Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ciri-ciri Depresi Berat dan Cara Mengatasinya, Perlu Diketahui

Ciri-ciri Depresi Berat dan Cara Mengatasinya, Perlu Diketahui ilustrasi depresi. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Daniel Schweinert

Merdeka.com - Seperti diketahui, menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan mental. Bukan tanpa sebab, baik kesehatan mental maupun kesehatan fisik saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Sehingga ketika kondisi mental sedang bermasalah bisa menyebabkan gangguan kesehatan fisik, begitu juga sebaliknya.

Dengan begitu, bukan hanya kesehatan fisik saja yang perlu mendapatkan fokus, melainkan kondisi mental harus dikelola dengan baik. Dalam hal ini, segala gangguan mental yang bisa terjadi perlu diwaspadai. Salah satunya adalah gangguan depresi.

Depresi adalah salah satu gangguan mental yang umum terjadi. Orang yang memiliki gangguan depresi biasanya mengalami suasana hati yang buruk, seperti menyebabkan perasaan sedih hingga kehilangan minat secara berkepanjangan. Dalam istilah medis, gangguan depresi disebut juga dengan gangguan depresi mayor atau depresi klinis.

Orang lain juga bertanya?

Gangguan depresi memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda. Pada depresi ringan, penderita biasanya mengalami gejala seperti kesedihan, lekas marah, dan kelelahan. Berbeda dengan kondisi yang lebih parah, terdapat ciri-ciri depresi berat yang perlu Anda perhatikan.

Ciri-ciri depresi berat bisa meliputi insomnia atau tidur berlebihan, kehilangan minat aktivitas, hingga gejala psikotik seperti halusinasi atau delusi. Selain mengetahui ciri-ciri depresi, Anda juga perlu memahami cara perawatan yang bisa dilakukan untuk mengendalikan gejala. Dilansir dari WebMD, berikut ciri-ciri depresi berat dan cara mengatasinya yang perlu Anda ketahui.

Mengenal Depresi Berat

ilustrasi depresi

©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Daniel Schweinert

Sebelum mengetahui ciri-ciri depresi berat, perlu dipahami terlebih dahulu pengertian depresi. Depresi adalah penyakit yang umum tetapi serius dengan tingkat keparahan yang luas. Jika Anda memiliki kasus yang lebih ringan, Anda mungkin mengalami gejala yang meliputi kesedihan, lekas marah, marah, dan kelelahan yang berlangsung selama berminggu-minggu atau lebih lama.

Tetapi beberapa kasus depresi lebih parah, dengan gejala intens yang mungkin termasuk nafsu makan dan penurunan berat badan yang signifikan, masalah tidur, dan sering memikirkan kematian atau bunuh diri. Selain itu orang yang mengalami depresi berat cenderung mengasingkan diri hingga mengalami kesulitan bangun dari tempat tidur dan meninggalkan rumah.

Ciri-Ciri Depresi Berat

Setelah mengetahui kondisi umum, terdapat ciri-ciri depresi berat yang perlu Anda ketahui. Dengan mengenai beberapa gejala ini, memudahkan Anda untuk mendeteksi kondisi kesehatan mental yang semakin buruk. Dengan begitu, Anda perlu segera mendapatkan penanganan profesional untuk mengendalikan gejala. Berikut ciri-ciri depresi berat yang perlu Anda perhatikan :

  • Insomnia atau tidur berlebihan
  • Sifat lekas marah
  • Kehilangan minat pada aktivitas yang dulu menyenangkan
  • Keputusasaan
  • Pikiran terus-menerus tentang sesuatu yang buruk terjadi
  • Pikiran tentang kematian atau bunuh diri atau usaha bunuh diri
  • Dalam kasus yang sangat parah, gejala psikotik (seperti halusinasi atau delusi)
  • Ketidakmampuan untuk mengurus diri sendiri, seperti makan, mandi, atau memenuhi tanggung jawab keluarga atau pekerjaan
  • Meskipun Anda merasa tidak ada harapan lagi, berkonsultasi dengan dokter adalah cara terbaik untuk mendapatkan kesembuhan. Dengan berkonsultasi dan memeriksakan diri ke dokter atau profesional, maka akan diberikan beberapa pilihan pengobatan yang bisa dilakukan. Perlu diketahui, bahwa gejala depresi berat dapat diobati dan dikendalikan dengan baik jika Anda melakukan upaya secara rutin.

    Faktor Risiko Bunuh Diri

    017 destriyana

    ©2015 Merdeka.com/shutterstock

    Dari ciri-ciri depresi berat yang telah disebutkan, risiko bunuh diri memang tidak terjadi pada semua orang. Meskipun begitu, gejala ini tetap perlu diwaspadai, terlebih ketika kondisi depresi semakin buruk. Selain depresi, risiko bunuh diri juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lain yaitu sebagai berikut :

  • Riwayat penyalahgunaan zat saat ini atau masa lalu
  • Riwayat percobaan bunuh diri sebelumnya
  • Riwayat bunuh diri keluarga
  • Riwayat keluarga dengan penyakit mental atau penyalahgunaan zat
  • Senjata api di rumah
  • Penahanan
  • Perasaan putus asa
  • Pikiran Bunuh Diri : Keadaan Darurat

    Bagi orang yang mengalami kondisi depresi, bunuh diri adalah ciri-ciri depresi berat yang nyata dan perlu diwaspadai. Terdapat sekitar 15 persen dari orang yang menderita depresi berat memiliki pikiran untuk bunuh diri.

    Dengan begitu, diperlukan perhatian dan dukungan dari keluarga dan lingkungan terdekat agar penderita bisa mengatasi depresi yang sedang dialami. Dalam hal ini, terdapat beberapa tanda yang bisa diperhatikan ketika seseorang memiliki pikiran bunuh diri:

  • Berbicara ingin mati atau ingin bunuh diri.
  • Mencari cara untuk bunuh diri, seperti mencari metode online atau membeli senjata.
  • Berbicara tentang putus asa atau tidak memiliki alasan untuk hidup.
  • Berbicara tentang perasaan terjebak atau kesakitan yang tak tertahankan.
  • Berbicara tentang menjadi beban bagi orang lain.
  • Meningkatkan penggunaan alkohol atau obat-obatan.
  • Bertindak cemas atau gelisah, berperilaku sembrono.
  • Tidur terlalu sedikit atau terlalu banyak.
  • Menarik diri atau merasa terisolasi.
  • Menunjukkan kemarahan atau berbicara tentang membalas dendam.
  • Menampilkan perubahan suasana hati yang ekstrem.
  • Cara Mengatasi Depresi Berat

    ilustrasi bunuh diri

    ©2013 Merdeka.com

    Setelah mengetahui ciri-ciri depresi berat dan faktor risiko bunuh diri, terakhir Anda perlu mengetahui bagaimana cara mengatasi depresi berat dengan baik. Beberapa hal berikut perlu Anda perhatikan, terutama saat gejala depresi muncul. Berikut cara mengatasi depresi berat yang perlu Anda lakukan :

  • Jika muncul keinginan bunuh diri, sadari bahwa hal tersebut bersifat impulsif. Singkirkan senjata, obat-obatan, dan cara lain yang dapat melukai diri sendiri.
  • Mintalah orang yang Anda percaya untuk menyingkirkan benda tajam atau senjata lainnya jauh dari Anda.
  • Singkirkan pil dengan memasukkannya ke dalam tas berisi kotoran kucing atau kotoran dan buang seluruh paketnya.
  • Hindari menggunakan alkohol atau obat-obatan terlarang. Hal ini hanya akan memperburuk kondisi depresi dan bisa menyebabkan pikiran bunuh diri.
  • Jika Anda mengalami depresi berat atau memiliki pikiran untuk bunuh diri, beri tahu dokter perawatan primer, psikiater, atau terapis Anda.
  • Jika Anda merasa tidak dapat mengendalikan keinginan untuk melukai diri sendiri, atau jika Anda telah mengambil langkah untuk melukai diri sendiri, segera hubungi kontak pertolongan pertama yang bisa membantu Anda.
  • (mdk/ayi)
    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    7 Gejala Awal Depresi yang Perlu Diwaspadai Sebelum Semakin Memburuk
    7 Gejala Awal Depresi yang Perlu Diwaspadai Sebelum Semakin Memburuk

    Sebelum berubah menjadi depresi, terdapat sejumlah gejala yang perlu dikenali.

    Baca Selengkapnya
    Kenali 4 Gejala Awal Depresi yang Mungkin Saja Menimpamu, Jangan Diabaikan!
    Kenali 4 Gejala Awal Depresi yang Mungkin Saja Menimpamu, Jangan Diabaikan!

    Beberapa gejala awal depresi yang mungkin saja dialami, tapi nggak disadari. Apa saja?

    Baca Selengkapnya
    Tanda Depresi Terselubung yang Perlu Dipahami, Atasi Sebelum Terlambat
    Tanda Depresi Terselubung yang Perlu Dipahami, Atasi Sebelum Terlambat

    Terjadinya depresi terselubung perlu untuk diwaspadai secara segera agar tidak semakin memburuk.

    Baca Selengkapnya
    Depresi Klinis adalah Jenis Depresi Paling Akut, Berikut Penyebab dan Gejalanya
    Depresi Klinis adalah Jenis Depresi Paling Akut, Berikut Penyebab dan Gejalanya

    Depresi klinis ditandai dengan rasa putus asa yang terus-menerus. Kondisi ini harus ditangani secara serius dan profesional.

    Baca Selengkapnya
    Mengenal Ciri-Ciri Depresi Terselubung dan Cara Mengatasinya, Jangan Dibiarkan
    Mengenal Ciri-Ciri Depresi Terselubung dan Cara Mengatasinya, Jangan Dibiarkan

    Depresi terselubung adalah kondisi ketika seseorang merasa tertekan, tapi tidak menunjukkan gejala atau ciri-ciri seperti orang yang depresi pada umumnya.

    Baca Selengkapnya
    Dampak Kurang Tidur terhadap Kesehatan Mental, Bisa Sebabkan Kondisi Memburuk Secara Drastis
    Dampak Kurang Tidur terhadap Kesehatan Mental, Bisa Sebabkan Kondisi Memburuk Secara Drastis

    Kondisi kurang tidur bisa sangat memengaruhi keadaan mental seseorang sehingga penting diperhatikan.

    Baca Selengkapnya
    10 Masalah Kesehatan yang Bisa Terjadi Akibat Depresi
    10 Masalah Kesehatan yang Bisa Terjadi Akibat Depresi

    Depresi dan masalaha kesehatan bisa saling memengaruhi dengan berbagai cara tertentu.

    Baca Selengkapnya
    8 Tanda Terjadinya Burnout dalam Dirimu dan Cara Mengatasinya
    8 Tanda Terjadinya Burnout dalam Dirimu dan Cara Mengatasinya

    Burnout merupakan kondisi kelelahan yang mungkin kita alami karena padatnya aktivitas.

    Baca Selengkapnya
    Bipolar Depression adalah Kondisi Depresi Bipolar, Ketahui Perbedaannya dengan Depresi Mayor
    Bipolar Depression adalah Kondisi Depresi Bipolar, Ketahui Perbedaannya dengan Depresi Mayor

    Bipolar depression adalah episode depresi pada penderita bipolar.

    Baca Selengkapnya
    Perlu Dihindari, 3 Kondisi Ini Juga Bisa Jadi Penyebab Terjadinya Insomnia
    Perlu Dihindari, 3 Kondisi Ini Juga Bisa Jadi Penyebab Terjadinya Insomnia

    Sejumlah masalah kesehatan yang kita alami bisa menjadi penyebab terjadinya insomnia. Pastikan untuk mencegah sejumlah kondisi ini.

    Baca Selengkapnya
    Tak Hanya Gen Z, Lansia juga Berpotensi Mengalami Gangguan Mental, Ini Gejalanya
    Tak Hanya Gen Z, Lansia juga Berpotensi Mengalami Gangguan Mental, Ini Gejalanya

    Meskipun tidak ada cara pasti, cara mencegah gangguan mental pada lansia dengan, mengelola stres, menjalani pengobatan secara rutin, & menjaga hubungan sosial.

    Baca Selengkapnya
    Ditanya Begini Jawabnya Begitu, Kenali Penyebab Seseorang Melantur saat Berbicara
    Ditanya Begini Jawabnya Begitu, Kenali Penyebab Seseorang Melantur saat Berbicara

    Melantur saat berbicara bisa disebabkan oleh kondisi bernama psikosis yang merupakan keadaan mental yang kompleks.

    Baca Selengkapnya