Mengenang Masa Kejayaan Majapahit, Sudah Seperti Negara Maju di Zaman Sekarang
Merdeka.com - Puncak kejayaan Kerajaan Majapahit terjadi di bawah kepemimpinan Raja Hayam Wuruk. Saat itu, Majapahit juga memiliki patih yang sangat bisa diandalkan yakni Gajah Mada. Raja Hayam Wuruk naik takhta pada tahun 1350 M.
Patih Gajah Mada dengan gagasan politik nusantara akhirnya menundukkan satu per satu daerah yang belum bernaung di bawah panji kekuasaan Majapahit. Bahkan, pengaruh kekuasaan dan kerja sama Majapahit meluas hingga ke luar Nusantara. Majapahit melakukan kerja sama dengan kerajaan lain seperti Malaya, Siam, Ayuthia, Lagor, Siam, Singapura, Campa, kambodia, Anam, India, dan Cina.
Kehidupan Masyarakat Sangat Maju
-
Siapa yang memimpin kerajaan Majapahit? “Dewi Suhita is the 6th King of the Majapahit Kingdom, who has the title Ratu Ayu Kencono Wungu, He led the Majapahit kingdom from 1429 AD - 1447 AD, The beauty and beauty of DEWI SUHITA made everyone admire and fall in love with him“ - Millen
-
Siapa yang memimpin Pajajaran di masa kejayaan? Kerajaan Pakuan Pajajaran berdiri di Jawa Barat dan berpusat di Bogor. Mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sri Baduga Maharaja yang memerintah tahun 1482-1521. Orang Sunda memanggilnya Prabu Siliwangi.
-
Siapa raja Majapahit saat Banger berkembang? Seiring berjalannya waktu, daerah yang merupakan kawasan perbatasan dua kerajaan besar ini berkembang pesat. Sejarah Pada zaman Pemerintahan Prabu Radjasanagara (Sri Nata Hayam Wuruk), raja Majapahit yang ke IV (1350-1389), Probolinggo dikenal dengan nama Banger.
-
Kapan Kerajaan Majapahit berdiri? Situs ini diperkirakan peninggalan kerajaan Majapahit yang eksis pada abad XIII – XV (Poeponegoro, 1992).
-
Kapan Kerajaan Pajajaran mencapai puncak kejayaannya? Kerajaan Pakuan Pajajaran berdiri di Jawa Barat dan berpusat di Bogor. Mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sri Baduga Maharaja yang memerintah tahun 1482-1521. Orang Sunda memanggilnya Prabu Siliwangi.
-
Siapa Ratu terakhir Majapahit? Dewi Suhita adalah ratu terakhir Majapahit yang naik takhta saat kondisi kerajaan itu tidak baik-baik saja.
Pada pemerintahan Raja Hayam Wuruk, kehidupan masyarakat sudah sangat maju dan teratur. Para pemeluk agama Buddha dan Hindu Saiwa hidup berdampingan secara damai, sebagaimana mengutip dari Buletin Arkeologi DEWARNAMA edisi IV tahun 2007.
Bahkan dalam struktur pemerintahan Kerajaan Majapahit terdapat jabatan bagi pendeta Budha yaitu dharmadhyaksa kasogatan/Buddha dharmadliyaksa dan pendeta Hindu Saiwa, yaitu dharmadhyaksa kasaiwan/Saiwa dharmadhyaksa. Mereka merupakan pengawas tertinggi mandala di daerah yang menjadi milik keluarga ulama dan agama masing-masing.
Pemerintahan Teratur
©2021 Merdeka.com/jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id
Dalam bidang pemerintahan juga menunjukkan keteraturan dengan adanya jabatan-jabatan fungsional, seperti para pegawai tingkat tinggi (pejabat tinggi) yaitu: tiga orang mantri besar (mandarin-mandarin) Hino, Sirikan, dan Halu. Lalu, di bawahnya ada jabatan Tumenggung, Demang, Kanuruhan, Rangga merupakan kepala departemen bagian sipil, serta Juru Pengatasan alias kepala bagian militer.
Selanjutnya, untuk jabatan pengadilan yang bersifat religius adalah dua orang dharmadhyaksa (Saiwa dan Buddha) yang dibantu tujuh orang uppapati. Kemudian, ada jabatan Mantri bhujangga (cendekiawan) yang berkecimpung dalam berbagai cabang ilmu. Mantri bhujangga diharapkan bisa memberikan nasehat duniawi dan memberi tuntunan rohaniyah.
Lalu, sebagai pelaksana ditingkat bawah ada berbagai pangkat tengahan dan rendahan seperti mantra (mandarin atau pembesar), para tanda (kepala jawatan), para gusti (kepala rendahan), dan wadyahaji.
Bhayangkari yang bertugas menjaga pintu gerbang lingkungan istana merupakan pengawal pribadi raja. Kemudian, pasukan pengatasan yang tak lain adalah kekuatan militer berada di bawah perintah raja.
Seluruh struktur tersebut diperkuat dengan adanya jabatan di daerah bawahan yang disebut bangsawan daerah (mantri akuwu ring pinggir). Bangsawan daerah ini terdiri dari gubernur (adhipati).
Kemajuan di Bidang Kebudayaan
Tak hanya itu, masa kejayaan Majapahit juga ditandai dengan kebudayaannya yang sangat maju. Bahkan, hasil kebudayaan tersebut masih bisa ditemukan hingga hari ini.
Hasil-hasil kebudayaan yang dimaksud antara lain seni bangunan/arsitektur, seni kriya (patung dan handycraft), seni pertunjukan. Selain itu juga banyak karya sastra bernilai tinggi yang ditulis oleh para pujangga. Di antaranya:
Kitab Nagarakartagama (desawamana) yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dan diselesaikan pada tahun 1365.
Kakawin Arjunawijaya ditulis oleh Mpu Tantular pada masa pemerintahan Raja Rajasanagara (Hayam Wuruk) 1350 -1389 M.
Kakawin Sutasoma ditulis oleh Mpu Tantular di bawah lindungan Sri Ranamanggala pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk, yakni sekitar tahun 1385 M.
Kakawin Lubdhaka (Siwaratrikalpa) ditulis oleh Mpu Tanakung pada pertengahan abad XV di bawah lindungan Sri Adisuraprabhawa.
Kakawin Kunjarakarna Dharmakathana ditulis oleh seorang pujangga yang menamakan diri Mpu Dusun.
Kakawin Banawa Sekar ditulis oleh Mpu Tanakung.
Kakawain Wrttasancaya ditulis oleh Mpu Tanakung.
Warisan untuk Indonesia
©2014 merdeka.com/fikri faqih
Dari masa kejayaan Majapahit, terdapat tiga mutiara yang diwariskan sebagai pusaka bangsa Indonesia.
Pertama, Bendera Merah Putih yang merujuk pada Tunggul Bang Tawan Putih dari prasasti Kudadu. Kedua, Wawasan Nusantara (Dwipa Mandala). Selanjutnya, Bhinneka Tunggal Ika (Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa) dalam Kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di balik kehebatan Majapahit, ada pemimpin militer hebat yang memimpin pasukan hebat. Di era Raja Hayam Wuruk, ada dua jenderal perang sakti dan ditakuti.
Baca SelengkapnyaSosok Tribhuwana Tunggadewi dikenal sebagai saah satu pemimpin perempuan era kerajaan yang disegani.
Baca SelengkapnyaDewi Suhita memimpin Majapahit saat kondisi kerajaan itu tidak baik-baik saja. Ia dihadapkan pada perang Paregreg. Pembawaannya yang tenang jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaSejak puluhan abad silam, daerah ini sudah jadi wilayah penting bagi kehidupan masyarakat.
Baca Selengkapnyaia adalah wanita terhormat, bijak, cerdas, dan berpendirian teguh
Baca SelengkapnyaJawa Timur termasuk provinsi yang menyimpan bukti sejarah kerajaan-kerajaan besar di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaMereka dipilih dari para petarung terbaik. Siap mati melindungi Tatar Sunda.
Baca SelengkapnyaPajajaran termasuk pemerintahan kuno yang maju di nusantara. Saat itu, mereka sudah memiliki enam pelabuhan dengan jaringan jalan yang menghubungkan pulau Jawa
Baca SelengkapnyaAkta kelahiran Raja Hayam Wuruk ditemukan tertimbun di bawah reruntuhan abu gunung api.
Baca SelengkapnyaDulunya Lasem merupakan sebuah kerajaan kecil di bawah Kerajaan Majapahit. Kerajaan itu hilang bersamaan dengan runtuhnya Majapahit
Baca SelengkapnyaKerajaan Mataram Islam adalah salah satu kerajaan terbesar yang pernah berdiri di Pulau Jawa, Indonesia.
Baca SelengkapnyaIa selalu dikelilingi oleh orang-orang yang sayang padanya
Baca Selengkapnya