliner ini mendapatkan tempat tersendiri di hati warga asli Jogja
Baca SelengkapnyaMulai dari masyarakat pesisir pantai Pekalongan sampai masyarakat gunung di Temanggung kenal makanan satu ini.
Baca Selengkapnya