Mengunjungi Masjid Agung Tertua di Kendal, Rumah Para Santri Kalong
Merdeka.com - Masjid Agung Kendal konon didirikan oleh Raden Suwiryo. Ia adalah salah satu santri Sunan Kalijaga yang ditugaskan untuk menyebarkan ajaran Islam di wilayah Kendal. Nama lainnya adalah Wali Joko.
Dibangun pada tahun 1493 Masehi, masjid ini menjadi yang tertua di Kendal. Masjid ini terletak di Jalan Raya Barat depan pusat perkantoran pemerintah Kabupaten Kendal.
Lalu seperti apa sejarah masjid ini?
-
Kapan Masjid Agung Banten didirikan? Dalam laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, disebutkan bahwa masjid besar ini mulai dibangun atas perintah Sultan Maulana Hasanuddin, Putra dari Sunan Gunung Jati, sekitar tahun 1552 – 1570 M.
-
Dimana masjid tertua ini berada? Tim Arkeolog Israel menemukan sebuah masjid kuno langka di Kota Rahat, Badui Negev, Israel.
-
Kapan Masjid Kenari dibangun? Masjid ini diperkirakan dibangun pada tahun 1600-an, saat berkuasanya Sultan Abdul Mufakhir Mahmud Abdul Kadir Kenari yang merupakan raja keempat dari Kesultanan Banten yang bercorak Islam.
-
Siapa pendiri Masjid Agung Sumenep? Pantangan Mengutip situs repositori.kemdikbud.go.id, Panembahan Sumala atau PanembahanNatakusuma, sang pendiri masjid mewakafkanmasjid ini kepada umat Islam secaraluas untuk digunakan beribadah, bukanhanya untuk warga kerajaan saja.
-
Kapan Masjid Agung Sumenep dibangun? Masjid Agung Sumenep merupakan salah satu masjid tua di Indonesia. Kini, masjid yang didirikan pada tahun 1785 itu sudah berusia lebih dari dua abad.
-
Kapan Masjid Kuno Kaujon dibangun? Mengutip Youtube Mang Dhepi yang biasa memuat soal budaya dan sejarah Banten, di sana tertulis tahun pendiriannya pada 1936.
Pembangunan Masjid Agung Kendal
©YouTube/Arsitektur Masjid Indonesia
Pada tahun 1493, kala itu Wali Joko berusia 30 tahun, ia dibantu para santrinya mendirikan masjid sehingga cukup untuk menampung santri yang akan mengaji di sana.
Bangunan masjid yang pertama dibangun berukuran 27x27 meter dengan saka berjumlah 16 serta atap bersusun tiga yang terbuat dari sirap. Mereka juga membangun tempat wudhu yang berbentuk kolam pendem sementara airnya disalurkan dari sungai terdekat.
Dilansir dari Nu.or.id, di sanalah Wali Joko melakukan kegiatan dakwah terhadap santri maupun warga sekitar. Bahkan ia rela untuk tidak melepas masa lajangnya dan tidak menikah sampai ia meninggal pada usia 63 tahun.
Setelah meninggal, ia dimakamkan di rumahnya yang terletak di sebelah tenggara Masjid Agung Kendal.
Renovasi Masjid
©YouTube/Arsitektur Masjid Indonesia
Seiring berjalannya waktu, masjid yang berdiri megah di Kota Kendal ini telah mengalami hingga 8 kali renovasi. Namun sejumlah peninggalan asli, seperti saka berjumlah 16 yang masing-masing berdiameter 40 cm itu masih terjaga.
Peninggalan asli lainnya yaitu kusen, jendela, dan daun pintu masjid. Selain itu ada pula mimbar khotbah dan juga “Maksuroh”, yaitu tempat salat bupati saat itu yang terdapat di sebelah kiri mimbar.
Rumah Bagi Para Santri Kalong
©YouTube/Arsitektur Masjid Indonesia
Pada Bulan Suci Ramadan, takmir Masjid Agung Kendal menyediakan makan dan minum untuk berbuka bagi semua lapisan masyarakat. Para musafir sering singgah di masjid itu karena lokasinya strategis.
Pada Bulan Ramadan pula, takmir masjid juga menggelar pengajian kitab kuning. Banyak santri kalong atau santri pendatang mengaji di masjid ini setiap malamnya. Mereka datang dari berbagai wilayah di Kendal. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masjid ini jadi sisa peninggalan Kesultanan Banten yang masih tersisa.
Baca SelengkapnyaMasjid unik ini gunakan nama bahasa Sunda bukan Arab. Ini fakta di baliknya.
Baca SelengkapnyaPada awal pendiriannya, masjid ini hanya diperuntukkan keluarga keraton.
Baca SelengkapnyaSudah berdiri sejak tahun 1722 tiang penyangga masih terjaga keasliannya hingga sekarang.
Baca SelengkapnyaMasjid ini dibangun diatas ukuran 13,1 m × 13,1 m yang terdiri dari 14 pintu jendela, 2 pintu besar, 8 tiang penyangga dan 1 tiang utama
Baca SelengkapnyaSebelum membangun masjid, para tukang harus dalam keadaan suci
Baca SelengkapnyaMasjid ini menjadi tempat beribadah umat muslim pertama di Cirebon. Inisiator pembangunan adalah Pangeran Cakrabuana, putra Raja Pajajaran.
Baca SelengkapnyaBanyak penutur sejarah yang menyebut bahwa masjid ini dibangun pada tahun 1755,
Baca SelengkapnyaMasjid ini memiliki kesamaan dengan Masjid Agung Palembang pada segi arsitektur.
Baca SelengkapnyaMasjid yang berada di samping mal ini merupakan pusat penyebaran Islam di Kota Lumpur
Baca SelengkapnyaDi Kota Medan terdapat masjid berusia ratusan tahun yang hingga kini masih berdiri kokoh.
Baca SelengkapnyaMasjid ini ditemukan oleh pendeta tahun 1648 lokasinya terpencil di dalam gang, ini potretnya.
Baca Selengkapnya