Ancaman bagi kawasan
Merdeka.com - Setelah militan Negara Islam (tadinya bernama Negara Islam Irak dan Syam/ISIS) memenggal dua wartawan asal negaranya, James Foley dan Steven Sotloff, Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama Rabu pekan lalu akhirnya bersuara keras.
Dia memerintahkan serangan udara terbatas atas basis-basis pertahanan Daulah Islam di Mosul dan utara Irak. Sejak perintah itu keluar, Amerika telah melancarkan lebih dari 150 kali serangan udara, termasuk yang menewaskan dua pembantu dekat pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi.
Dalam perkembangannya, negara-negara Arab di kawasan Timur Tengah mulai merasa ISIS kini menjadi ancaman terbesar bagi mereka. Arab Saudi dan Yordania termasuk yang ketar-ketir lantaran pasukan ISIS telah menguasai kota perbatasan antara Irak, Yordania, dan Arab Saudi.
-
Siapa yang memberikan dukungan penuh pada negara-negara Arab? Uni Soviet memberi dukungan penuh pada negara-negara Arab dalam persiapan perang melawan Israel.
-
Siapa yang bersedia menjalankan misi membom pangkalan Inggris? Tugas ini Tak Mudah. Pangkalan itu Dijaga Jet Tempur dan Rudal. Siapa Berani? “Saya Siap Panglima!“ Teriak Kolonel Pedet Soedarman.
-
Kenapa ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan? Kelompok Negara Islam atau ISIS, mengatakan mereka melakukan serangan pada hari Jumat (22/3) di Balai Kota Crocus, dan mengunggah bukti video.
-
Siapa yang terlibat dalam koalisi? Koalisi dibentuk oleh beberapa partai agar dapat mengusulkan pasangan calon presiden dan wakil presiden berdasarkan Pasal 222 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu
-
Bagaimana AS bantu Israel? Amerika Serikat sedang memainkan peran di kedua belah pihak. Mereka mendukung Bangsa Arab dengan senjata, menyuplai uang ke Israel, dan menggunakan negara-negara Eropa untuk mengurus barang-barang suplai pada Israel.
-
Bagaimana Mesir menyambut para sukarelawan Indonesia? Pihak Mesir pun senang menyambut para relawan dari Indonesia. Mesir Bahkan Membuat Propaganda Pasukan Indonesia Sudah Tiba Untuk Membantu Mereka
Inilah yang membuat mereka bersedia ikut dalam kampanye militer anti-ISIS dipimpin Amerika. Namun tidak jelas siapa saja negara-negara telah menyatakan bersedia membantu serangan terkoordinasi atas ISIS.
Uni Emirat Arab kemungkinan besar masuk dalam daftar pasukan koalisi anti-ISIS. Disusul Qatar bakal menjadi pangkalan dalam operasi militer itu. "Irak akan menjadi partisipan utama dalam operasi ini," tutur seorang pejabat Departemen Luar Negeri Amerika, seperti dilansir New York Times kemarin.
Meski begitu, sejumlah pejabat di Washington D.C. menegaskan serbuan udara nanti tidak akan seperti dilakukan Amerika saat menggempur Irak sebelas tahun lalu. "Ini tidak akan menjadi serbuan mengejutkan dan mencengangkan dengan ratusan serangan udara," kata seorang pejabat Amerika menolak disebutkan identitasnya. "Kami tidak ingin ini seperti perangnya Amerika."
Para pejabat senior Irak dan Kurdi akhir pekan lalu telah meminta kepada Amerika untuk melancarkan serangan udara di perbatasan Irak dan Suriah kini dikuasai militan ISIS. "Irak sudah meminta bantuan di perbatasan dan itu sedang kami pelajari," ujar seorang pejabat Departemen Luar Negeri Amerika enggan ditulis namanya.
Kepala Staf Gedung Putih Denis McDonough menggambarkan operasi militer terhadap ISIS bisa dikatakan berhasil jika, "ISIS tidak lagi mengancam sekutu-sekutu kami di kawasan, tidak lagi mengancam Amerika, tidak lagi bisa mengumpulkan pengikut atau mengancam kaum muslim di Irak, Suriah, atau sebaliknya."
Kekhawatiran dirasakan masyarakat internasional, termasuk negara-negara Arab dan muslim, makin menimbulkan tanda tanya. Benarkah ISIS adalah kekhalifahan Islam sejati seperti pernah dipimpin empat sahabat Nabi Muhammad paling utama, yakni Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali? Jangan-jangan ISIS sekadar kelompok teror bertopeng agama. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Israel sampai saat ini masih memborbardir Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaKetika Iran menyerang Israel pada April lalu, negara Zionis itu dibantu dan didukung negara Arab seperti Yordania.
Baca SelengkapnyaHamas meluncurkan serangan massal terhadap pasukan dan pemukiman Israel, yang menewaskan sedikitnya 700 orang di Israel dan ratusan lainnya di Gaza.
Baca SelengkapnyaKelompok pemberontak Suriah akhirnya berhasil menggulingkan rezim Bashar al-Assad setelah upaya dilakukan sejak 2011.
Baca SelengkapnyaPentagon Perintahkan Ribuan Tentara Amerika Bersiap Perang di Gaza
Baca SelengkapnyaKonflik panas Iran vs Israel memantik beragam perhatian dari beberapa negara yang masuk dalam sekutu keduanya.
Baca SelengkapnyaPentagon meminta 2.000 pasukan bersiap untuk dikerahkan ke Timur Tengah untuk mendukung Israel.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat membantu negara-negara Arab dengan senjata. Tapi diam-diam membantu Israel dengan kucuran uang.
Baca SelengkapnyaPemimpin spiritual tertinggi Iran Ali Khamenei dalam pidatonya kemarin menanngapi apa yang sedang terjadi di Suriah.
Baca SelengkapnyaKomando berseragam Turki serta artileri dalam jumlah besar kini terkonsentrasi di dekat Kobani, perbatasan Suriah dan Turki.
Baca SelengkapnyaNegara-Negara Arab dan Muslim Kumpul di Saudi, Serukan Sanksi Bagi Israel atas Kejahatan Perang di Gaza
Baca SelengkapnyaKenapa sejumlah negara Arab selama ini tidak bergerak membantu Palestina karena mereka di belakang bersekongkol dengan Israel.
Baca Selengkapnya