Tumpeng Tempe Raksasa, Sang Ikonik di Tradisi Sedekah Bumi Sidoarjo
Merdeka.com - Tradisi sedekah bumi memang sudah tidak asing lagi di Indonesia khususnya Pulau Jawa. Upacara ini masih banyak kita jumpai pada masyarakat di daerah pedesaan, yang kehidupannya ditopang dari sektor pertanian.
Sedekah bumi adalah bentuk rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada Sang Pencipta karena telah diberikan kenikmatan yang melimpah dan dihindarkan dari segala mara bahaya. Upacara sedekah bumi khas dengan adanya seserahan yang disumbangkan oleh setiap warga.
Setiap warga akan menyumbangkan beberapa hasil bumi yang mereka dapatkan dalam setahun untuk disumbangkan pada acara Sedekah Bumi. Bisa berupa sayuran, buah dan lain sebagainya. Biasanya nanti akan dibuat tumpengan dengan beragam isi. Namun, di Desa Sedengan Mijen Krian ada salah satu tumpengan yang unik, tumpeng tempe.
-
Kenapa tumis tempe udang unik? Tumis tempe udang merupakan pilihan yang sangat baik bagi Anda yang ingin merasakan keunikan dari kombinasi bahan laut dan darat. Perpaduan antara udang rebon dan tempe menghasilkan cita rasa gurih yang menggugah selera.
-
Apa itu Nasi Tumpeng? Nasi tumpeng merupakan makanan khas Indonesia yang berbentuk kerucut. Bentuk kerucutnya melambangkan gunung Merapi, gunung tertinggi di Indonesia. Nasi tumpeng biasanya disajikan pada acara-acara penting seperti hari ulang tahun, pernikahan, atau syukuran.
-
Kapan tempe pertama kali muncul di Indonesia? Dalam Serat Centhini, tempe digunakan sebagai bahan baku membuat sambal tumpang.
-
Apa yang membuat sambal terong unik? Setiap resep menawarkan cita rasa unik, mulai dari yang sederhana hingga yang lebih rumit dengan tambahan bahan pelengkap yang menarik.
-
Dari mana asal nasi tepeng? Nasi tepeng adalah salah satu makanan khas dari daerah Gianyar, Bali.
-
Apa yang membuat tempe mendoan istimewa? Tempe mendoan memiliki cara pengolahan yang unik, yaitu digoreng setengah matang, yang memberikan tekstur lembut di bagian dalamnya dan kerenyahan di bagian luar. Hal ini menjadikan tempe mendoan lebih istimewa dibandingkan tempe goreng yang umumnya digoreng hingga matang sempurna.
Berbeda dari biasanya, di Desa Sedengan Mijen Krian tumpengan ini bukan berwarna warni-warni layaknya tumpengan pada umumnya. Di desa ini, tumpengan terlihat ikonik berwarna putih yang berasal dari tempe.
Tersusun dari tempe setinggi 11 meter, tumpeng ini mengerucut dari bawah sampai puncak.Dipucuknya terdapat bendera merah putih yang tersemat.
©2021 Merdeka.com/Ivu FajarTumpeng ini dirancang menggunakan 100 batang bambu. Untuk pembutan tempenya menghabiskan sekitar 1 ton tempe. Bukan tanpa alasan mengapa di desa ini memilih tempe sebagai tumpeng ikonik. Pasalnya, di Desa Sedengan dikenal sebagai produsen tempe dan olahan tempe.
Tempe-tempe yang ada di tumpeng merupakan hasil UKM di Desa Sedengan Mijen. Selain tumpeng tempe raksasa, Desa Sedengan juga menyuguhkan tumpeng nasi, tumpeng keripik tempe, dan juga tumpeng hasil budidaya antaranya tumpeng sayur, dan tumpeng ikan bakar.
©2021 Merdeka.com/Ivu FajarTumpengan yang disajikan sebagai salah satu ucapan terima kasih warga kepada Sang Pencipta. Seluruh seserahan yang dikumpulkan pada akhirnya juga akan dinikmati bersama oleh seluruh warga desa.
Acara sedekah bumi juga sebagai kegotong royongan, dan pemersatu masyarakat. Sebagai acara pesta rakyat, kebahagiaan dan kebersamaan terasa kental di tradisi ini.
*Foto ini diambil sebelum Covid-19 (mdk/Tys)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada filosofi tersendiri di balik tradisi penyajian tumpeng di Indonesia. sejak zaman Hindu-Buddha hingga Islam Jawa.
Baca SelengkapnyaTidak hanya nasi tumpeng kuning, Indonesia kaya akan kuliner khas saat memperingati Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Sayang kalau dilewatkan.
Baca SelengkapnyaTradisi Kepungan Tumpeng Tawon a dilakukan oleh masyarakat Desa Mangunweni Kebumen.
Baca SelengkapnyaSimak perjalanan panjang tempe hingga jadi kuliner favorit di tanah air!
Baca SelengkapnyaBubur ini bukan sekadar makanan untuk dimakan secara biasa, tetapi memiliki makna yang mendalam dalam konteks tradisi Jawa.
Baca SelengkapnyaMenariknya, nasi kebuli di sini tak bisa dikonsumsi sembarangan dan dibuat dari resep berusia sekitar 600 tahun.
Baca SelengkapnyaWarga percaya bahwa tupeng raksasa tersebut mengandung keberkahan dan kebaikan di dalamnya.
Baca SelengkapnyaKupatan Jolosutro merupakan tradisi yang telah berlangsung lama di daerah Piyungan, Bantul..
Baca SelengkapnyaKue Pelite, makanan tradisional dari Kota Muntok yang disenangi oleh Bung Karno saat masa pengasingan di Bangka Belitung.
Baca SelengkapnyaSejarah nasi tumpeng dan makna filosofis dibaliknya.
Baca SelengkapnyaTumpeng kemerdekaan menjadi tradisi sekaligus simbol budaya Indonesia dalam merayakan Hari Kemerdekaan setiap 17 Agustus.
Baca SelengkapnyaMeskipun bernama sate, namun kuliner ini tidak disajikan dengan tusuk sate
Baca Selengkapnya