Ternak Domba Gibas, Petani Milenial Ini Raup Omzet Ratusan Juta per Bulan
Merdeka.com - Profesi petani dianggap kurang menjanjikan bagi sebagian besar anak muda di Indonesia. Lahan-lahan pertanian banyak yang beralih fungsi menjadi bangunan pabrik, perumahan, atau perkantoran. Padahal jika tak ada petani, Indonesia bisa-bisa mengalami krisis pangan. Pendapatan masyarakat melimpah, tapi produksi bahan pangan terbatas.
Mindset itulah yang disadari oleh seorang petani muda milenial asal Magelang bernama Rayndra Syahdan Mahmudin. Sejak kecil, ia sudah bercita-cita untuk menjadi petani sukses.
Selama menjalani kuliah di Polbangtan Yoma Magelang, Ia sudah merintis usaha ayam joper hingga berjualan sayur. Walaupun pada akhirnya gagal, ia kemudian bangkit dan kini bisa meraih omzet Rp200 juta per bulan dari beternak domba. Berikut selengkapnya:
-
Siapa yang sukses ternak ayam kampung? Ia sukses beternak ayam kampung hingga mampu meraup omzet ratusan juta rupiah.
-
Bagaimana pasangan ini memulai usaha ternak puyuh? Setelah itu mereka mulai merintis beternak puyuh. Uang Rp10 juta hasil pinjaman dari bank digunakan untuk modal awal serta pembangunan kandang seluas 3x6 meter. 'Untuk mendirikan kandang ini kit acari bahan-bahan yang bekas, biar murah. Cor-corannya bekas, gentengnya bekas, kayu-kayunya. Pokoknya semuanya bekas,' kata Evi dikutip dari kanal YouTube Dari Kami Untuk Kamu.
-
Kenapa Ragawi memilih fokus di peternakan ayam? Dengan berhenti bekerja, Ragawi semakin fokus menekuni dunia peternakan.
-
Apa yang membuat Kasadi sukses ternak ayam? 'Yang awalnya 25 ekor terus berkembang sampai saat ini ada lima ribu ekor ayam yang tersebar di seluruh kecamatan di Indramayu,' katanya.
-
Bagaimana Kasadi memulai usaha ayam kampungnya? 'Awal itu saya mulai di 2015, waktu itu masih sedikit sekitar 25 ekor. Ternyata penambahan ikan lele tidak sesignifikan ayam kampung, sehingga saya mulai fokus untuk budidaya ini,' terang Kasadi, mengutip Youtube Diskominfo Indramayu, Senin (1/4).
-
Siapa peternak muda sukses di Nganjuk? Muhammad Nizar Rohman asal Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, berhasil mewujudkan mimpinya sukses di usia muda melalui budidaya hewan domba.
Berdayakan 200 Petani
©YouTube/Kementerian Pertanian
Setelah mengalami kegagalan, Rayndra kemudian berpindah usaha dengan beternak domba gibas. Usaha domba itu terus ia kembangkan terutama dari segi permodalan dan pemasaran.
Di samping beternak domba, Rayndra juga memberdayakan petani-petani di sekitar kandang untuk menanam tanaman yang berkaitan dengan usaha ternak domba gibas milik Rayndra. Tanaman yang ditanam petani itu antara lain jagung dan kedelai.
“Nanti limbah pertaniannya bisa digunakan di peternakan saya. Ini sudah saya dampingi sekitar 200 petani,” kata Rayndra dikutip dari YouTube Kementerian Pertanian.
Alasan Memilih Beternak Domba
©YouTube/Kementerian Pertanian
Rayndra sendiri memilih beternak domba gibas karena hewan ternak itu banyak diminati oleh masyarakat Jawa Tengah. Selain itu untuk beternak hewan-hewan tersebut, biaya pakannya terhitung murah karena bisa diambil dari limbah pertanian.
“Jadi menggunakan pohon jagung, kulit kedelai, ampas tahu, ketela, itu yang saya gunakan. Karena di dalam usaha peternakan ketika kita bisa menekan biaya produksi terutama di pakan, ini bisa menambah keuntungan kita,” jelas Rayndra.
Membuat Kandang yang Murah
©YouTube/Kementerian Pertanian
Dalam beternak domba, Rayndra memang sengaja membuat kandang yang murah. Selain untuk mengurangi biaya modal, model kandang yang murah dan sederhana itu ia buat agar bisa ditiru petani.
“Kalau petani di desa, itu kalau mau belajar peternakan tapi investasi untuk kandangnya saja sudah mahal, itu akan ragu untuk meniru saya. Walaupun kandangnya sederhana, tapi kita tetap memperhatikan pemeliharaannya agar sesuai SOP. Karena pada dasarnya prinsip kandang itu bisa digunakan untuk tempat berteduh dan hewan ternak merasa nyaman," jelasnya.
Pakan untuk Domba
©YouTube/Kementerian Pertanian
Dalam memberikan pakan untuk para dombanya, Rayndra memilih menggunakan limbah jagung dari para petani di sekitar kandangnya. Dengan pemanfaatan limbah jagung itu, para petani jagung yang di musim kemarau tidak punya pendapatan bisa terbantu keuangannya karena limbah jagung yang mereka kumpulkan dibeli Rayndra untuk pakan ternaknya.
“Kalau di luar Jawa itu limbah jagung hanya dibuang, hanya dibakar, padahal sebenarnya bisa digunakan untuk peternakan dan bisa menekan biaya pakan. Tapi kalau di tempat saya ini (Bertani jagung) harus kita bentuk karena masyarakat di sini belum terbiasa,” kata Rayndra dikutip dari kanal Youtube Kementerian Pertanian.
Raup Omzet Ratusan Juta per Bulan
©YouTube/Kementerian Pertanian
Dalam sebulan, Rayndra mengaku bisa menghasilkan omzet sebanyak Rp200 juta dari berjualan domba. Tapi menjelang Idul Adha, dia bisa menjual sebanyak 700 ekor domba. Bila satu dombanya dihargai Rp2,5 juta, maka dalam sebulannya dia bisa menghasilkan sebanyak Rp1,5 miliar.
Dengan penghasilannya yang sebanyak itu, Rayndra mengatakan kalau petani merupakan profesi yang menjanjikan karena bisa menghasilkan penghasilan yang banyak.
“Buat teman-teman muda yang sekarang bingung mau kerja apa dan ingin sukses dengan cepat, sebenarnya dunia pertanian salah satunya. Dan harapan itu harus saya terus kobarkan karena sekarang kita sedang krisis petani muda,” kata Rayndra. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan modal yang sedikit, Ragawi mulai menekuni dunia peternakan.
Baca SelengkapnyaDengan kerja keras dan strategi yang baik, suatu bisnis bisa menghasilkan omzet yang besar.
Baca SelengkapnyaMeski berstatus mahasiswa, namun Iqbal tak malu belajar soal peternakan dari pegawainya.
Baca SelengkapnyaMenjadi anak tunggal bukan alasan dirinya mudah menggapai kesuksesan.
Baca SelengkapnyaNama kartun Shaun The Sheep rupanya membawa keberuntungan baginya. Usaha ternak tersebut terus berkembang dengan keuntungan hingga ratusan juta rupiah.
Baca SelengkapnyaSebelum menjadi petani, Adli pernah bekerja sebagai tukang bangunan. Dia juga pernah bekerja di sebuah gudang garmen
Baca SelengkapnyaOni Kurniawan, pengusaha peternakan kambing di Tulungagung ceritakan kisah suksesnya yang berawal dari sakit asam lambung.
Baca SelengkapnyaSatu ekor domba rata-rata memiliki berat 25-30 kilogram dan dibutuhkan waktu tiga bulan untuk menggemukkannya.
Baca SelengkapnyaPemuda 30 tahun ini sempat merasakan jatuh bangun saat membangun usaha ternak ayam kampung ini.
Baca SelengkapnyaUsahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.
Baca SelengkapnyaPepatah Arab man jadda wa jadda menegaskan siapa yang bersungguh-sungguh, maka akan berhasil. Artinya, usaha takkan pernah mengkhianati hasil.
Baca SelengkapnyaHana mulai beternak ayam broiler pada tahun 2008. Untuk memulai usaha itu, ia harus mengorbankan banyak hal
Baca Selengkapnya