Mengenal Tradisi Legenonan, Sedekah Bumi Warga Pekalongan
Merdeka.com - Masyarakat Indonesia memiliki berbagai cara untuk mensyukuri hasil panen dari kebunnya. Salah satunya dengan menggelar tradisi secara bersama-sama. Inilah yang dilakukan warga Pekalongan dengan menggelar Tradisi Legenonan untuk sedekah bumi.
Tradisi Legenonan ini memiliki kegiatan khas berupa pawai gunungan hasil bumi masyarakat setempat. Mereka bersama-sama membuat gunungan dari buah dan sayur hasil panen mereka. Untuk selanjutnya diarak bersama-sama mengelilingi desa.
Selain sebagai wujud rasa syukur, Tradisi Legenonan ini juga ditujukan untuk merawat bumi. Mereka berprinsip bahwa ketika bumi dijaga bumi juga akan memberikan banyak manfaat untuk manusia. Manfaat di sini berupa hasil bumi seperti buah dan sayur yang melimpah.
-
Bagaimana cara masyarakat Bangka Belitung menjaga lingkungan melalui Kelekak? Kelekak dilakukan dengan sengaja agar lahan yang sudah tidak ditanami oleh suatu tumbuhan akan digantikan dengan tanaman buah seperti durian, cempedak, duku, dan jenis tanaman lainnya. Seluruh tanaman tersebut ditinggal dan dibiarkan tumbuh hingga menjadi hutan tanaman buah di kemudian hari.
-
Apa tradisi unik di Majalengka? Tradisi unik ini hanya bisa ditemui di Majalengka. Undangan menjadi unsur terpenting dalam prosesi hajatan. Biasanya si empunya hajat akan membuat desain yang menarik, agar tamu undangan terkesan.
-
Bagaimana warga Demak merayakan Sedekah Bumi? Keseruan tradisi itu terlihat dalam sebuah reportase dari kanal YouTube Liputan6 pada Rabu (22/5). Dalam video liputan, terlihat warga saling berebut hasil bumi yang berada di gunungan itu.
-
Apa tradisi unik di Desa Linggawangi? Desa Linggawangi di Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, memiliki tradisi unik. Pria dan wanita (jejaka dan gadis) saling menggoda di area sawah agar tertarik satu sama lain.
-
Apa yang dilakukan dalam tradisi Magedong-gedongan? Di Bali, upacara 'Magedong-gedongan' dilakukan untuk menyucikan janin dan menghindari kesulitan saat persalinan.
-
Bagaimana tradisi Ngerawun di Gegesik dilakukan? Salah satu cara mitigasi bencana dalam bidang pertanian adalah dengan mengusir hama menggunakan metode pembakaran daun-daun yang dipercaya memiliki kekuatan magis. Daun-daun yang digunakan adalah daun sukun, daun kelor, dan daun bambu.
Simak Tradisi Legenonan yang telah dirangkum dari berbagai sumber berikut ini.
Apa Itu Legenonan
Melansir kanal YouTube Batik TV Official, Tradisi Legenonan merupakan tradisi sedekah bumi yang dilakukan oleh warga Pekalongan. Dilakukan setahun sekali pada bulan Legeno. Bulan ini merupakan bulan ke-11 dalam penanggalan Jawa atau setelah bulan Syawal.
Pada masyarakat Jawa bulan Legeno ini termasuk dalam bulan yang disakralkan. Hal ini disebabkan pada bulan ini banyak masyarakat yang menunaikan ibadah Haji. Sebagai bentuk penghormatan, masyarakat tidak boleh menyelenggarakan hajat apapun. Untuk mengobati kerinduan berkumpul bersama, upacara sedekah bumi ini dilakukan.
Tradisi Legenonan merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas hasil bumi yang diperoleh masyarakat. Selain itu, tradisi ini juga sebagai langkah untuk merawat bumi. Masyarakat berdoa agar senantiasa mendapatkan rezeki yang berlimpah dari Tuhan.
Pawai Gunungan Hasil Bumi
©2023 Merdeka.com/YouTube Batik TV Official
Tradisi Legenonan memiliki kegiatan khas berupa parade hasil bumi dari masyarakat. Sebelum melakukan parade, masyarakat terlebih dahulu membuat gunungan dari hasil bumi tersebut. Gunungan ini berisi buah-buahan dan sayuran dari masyarakat setempat. Mereka bersama-sama mengumpulkan hasil bumi mereka untuk dibuat gunungan.
Pawai gunungan hasil bumi ini dilakukan dari pagi hingga siang hari. Terdapat musik tradisional yang mengiringi pawai itu seperti angklung. Masyarakat setempat juga beramai-ramai mengikuti pawai dengan berjalan bersama-sama.
Setelah melakukan pawai, masyarakat akan memperebutkan gunungan tersebut. Mereka juga berkumpul dan makan bersama memakan hasil bumi itu. Tidak lupa, prosesi doa dilakukan agar Tuhan melimpahi keberkahan dari hasil bumi itu.
Puncak Tradisi Legenonan
Setelah melakukan pawai gunungan hasil bumi, masyarakat akan menggelar pertunjukan wayang kulit pada malam harinya. Pertunjukan ini merupakan puncak acara dari Tradisi Legenonan ini. Meskipun dilaksanakan menjelang larut malam, masyarakat setempat tetap antusias untuk menonton pertunjukan ini.
Melansir pakisputih-kedungwuni.desakupekalongan.id, pertunjukan wayang kulit ini dapat diganti dengan pengajian umum. Pengajian ini menghadirkan ustaz dan grup hadroh untuk menambah kemeriahan tradisi ini. Topik dari pengajian ini pun disesuaikan dengan tema yang akan diambil dalam acara tersebut.
Baik pertunjukan wayang maupun pengajian, keduanya memiliki tujuan yang sama baiknya untuk rangkaian sedekah bumi ini. Dalam sedekah bumi yang dilakukan juga terdapat pesan moral yaitu apapun yang kita kerjakan dengan sepenuh hati untuk bisa menghasilkan yang terbaik. Sehingga apa yang kita berikan pun pasti yang terbaik. (mdk/jen)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tradisi ini dilakukan sebagai wujud syukur kepada Tuhan YME atas berkah dan karunianya dalam bentuk melimpahnya hasil panen.
Baca SelengkapnyaRitual adat Kebo-keboan Alas Malang yang digelar masyarakat Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Minggu (30/7), berlangsung meriah.
Baca SelengkapnyaTradisi ini sebagai bentuk keresahan atas keresahan alam yang merajarela
Baca SelengkapnyaSebelum arak-arakan gunungan, warga terlebih dahulu menggelar pengajian, pentas wayang kulit, hingga ziarah ke makam leluhur.
Baca SelengkapnyaTradisi Wiwitan rutin diadakan setiap tahun oleh para petani di Jogja. Acara itu dirangkai dengan berbagai kegiatan kesenian
Baca SelengkapnyaRatiban merupakan sebuah tradisi yang diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes.
Baca SelengkapnyaSemua warga tampak semringah mengarak gunungan ketupat keliling kampung
Baca SelengkapnyaPagelaran yang merupakan rangkaian Kenduri Swarnabhumi 2023 ini, mengajak masyarakat untuk menjaga ekosistem sungai.
Baca SelengkapnyaMelihat tradisi unik kebo-keboan yang ada di Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaMasyarakat lokal Bangka Belitung memiliki cara tersendiri dalam melestarikan lingkungan yang berbasis kearifan lokal.
Baca SelengkapnyaTradisi turun-temurun ini sudah dilakukan sejak tahun 1989 silam.
Baca SelengkapnyaMengenal Sedekah Rame, Tradisi Gotong Royong dari Melayu Lahat dalam Kegiatan Pertanian.
Baca Selengkapnya