Berziarah ke Makam Marsinah, Pahlawan Buruh yang Kematiannya Masih Jadi Misteri
Merdeka.com - Kematian Marsinah terjadi 30 tahun silam. Namun sampai sekarang, kasus pembunuhan aktivis buruh itu masih menyimpan sejuta teka-teki.
Perjuangan Marsinah dalam menuntut hak-hak para buruh hingga kini masih menjadi simbol perjuangan tiada usai para buruh yang memperoleh ketidakadilan saat bekerja. Makamnya banyak dikunjungi peziarah, terutama saat peringatan Hari Buruh setiap 1 Mei.
Makam Marsinah terletak pada sebuah pemakaman umum di Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Nganjuk, Jawa Timur. Lalu seperti apa kondisi makamnya? Berikut ulasan selengkapnya.
-
Kenapa orang berkunjung ke Makam Mbah Marijan? Meskipun hanya makam biasa, namun hingga kini banyak wisatawan yang berkunjung ke sana baik untuk berziarah. Ada juga yang hanya sekadar ingin mengetahui kisah Mbah Marijan selama menjadi guru kunci Merapi.
-
Kenapa makam dikunjungi saat Jumat Kliwon? 'Makam ini biasanya dikunjungi orang saat malam Jumat Kliwon. Mereka ‘nyekar’ di sini,' kata salah seorang warga.
-
Mengapa banyak orang berziarah ke makam Nyai Hamdanah? 'Jika kalian ingin mempunyai istri salihah, maka berziarahlah di makam Nyai Hamdanah,' demikian ujar Mbah Moen, sapaan akrab Kiai Maimoen Zubair.
-
Dimana kuburan massal ditemukan? Dalam Konferensi Alekseyev Readings di Institut Riset Anuchin dan Museum Antropologi Moskow, ilmuwan mengungkapkan ditemukan total 300 mayat pada sembilan liang lahat di Yaroslavl.
-
Dimana lokasi Makam Kuno ditemukan? Belasan makam ini ditemukan para arkeolog dari Institut Arkeologi Margulan saat melakukan penggalian di daerah Tautekeli di distrik Katon-Karagay.
-
Kenapa makam di Waduk Jatigede sering diziarahi? Walau posisinya berada di tengah waduk, ketiga makam ini konon selalu diziarahi oleh warga, baik setempat maupun luar kota.Rata-rata mereka ingin napak tilas kejayaan kerajaan Tembong Agung dan Sumedang Larang di masa silam.
Kondisi Makam Marsinah
©YouTube/Mas Atok's Journey
Dari arah Jalan Raya Jombang-Nganjuk, makam Marsinah berada di sebelah utara jalan, kurang lebih sekitar 650 meter masuk garpura Desa Nglundo. Di jalan raya sendiri sudah ada plang yang menunjukkan jalan menuju makam.
Letak pemakaman itu berada di tengah area persawahan yang bersebelahan dengan jalur Tol Trans Jawa. Suasana makam itu rimbun karena ditumbuhi banyak pepohonan. Makam Marsinah tepat berada di tengah-tengah, bercampur dengan makam warga lainnya.Makam Marsinah tampak mencolok karena diberi pagar dan atap. Di pagar itulah tertempel foto Marsinah.
Kematian Marsinah
©YouTube/Mas Atok's Journey
Rekan Marsinah, Uus, membeberkan bagaimana hilangnya Marsinah hingga ditemukan tewas. Saat itu, 5 Mei 1993, Kodim memanggil 10 orang buruh PT Catur Putra Surya (CPS), tempat Marsinah bekerja, yang dinilai aktif berdemo. Marsinah yang mendengar hal itu langsung menyusul teman-temannya ke Kodim. Saat sampai di Kodim, betapa kagetnya Marsinah melihat teman-temannya disiksa. Namun ia tidak gentar dan tetap berdemo memperjuangkan hak-hak ia beserta kawan-kawan buruh lain.
Saat tuntutan mereka atas kenaikan upah pada akhirnya dikabulkan pemerintah melalui peraturan yang dikeluarkan langsung oleh gubernur pada pengusaha, Marsinah meminta teman-temannya berhenti berdemo.
Namun sejak hari itu Marsinah hilang dan tidak diketahui rekan-rekannya. Sampai akhirnya ia ditemukan tewas pada 8 Mei 1993 di hutan Dusun Jegong, Desa Wilangan, Nganjuk.
Masih Jadi Misteri
©YouTube/Mas Atok's Journey
Atas pembunuhan Marsinah, pemilik pabrik PT CPS, Yudi Susanto, ditangkap polisi beserta sejumlah staf pabrik. Di pengadilan Yudi divonis 17 tahun penjara sementara staf lainnya 12 tahun penjara. Dalam pengadilan selanjutnya di tingkat kasasi, Mahkamah Agung Republik Indonesia membebaskan para terdakwa dari segala dakwaan. Putusan ini menimbulkan ketidakpuasan dari segala pihak.
Pengacara Yudi Susanto, Trimoelja D. Soerjadi mengatakan kalau ada rekayasa aparat kodim untuk mencari kambing hitam pembunuhan Marsinah. Kini kasus tersebut makin sulit terungkap.
“Mereka sudah tidak ada lagi di sini. Sudah pensiun,” kata seorang anggota kodim pada Merdeka.com pada tahun 2016 lalu. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabarnya, makam keramat ini bermula dari tiga prajurit perempuan asal kerajaan Mataram di masa silam.
Baca SelengkapnyaPotret makam para Pejuang Indonesia terbengkalai di pelosok desa Sumedang, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSyawalan itu digelar di puncak bukit. Puluhan ribu warga hadir dalam acara itu
Baca SelengkapnyaSebagian masyarakat yakin makam Sunan Kalijaga ada di Kadilangu Demak, tapi ada juga yang yakin makam sesungguhnya Sunan Kalijaga ada di Tuban.
Baca SelengkapnyaBanyak warga lokal yang baru tahu jika bangunan tersebut adalah makam.
Baca SelengkapnyaTak hanya sebagai pemakaman umum, di makam Bergota Semarang terdapat beberapa makam tokoh pribumi penting pada masanya.
Baca SelengkapnyaTradisi Mando’a Pusaro merupakan tradisi ziarah ke makam Tuanku Madinah yang dilakukan oleh masyarakat Padang Pariaman.
Baca SelengkapnyaTak ada satupun warga yang tahu kapan makam itu berdiri
Baca SelengkapnyaSaking berpengaruhnya di masa lalu, makam-makam ini sering diziarahi walau kondisi tidak surut.
Baca SelengkapnyaSelain disakralkan, makam Syekh Jumadil Qubro di puncak Bukit Turgo juga memiliki panorama alam yang indah. Kini makam tersebut juga sudah dipugar dengan baik.
Baca SelengkapnyaJasad KH Maimun Zubair masih utuh saat makam dibongkar usai 4 tahun dimakamkan. Ini kesaksian dari penggali kubur di Makkah.
Baca Selengkapnya