Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ada Ikan Purba, Ini Potret Rambut Monte Tempat Pemujaan Agama Hindu Zaman Majapahit

Ada Ikan Purba, Ini Potret Rambut Monte Tempat Pemujaan Agama Hindu Zaman Majapahit Ikan purba di Telaga Rambut Monte Blitar. ©2022 Merdeka.com/Dok. Pemkab Blitar

Merdeka.com - Candi Rambut Monte di Desa Krisik, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur merupakan tempat pemujaan bagi penganut agama Hindu pada zaman Kerajaan Majapahit.

Selain candi, kompleks wisata Rambut Monte juga dikenal karena keberadaan telaga dengan air berwarna kehijauan. Telaga itu dihuni oleh ikan legenda yang oleh warga sekitar disebut Ikan Dewa.

Mengutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Blitar, wisatawan tidak diperbolehkan berenang di area telaga yang berisi Ikan Dewa. Ada kolam tersendiri yang disediakan bagi para wisatawan yang ingin berenang sembari menikmati hijaunya kawasan wisata alam Rambut Monte.

Keberadaan Ikan Dewa

 

Hingga saat ini, keberadaan Ikan Sengkaring di Telaga Rambut Monte masih terjaga. Penamaan Ikan Sengkaring sebagai Ikan Dewa diselimuti mitos yang berkembang di dalamnya.

Ikan yang hampir punah itu dikeramatkan di Telaga Rambut Monte Kabupaten Blitar dan Mata Air Banyu Biru Kabupaten Pasuruan (Jurnal Historia, 2021).

Folklor terkait Danyang di Telaga Rambut Monte menjaga keberadaan Ikan Dewa dan menghindarkan dari kepunahan. Ritual Danyang menjadi acuan masyarakat bertindak sesuai etika dan norma saat berhadapan dengan alam.

Danyang  Telaga  Rambut  Monte  menjelma  menjadi  sistem  pengendali  norma sosial, kontrol sosial, alat  pendidikan, serta sistem proyeksi yang  diwariskan secara  turun-menurun.

Kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan Danyang  Telaga  Rambut Monte di Desa Krisik menjadi bentuk syukur kepada  Tuhan Yang  Maha  Esa atas cikal bakal pendahulu desa menjaga kelestarian alam (Sulistyorini, 2020).

Kepercayaan masyarakat terhadap Danyang diyakini menjadi dasar pelaksanaan ritual bersih desa. Ritual ini dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan alam semesta.

Larangan Mengambil Ikan

Masyarakat sekitar meyakini bahwa mengambil Ikan Dewa di Telaga Rambut Monte akan mendatangkan malapetaka. Bentuk malapetakanya pun beragam, di antaranya mendapatkan cobaan, sakit, hingga meninggal dunia.

Pada tahun 1991, terjadi peristiwa nahas yang hingga kini terus dikenang warga. Saat itu ritual larung wedhus kendit, di mana kepala, tulang, dan ekor kambing dimasukkan ke dalam Telaga Rambut Monte agar dimakan Ikan Dewa. Namun, kepala desa menggantinya dengan kambing biasa yang kepalanya dibungkus menggunakan kain kafan.

Sepekan setelah ritual berlangsung, kepala desa yang bersangkutan meninggal dunia. Masyarakat meyakini kejadian tersebut disebabkan karena penyimpangan ritual.

Asal-usul Rambut Monte

ikan purba di telaga rambut monte blitar

©2022 Merdeka.com/Dok. Pemkab Blitar

Masyarakat percaya bahwa Telaga Rambut Monte berasal dari kisah Mbah Monte yang berperang  melawan Rahwana.  Kesombongan Rahwana membuat peperangan itu dimenangkan oleh Mbah Monte.

Kekalahan Rahwana disimbolkan dengan  batu menyerupai monyet dengan  rambut gimbal.  Masyarakat percaya batu tersebut sebagai peninggalan Mbah Monte sehingga dinamakan Candi Rambut Monte. Kemudian, telaga yang berada di sekitar Candi Rambut Monte dinamakan Telaga Rambut Monte.

Sementara itu, kepercayaan  terhadap  Danyang yang ada di Telaga Rambut Monte mendorong masyarakat  melaksanakan beberapa ritual. Di antaranya, nyadran, ruwatan desa, ritual larung wedhus kendi).

Selain itu, masyarakat Desa Krisik yang akan memiliki hajat biasanya melakukan nyadran terlebih dahulu di Rambut Monte. Hal itu dilakukan  sebagai  bentuk  menghormati  leluhur  dan  mengucap  syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkah yang diberikan. (mdk/rka)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mitos Gunung Semeru, Tempat Berkumpulnya Para Dewa
Mitos Gunung Semeru, Tempat Berkumpulnya Para Dewa

Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa. Dalam keyakinan masyarakat Gunung Semeru dianggap sebagai tempat tinggal para dewa. Simak selengkapnya!

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Desa Bejijong Mojokerto, Merasakan Sensasi Kembali ke Masa Majapahit
Mengunjungi Desa Bejijong Mojokerto, Merasakan Sensasi Kembali ke Masa Majapahit

Pesona sejarah, alam, dan budaya membuat wisatawan merasakan kemegahan masa lampau sekaligus keceriaan masa kini

Baca Selengkapnya
Mitos Sungai Mahakam, Dihuni Buaya Mistis hingga Ular Naga
Mitos Sungai Mahakam, Dihuni Buaya Mistis hingga Ular Naga

Tidak hanya keindahan alam, Sungai Mahakam juga dikelilingi oleh mitos yang menambah daya tariknya.

Baca Selengkapnya
Menguak Jejak Peradaban Hindu di Wilayah Demak, Lebih Tua dari Majapahit
Menguak Jejak Peradaban Hindu di Wilayah Demak, Lebih Tua dari Majapahit

Pada masa Hindu, wilayah Demak sudah berkembang menjadi permukiman Hindu.

Baca Selengkapnya
5 Mitos Tanah Lot yang Perlu Diketahui Wisatawan, Diyakini Ada Ular Suci
5 Mitos Tanah Lot yang Perlu Diketahui Wisatawan, Diyakini Ada Ular Suci

Di balik keindahannya, Tanah Lot juga dipenuhi dengan berbagai mitos dan legenda yang memperkaya nilai budaya dan spiritual tempat ini. Berikut mitos Tanah Lot.

Baca Selengkapnya
Potret Daerah Terluar Kerajaan Majapahit, Ada Situs Parwati yang Mengalirkan Air Suci
Potret Daerah Terluar Kerajaan Majapahit, Ada Situs Parwati yang Mengalirkan Air Suci

Daerah-daerah terluar kerajaan ini punya ciri khusus yang unik

Baca Selengkapnya
Kisah Situ Sangiang yang Pernah Hilang di Masa Silam, Punya Pemandangan Indah
Kisah Situ Sangiang yang Pernah Hilang di Masa Silam, Punya Pemandangan Indah

Konon, ikan-ikan di sana bukan hewan asli melainkan jelmaan. Kemudian, terdapat larangan memancing apalagi mengonsumsi ikan dari Situ Sangiang.

Baca Selengkapnya
Menilik Sejarah Gunungkidul, Dulunya Tempat Pelarian Manusia Purba dari Banjir
Menilik Sejarah Gunungkidul, Dulunya Tempat Pelarian Manusia Purba dari Banjir

Gunungkidul konon dulu menjadi tempat yang nyaman bagi manusia purba

Baca Selengkapnya
Kisah Situ Lengkong Panjalu di Ciamis, Dahulu Tercipta dari Air Zam-Zam Makkah
Kisah Situ Lengkong Panjalu di Ciamis, Dahulu Tercipta dari Air Zam-Zam Makkah

Konon, Situ Lengkong Panjalu tercipta dari tetesan air zam-zam yang dibawa dari Makkah oleh anak dari raja Hindu yang berkuasa.

Baca Selengkapnya
Pura Maospahit, Menelusuri Sejarah dan Keindahan Bali dalam Gaya Arsitektur Jawa Timur
Pura Maospahit, Menelusuri Sejarah dan Keindahan Bali dalam Gaya Arsitektur Jawa Timur

Pura Maospahit merupakan salah satu pura unik di Bali yang memiliki gaya arsitektur Jawa Timuran. Gerbang candi terbelah & patung selamat datang.

Baca Selengkapnya
Candi di Probolinggo Ini Dulu Tempat Istirahat Hayam Wuruk saat Mengembara, Begini Potretnya Sekarang
Candi di Probolinggo Ini Dulu Tempat Istirahat Hayam Wuruk saat Mengembara, Begini Potretnya Sekarang

Potret terbaru tempat istirahat Raja Hayam Wuruk saat mengembara keliling Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Pasangan Kekasih Konon Tak Boleh Berkunjung ke Candi Termegah di Jatim, Ini Kisah di Baliknya
Pasangan Kekasih Konon Tak Boleh Berkunjung ke Candi Termegah di Jatim, Ini Kisah di Baliknya

Di sisi lain, ada kepercayaan bahwa orang yang berkunjung ke sini bisa mendapatkan keberkahan

Baca Selengkapnya