Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ciri-Ciri Gangguan Neurotik, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ciri-Ciri Gangguan Neurotik, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya ilustrasi dokter. stemgenex.com

Merdeka.com - Perasaan cemas dapat menghampiri siapa saja dari waktu ke waktu. Baik cemas sebelum wawancara kerja, stres tentang masalah finansial, atau resah saat anak tak pulang tepat waktu di malam hari. Perasaan-perasaan ini adalah bagian normal dari menjadi manusia.

Namun, jika kekhawatiran tersebut tidak hilang dan malah berubah menjadi ekstrem, pikiran-pikiran negatif atau obsesif dapat menguasai diri Anda. Pada gilirannya hal ini akan membuat Anda kesulitan untuk menangani situasi sehari-hari.

Kondisi yang sesuai dengan gambaran tersebut dikenal dengan istilah perilaku neurotik. Neurotik bisa saja berasal dari penyakit mental, tetapi tidak selalu demikian kasusnya. Perilaku neurotik ditandai dengan pemikiran obsesif, kecemasan, keresahan dan tingkat disfungsi tertentu dalam tugas sehari-hari.

Orang lain juga bertanya?

Perilaku neurotik adalah hasil dari neurosis atau neurotisisme. Berikut adalah penjelasan selengkapnya mengenai pengertian dan ciri-ciri gangguan neurotik, lengkap dengan cara mengatasinya yang penting untuk Anda ketahui.

Mengenal Apa Itu Neurotik

Neurotik adalah sebutan apabila Anda menderita neurosis. Istilah ini telah digunakan sejak tahun 1700-an untuk menggambarkan reaksi mental, emosional, atau fisik yang drastis dan tidak rasional. Pada dasarnya, perilaku neurotik adalah upaya otomatis yang tidak disadari untuk mengelola kecemasan yang mendalam.

Pada tahun 1980, American Psychiatric Association menghapus istilah neurosis dari manual diagnostiknya sebagai bagian dari perubahan untuk membakukan kriteria penyakit mental. Dewasa ini, neurosis bukanlah kondisi mental yang berdiri sendiri. Sebaliknya, dokter paling sering memasukkan gejalanya ke dalam kategori yang sama dengan gangguan kecemasan. Dengan kata lain, apa yang dulu disebut neurosis kini berada di bawah payung kecemasan atau anxiety.

Meskipun penelitian di bidang ini masih kurang, satu penelitian di Xi'an, Cina, dalam Perspectives in Psychiatric Care Journal menemukan perkiraan prevalensi seumur hidup sebesar 10,8% untuk setiap gangguan neurotik. Fobia spesifik (5,7%), gangguan obsesif-kompulsif (3,8%), dan fobia sosial (1,3%) adalah subtipe yang paling umum.

Garis yang memisahkan neurotik dari normal adalah intensitas. Pikiran dan perilaku neurotik menurut definisi adalah yang sangat ekstrem sehingga mengganggu kehidupan pribadi, profesional, dan romantis penderitanya. Terlebih lagi, mereka cenderung menjadi respons default penderita terhadap masalah, sekecil apapun masalah tersebut.

Ciri-Ciri Gangguan Neurotik

Menderita gangguan neurotik lebih dikaitkan dengan perilaku khawatir berlebihan dan terlalu banyak berpikir daripada gangguan mental. Namun, tanpa bantuan yang tepat neurotisme yang dikelilingi oleh mekanisme koping yang tidak sehat dan lingkungan yang penuh tekanan dapat menyebabkan gangguan kecemasan.

Dilansir dari laman Very Well Health, di bawah ini adalah beberapa ciri-ciri gangguan neurotik yang dapat Anda temui atau rasakan;

  • Rasa cemas dan takut berlebihan
  • Kekhawatiran dan rasa bersalah yang berlebihan
  • Kecenderungan berpikir atau merasa ke arah yang penuh emosi dan reaksi negatif
  • Mudah kesal dan marah
  • Harga diri dan kesadaran diri yang rendah
  • Respons yang buruk terhadap stresor
  • Suka menginterpretasikan situasi sehari-hari sebagai ancaman
  • Depresi
  • Ketidakstabilan emosional
  • Ada lagi beberapa ciri-ciri gangguan neurotik yang umum dimiliki oleh para penderitanya. Anda dapat ikut mengidentifikasi apabila ada rang-orang terekat Anda yang mengembangkan ciri-ciri di bawah ini;

  • Selalu membutuhkan kepastian (bahkan pada hal-hal kecil dan hal-hal yang sebelumnya telah divalidasi)
  • Terlalu tergantung pada orang lain atau kodependen dalam hubungan
  • Membuat ketidakpuasan atau stres mereka diketahui oleh orang lain
  • Konflik dengan orang lain karena kurangnya ketahanan emosional atau kemampuan untuk bangkit kembali
  • Kecenderungan perfeksionis atau terobsesi untuk melakukan sesuatu dengan benar
  • Menghindar saat diajak untuk melakukan percakapan serius
  • Tentu saja ciri-ciri gejala neurotik ini tidak selalu berarti bahwa seseorang memang menderitanya. Tetapi, hal ini adalah pola perilaku dari waktu ke waktu dan menyebabkan perasaan tertekan, sehingga Anda harus segera menyadarinya dan mencari bantuan dari ahli kesehatan mental.

    Penyebab Gangguan Neurotik

    Para peneliti telah mengidentifikasi hubungan antara neurotisme dan gangguan mental dan kualitas hidup yang lebih rendah, tetapi belum menentukan penyebab pasti dari kondisi ini. Namun ada beberapa faktor yang diyakini berperan dalam perkembangan neurotisme yani;

    1. Genetika

    Orang yang memiliki riwayat keluarga neurotisme lebih cenderung akan mewarisinya kelak. Bukti-bukti yang menunjukkan hal tersebut antara lain:

    1. Studi kembar menunjukkan tumpang tindih faktor genetik antara sifat-sifat yang berbeda dalam neurotisme, bersama dengan gangguan kecemasan lainnya.
    2. Gen G72, yang berperan dalam fungsi glutamat (neurotransmiter yang bertanggung jawab untuk fungsi otak yang tepat), juga dikaitkan dengan neurotisme, tetapi temuan ini tidak konsisten.
    3. Kajian genetika tentang neurotisisme menemukan perbedaan kecil namun patut diperhatikan pada salah satu gen pengangkut serotonin yang terkait dengan pemrosesan emosi.

    2. Lingkungan

    Lingkungan bersama (umum untuk anggota keluarga) dan lingkungan nonshared seperti ruang kelas individu anak terkait dengan kemungkinan mengembangkan sifat neurotik. Satu studi kembar skala besar terhadap lebih dari 3.330 kembar Belanda menemukan bahwa lingkungan bersama tidak signifikan dibandingkan dengan lingkungan yang tidak dibagi dalam memprediksi perilaku neurotik di masa depan.

    Artinya, hal-hal yang terjadi di luar rumah dapat memiliki dampak yang lebih besar terhadap kondisi ini. Namun, hal ini lebih dijelaskan oleh interaksi gen-lingkungan daripada kesimpulan bahwa lingkungan bersama tidak berdampak. Kondisi kesehatan mental yang terkait dengan perilaku neurotik meliputi:

  • Kecemasan
  • Depresi
  • Penggunaan zat
  • Ketegangan psikologis
  • Gangguan kepribadian
  • Gangguan obsesif
  • Fobia.
  • Cara Mengatasi Gangguan Neurotik

    Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah dan mengobati gangguan neurotik, tergantung dari penyebab yang mendasarinya;

    1. Obat-obatan

    Dokter atau psikiater dapat meresepkan obat yang sesuai untuk membantu mengurangi gejala yang berhubungan dengan gangguan seperti kecemasan, depresi, dan lain-lain. Obat bekerja untuk membantu mengubah kimiawi otak di balik perilaku neurotik. Obat umum yang diresepkan untuk gangguan mental yang terkait dengan neurotisisme meliputi:

  • Obat anti-kecemasan yang bekerja untuk mengurangi kecemasan dan gejala terkait seperti kegugupan atau kegelisahan. Salah satu contoh yang sering diresepkan adalah benzodiazepin yang dapat bekerja cepat.
  • Antidepresan seperti inhibitor reuptake serotonin selektif dan inhibitor reuptake serotonin-norepinefrin dapat digunakan untuk mengelola gejala depresi.
  • 2. Psikoterapi

    Berbagai bentuk terapi bicara, termasuk terapi perilaku kognitif, dapat membantu mengatasi pola pikir negatif dan membantu penderita untuk mengubah cara mengatasi yang tidak sehat. Ini juga berguna untuk membantu seseorang mengidentifikasi perilaku neurotiknya dan bagaimana perilaku tersebut berkontribusi pada masalah lain yang mereka hadapi.

    3. Perubahan Gaya Hidup

    Mengatasi perilaku neurotik Anda sendiri adalah hal yang melelahkan. Mempraktikkan kesadaran diri dan mengenali apa yang dapat memicu perilaku ini merupakan langkah penting dan berkelanjutan dalam mengelola neurosis. Setelah Anda mengetahui apa yang membuat neurotisme semakin buruk, Anda dapat melakukan beberapa atau semua perubahan gaya hidup positif berikut untuk mendukung kesehatan mental Anda:

  • Buat daftar "tidak": Daftar ini dapat membantu Anda menetapkan batasan sepanjang hari ketika muncul hal-hal yang membuat stres.
  • Bersikap proaktif tentang pemicu: Misalnya, jika Anda tahu begadang terlalu lama dari biasanya dalam seminggu hampir selalu diikuti dengan peningkatan gejala atau perilaku neurotik, buat waktu tidur yang rutin sebagai prioritas utama.
  • Berlatih pernapasan: Cara ini membantu mengatasi pernapasan dangkal terkait kecemasan yang menghilangkan oksigen tubuh dan otak Anda, yang kemudian dapat berkembang menjadi kecemasan atau serangan panik yang parah.
  • Unduh aplikasi meditasi atau cerita tidur: Ini dapat membantu memandu Anda melewati masa-masa stres dan meningkatkan kualitas tidur. Gunakan aplikasi yang memungkinkan Anda memerhatikan, menulis catatan, atau mendokumentasikan suasana hati sehingga Anda dapat melihat kemajuan diri dari waktu ke waktu.
  • (mdk/edl)
    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Berkenalan Dengan Anxiety, Gangguan Kecemasan yang Sering Menghinggapi Pekerja Kantoran
    Berkenalan Dengan Anxiety, Gangguan Kecemasan yang Sering Menghinggapi Pekerja Kantoran

    Dalam konteks pekerja kantoran, tekanan dan tuntutan pekerjaan dapat menjadi pemicu yang potensial untuk munculnya anxiety disorder.

    Baca Selengkapnya
    Apa Itu Anxiety? Ketahui Jenis dan Cara Mengatasinya
    Apa Itu Anxiety? Ketahui Jenis dan Cara Mengatasinya

    Merdeka.com merangkum informasi tentang apa itu anxiety, jenisnya, dan cara mengatasi anxiety.

    Baca Selengkapnya
    Mengenal Intrusive Thoughts dan Penyebabnya, Menarik Disimak
    Mengenal Intrusive Thoughts dan Penyebabnya, Menarik Disimak

    Pemikiran ini sering kali berisi konten yang menakutkan, tidak pantas, atau bertentangan dengan nilai-nilai pribadi.

    Baca Selengkapnya
    Apa Itu Pikiran Intrusif dan Siapa Saja yang Bisa Mengalaminya?
    Apa Itu Pikiran Intrusif dan Siapa Saja yang Bisa Mengalaminya?

    Munculnya pikiran intrusif pada seseorang bisa terjadi akibat sejumlah hal yang dimilikinya.

    Baca Selengkapnya
    Ditanya Begini Jawabnya Begitu, Kenali Penyebab Seseorang Melantur saat Berbicara
    Ditanya Begini Jawabnya Begitu, Kenali Penyebab Seseorang Melantur saat Berbicara

    Melantur saat berbicara bisa disebabkan oleh kondisi bernama psikosis yang merupakan keadaan mental yang kompleks.

    Baca Selengkapnya
    Tipe OCD yang Perlu Diketahui, Jangan Abaikan Cirinya
    Tipe OCD yang Perlu Diketahui, Jangan Abaikan Cirinya

    Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD) adalah kondisi kesehatan mental yang kompleks dan punya banyak tipe. Setiap tipe memiliki cirinya sendiri.

    Baca Selengkapnya
    5 Masalah Kesehatan Mental yang Paling Sering Disalahpahami
    5 Masalah Kesehatan Mental yang Paling Sering Disalahpahami

    Sejumlah masalah kesehatan mental kerap disalahpahami sehingga bisa sangat berdampak pada penanganannya.

    Baca Selengkapnya
    6 Penyebab Gangguan Psikosis yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mencegahnya
    6 Penyebab Gangguan Psikosis yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mencegahnya

    Gangguan psikosis merujuk pada kondisi mental yang melibatkan hilangnya kontak dengan realitas.

    Baca Selengkapnya
    Mengenal Apa Itu Pikiran Intrusif Serta Jenis dan Cara Mengatasinya
    Mengenal Apa Itu Pikiran Intrusif Serta Jenis dan Cara Mengatasinya

    Pikiran intrusif tak boleh disepelekan sebab dapat memengaruhi kualitas hidup secara negatif.

    Baca Selengkapnya
    Masalah Kesehatan Mental yang Bisa Muncul Secara Tiba-Tiba Tanpa Gejala Sebelumnya
    Masalah Kesehatan Mental yang Bisa Muncul Secara Tiba-Tiba Tanpa Gejala Sebelumnya

    Beberapa masalah kesehatan mental kerap tidak disadari sebelumnya sehingga kerap disangka muncul secara tiba-tiba.

    Baca Selengkapnya
    Penyebab Overthinking yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya yang Efektif
    Penyebab Overthinking yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya yang Efektif

    Overthinking merupakan kebiasaan tidak sehat yang menyebabkan lebih banyak stres dan berfokus pada hal negatif.

    Baca Selengkapnya
    Tak Boleh Disepelekan, Ketahui Sejumlah Dampak Overthinking
    Tak Boleh Disepelekan, Ketahui Sejumlah Dampak Overthinking

    Overthinking dapat menyebabkan dampak pada kesehatan mental bahkan merembet hingga kesehatan fisik.

    Baca Selengkapnya