Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berkah Beri Takjil Gratis, Pengusaha Serabi Sukses Buka Gerai Se-Indonesia

Berkah Beri Takjil Gratis, Pengusaha Serabi Sukses Buka Gerai Se-Indonesia Serabi Solo Slamet Rifai. ©Istimewa

Merdeka.com - Slamet Rifai mulai terjun ke dunia usaha kuliner sejak tahun 2006. Saat itu dia berjualan pisang kremes.

Sementara ada seorang temannya orang Jakarta yang datang ke Jogja. Di Jogja dia berjualan serabi. Sebagai sesama pedagang jajanan kuliner, mereka sering ngobrol dan bertukar pikiran di sela-sela aktivitas mereka. Pada suatu hari, temannya itu mulai tidak betah jualan di Jogja.

“Dia bilang di Jogja uangnya dikit,” kata Rifai, saat dihubungi Merdeka.com pada Selasa (6/6).

Orang lain juga bertanya?

Temannya itu kemudian ingin kembali berjualan di Jakarta. Pada suatu hari, sebelum pergi ke Jakarta, temannya pamit pada Rifai. Dia memberi resep serabi dagangannya secara cuma-cuma.

Sepulangnya ke rumah, Rifai langsung mempraktikkan resep dari temannya. Berkali-kali mencoba, rasa srabi buatannya tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Mulai Berjualan

serabi solo slamet rifai

©Istimewa

Setelah satu bulan, akhirnya Rifai merasa rasa serabi buatannya cukup layak dan ia kemudian memulai berjualan. Saat itu, dagangannya laris manis.

Namun saat September 2008, tepatnya saat Bulan Ramadan, ia menghadapi kendala dalam menjajakan dagangannya. Tak banyak orang yang beli. Setiap pulang ke rumah, jualannya masih sisa banyak.

“Saat itu saya masih tinggal di rumah mertua. Mertua saya tanya terus, kok dagangan banyak yang nggak laku,” imbuhnya.

Karena banyak dagangan yang tersisa, akhirnya sisa serabi ia bagi-bagikan untuk takjil di masjid. Setelah seminggu Rifai rutin membagi-bagikan serabi gratis pada para jamaah masjid, seorang takmir masjid mengajaknya ngobrol. Ia memberi masukan agar serabi itu digulung agar secara tampilan lebih menarik.

“Mulai saat itu serabi saya gulung. Ternyata orang lebih suka sama yang digulung. Setelah puasa saya nitip jualan “serabi gulung” ke pasar-pasar. Ternyata banyak orang yang suka, bahkan sempat viral. Pesanan kemudian merambah ke hotel-hotel,” ungkap Rifai.

Melihat jualannya laku dan keuntungan yang besar berhasil diraup, Rifai kemudian mengontrak rumah. Ia memilih tak lagi tinggal bersama mertuanya karena tak ingin mengganggu karena kegiatan produksinya bertambah banyak.

Merasakan Layanan KUR BRI

serabi solo slamet rifai

©Istimewa

Pada tahun 2010, ada seorang pembeli dari Kalimantan. Ia meminta agar usaha serupa dibuka di Kalimantan Tengah. Akhirnya Rifai membuka usaha franchise pertamanya di sana.

Singkat cerita, usahanya terus berkembang pesat. Karyawannya telah mencapai 50 orang. Omzet kotornya mencapai Rp200 juta sebulan. Ia bisa membuka 19 franchise di seluruh Indonesia. Di sisi lain, ia melakukan perluasan pabrik agar produksi makanan bisa makin meningkat.

Untuk itu pada tahun 2015, ia menggunakan layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan jumlah Rp250 juta. Bagi Rifai, layanan KUR BRI lebih cepat dan tawaran bunganya lebih murah. Dengan adanya pinjaman ini, ia melakukan perluasan pabrik dari 200 meter persegi menjadi 400 meter persegi. Ia pun berhasil melunasi pinjaman itu pada tahun 2020.

Terdampak Pandemi

serabi solo slamet rifai

©Istimewa

Namun pada tahun itu pula ia dihadapi kesulitan. Pandemi COVID-19 menyerang. Banyak warung tutup. Karyawannya tinggal menyisakan 3 orang. Bahkan selama sembilan hari pabriknya tidak beroperasi sama sekali.

“Saat itu banyak karyawan nangis. Saya jadi merasa bersalah. Tapi tetap terpaksa saya liburkan sampai kondisi normal kembali. Nanti kalau sudah normal mereka bisa balik ke sini lagi. Tapi saya tidak memaksa. Mereka saya beri kebebasan untuk mencari kerja di tempat lain,” kata Rifai.

Setelah kondisi berangsur normal, bisnis serabinya membaik. Kini ada 14 karyawan yang mulai dipekerjakan kembali. Rifai semakin mengembangkan produk. Tak hanya serabi, ia mencoba bereksplorasi dengan membuat produk kue kering, kue pisang, dan produk-produk lainnya yang tahan lebih lama.

Kini, produknya kembali diminati berbagai hotel. Perlahan tapi pasti perkembangan usahanya bergerak menuju ke titik semula. Rifai berharap bisa kembali memperluas jangkauan produknya hingga ke seluruh Indonesia.

“Harapannya, usaha saya bisa go Nasional lagi. Bisa buka “franchise” lagi terutama di Indonesia Timur,” pungkasnya. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Jatuh Bangun Juragan Sambal Bakar: Gagal Jual Pentol, Kini Bisa Raup Rp9 Juta Tiap Hari
Kisah Jatuh Bangun Juragan Sambal Bakar: Gagal Jual Pentol, Kini Bisa Raup Rp9 Juta Tiap Hari

Manisnya kesuksesan Rizal tidak didapat secara instan.

Baca Selengkapnya
Mantan Marbot Usia 25 Tahun kini Sukses Bisnis Siomay, Tak Tanggung-tanggung Omzetnya Ratusan Juta
Mantan Marbot Usia 25 Tahun kini Sukses Bisnis Siomay, Tak Tanggung-tanggung Omzetnya Ratusan Juta

Sebuah video memperlihatkan seorang pengusaha muda, Wiguna Igi yang berhasil berjualan siomay hingga beromzet ratusan juta.

Baca Selengkapnya
Pulang Tanpa Bawa Tabungan, Begini Cara Mantan PMI Asal Serang Rintis Jualan Olahan Bandeng hingga Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah
Pulang Tanpa Bawa Tabungan, Begini Cara Mantan PMI Asal Serang Rintis Jualan Olahan Bandeng hingga Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah

Berbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.

Baca Selengkapnya
Resign Kerja dan Nekat Buka Usaha Modal Rp50.000, Omzet Pria Bekasi Ini Kini Tembus Rp60 Juta per Bulan
Resign Kerja dan Nekat Buka Usaha Modal Rp50.000, Omzet Pria Bekasi Ini Kini Tembus Rp60 Juta per Bulan

Usahanya dimulai saat Faisal resign dari tempat kerjanya, lalu memutuskan mulai belajar usaha untuk mendapat pemasukan.

Baca Selengkapnya
Modal Rp80 Ribu Jualan di Pinggir Jalan, Penghasilan Pria ini Rp3,5 Juta per Hari
Modal Rp80 Ribu Jualan di Pinggir Jalan, Penghasilan Pria ini Rp3,5 Juta per Hari

Pria asal Sragen yang membagikan cerita inspiratifnya meraih kesukesan berjualan di pinggir jalan dengan penghasilan jutaan rupiah per hari.

Baca Selengkapnya
Cerita Inspiratif Emak-Emak Mantan Arsitek di Bekasi, Berdayakan Ibu Rumah Tangga Lewat Usaha Catering
Cerita Inspiratif Emak-Emak Mantan Arsitek di Bekasi, Berdayakan Ibu Rumah Tangga Lewat Usaha Catering

Ibu-ibu ingin terus bergerak melalui usaha katering agar tetap berdaya

Baca Selengkapnya
Pernah Ditipu, Ini Kisah Perjuangan Juragan Tahu Pedas Merintis Bisnis Kuliner hingga Sukses
Pernah Ditipu, Ini Kisah Perjuangan Juragan Tahu Pedas Merintis Bisnis Kuliner hingga Sukses

“Untuk yang ingin memiliki usaha, intinya mulai saja. Karena usaha itu tidak perlu banyak teori"

Baca Selengkapnya
Sempat Sakit dan Putus Sekolah, Pemuda Ini Nekat Bisnis Kopi dan Kini Tembus Pasar Dubai Hingga Prancis
Sempat Sakit dan Putus Sekolah, Pemuda Ini Nekat Bisnis Kopi dan Kini Tembus Pasar Dubai Hingga Prancis

Perjalanan hidup Slamet yang penuh rintangan menjadikannya sebagai salah satu sosok inspiratif, terutama bagi masyarakat di sekitar lereng Gunung Merapi.

Baca Selengkapnya
Pria Ini Tak Takut Gagal Merintis Usaha Selama Masih Ada Ibu, Akhirnya Sukses Jual Makanan dengan Omzet Rp20 Juta Sebulan
Pria Ini Tak Takut Gagal Merintis Usaha Selama Masih Ada Ibu, Akhirnya Sukses Jual Makanan dengan Omzet Rp20 Juta Sebulan

Dengan modal terbatas, Dicky merintis usaha martabak di pelataran rumahnya. Dia sempat ragu dan takut memulai usaha.

Baca Selengkapnya
Inspiratif, Begini Kisah Pemuda 25 Tahun di Tasik yang Berangkatkan Umrah Orang Tua dari Hasil Jualan Siomay
Inspiratif, Begini Kisah Pemuda 25 Tahun di Tasik yang Berangkatkan Umrah Orang Tua dari Hasil Jualan Siomay

Omzet penjualan siomaynya kini tembus Rp100 juta per bulan. Begini kisah inspiratifnya.

Baca Selengkapnya
Bak Sinetron, Amin Tukang Bubur di Blitar yang Sukses Pergi Haji dan Berharta Rp10 Miliar
Bak Sinetron, Amin Tukang Bubur di Blitar yang Sukses Pergi Haji dan Berharta Rp10 Miliar

Pada tahun 2012, Amin memulai usaha berjualan bubur di Blitar. Awalnya Amin hanya menjual bubur bayi.

Baca Selengkapnya
Kehilangan Pekerjaan saat Istri Hamil, Mantan Karyawan Perusahaan Ternama Ini Buka Warung Pempek di Tulungagung
Kehilangan Pekerjaan saat Istri Hamil, Mantan Karyawan Perusahaan Ternama Ini Buka Warung Pempek di Tulungagung

Ia pun masih terus melakukan riset untuk mengembangkan bisnisnya

Baca Selengkapnya