Mahar nyawa perkawinan teroris Santoso
Merdeka.com - "Ato, kalau bisa kau main cari orang antara Sepe atau Silanca, terserah kamu, itung-itung untuk hadiah kepada saya karena saya mau kawin," begitu Santoso menyuruh Riyanto alias Ato Margono meminta dicarikan kepala sebagai kadonya untuk menikah di Desa Sepe ataupun Silanca, Kabupaten Poso Pesisir. Santoso mengatakan itu kepada Ato sambil tidur-tiduran di ruang tamu kediaman Bado pada 24 Agustus 2012 lalu.
"Karena saya sudah bilang sama Mut juga kalau sudah siap ambil silah sama Saya," katanya dengan nada santai.
Ato pun menyanggupi permintaan Santoso. "Iyo Kang," begitu jawab Ato. Karena kesiapan itu, Santoso langsung mengeluarkan senjata api jenis FN 45. Selama 20 menit, Santoso mengajarkan Ato buat bongkar pasang senjata api itu di rumah Bado. Setelah selesai, keduanya berbicara santai. Dia pun menggelorakan semangat jihad kepada Ato.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Siapa yang meminta uang ke korban begal? Aiptu US dijebloskan ke rutan karena meminta uang kepada korban begal yang viral di media sosial.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Santoso memang memiliki wibawa di mata anak buahnya dalam jaringan teroris di Poso. Jabatannya yang nyentrik sebagai komandan perang Poso, membuat anak buahnya nurut. Tak perlu waktu lama bagi Ato menjalankan perintah Santoso. Dua hari setelah pertemuan itu, dia kemudian mencari nyawa sebagai kado pernikahan seperti permintaan Santoso.
Mut merupakan salah seorang juga yang dipesan Santoso untuk mencari nyawa untuk kado pernikahannya. Ato Margono dan Mut kemudian menuju Desa Silanca, seperti diperintahkan Santoso. Namun sayang, karena kondisi malam itu warga cukup ramai, keduanya mengurungkan niat untuk membunuh. Mereka kemudian menuju Desa Sepe, lagi-lagi di kampung itu juga mereka gagal menemui target. Keduanya pun bergegas memacu sepeda motor menuju Desa Toyado.
Mut membawa sepeda motor, sementara Ato dibonceng dan membawa senjata yang ditaruh di pinggang. "Kalau habis main silanya dikembalikan ke atas," kata Mut sambil menyebut senjata api mereka bawa seperti dikutip dalam berkas persidangan yang diperoleh merdeka.com.
Namun dalam perjalanan menuju Desa Toyado, mereka berdua berputar kembali menuju arah Desa Sepe. Di desa itu mereka masih melihat kerumunan warga, kemudian keduanya pun bergegas meninggalkan kampung dikenal pengungsian konflik Poso itu. Setelah mondar mandir berjam-jam di tiga desa itu untuk mencari target, tepat pukul sebelas malam akhirnya mereka menemukan calon korban.
Adalah Noldi Ambolando, korban penembakan dilakukan oleh Ato dan Mut. Dia menjadi target karena dianggap sedang mabuk. Saat pura-pura buang air kecil berjarak lima meter dari korban, Ato mengeluarkan sejata api kemudian mengarahkannya ke kepala Noldi. Duar... peluru dari senjata pemberian Santoso meletus tepat di kepala Noldi. Korban pun langsung terjatuh bersimbah darah di tempat dagang tukang duren Desa Silanca.
Usai menghabisi korban, keduanya pun kabur. Senjata api jenis FN digunakan untuk menghabisi Noldi pun kemudian diserahkan kepada Santoso. Tugas mereka memberikan kado nyawa untuk Santoso selesai. Belakangan Ato berhasil ditangkap Dentasemen Khusus 88 Anti Teror. Kasusnya pun telah disidangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada Oktober 2014. Dia divonis majelis hakim, 15 tahun penjara.
Jejak keterlibatan Santoso dalam aksi teror pun direkam jelas oleh mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Ansyaad Mbai. Menurut dia, Santoso memang sudah lama menjadi perburuan Densus 88 juga BNPT. Beberapa kelompoknya telah berhasil dilumpuhkan. Bahkan sebelum menjadi buronan teroris paling dicari saat ini, Santoso dulu pernah memiliki catatan kriminal. Dia tercatat sebagai pelaku pencurian kendaraan bermotor di Mapolres Poso.
"Dia dulu adalah pencuri motor dan bahkan perannya sangat kecil," ujar Ansyaad saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa pekan lalu.
Namun sejak berbaiat kepada Abu Bakar Baasyir, ulah Santoso makin menjadi. Dia juga menurut Ansyaad salah satu gembong teroris pertama kali berbaiat kepada ISIS. Sejak kasus mutilasi dan pembunuhan anggota Polisi di Poso, nama Santoso terus disebut. Apalagi dia pernah merilis video menantang Densus 88. "Santoso sudah diburu dari tahun 2007, dia menjadi figur utama di sana," ujarnya.
(mdk/arb)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari pengakuan, pelaku telah menghilangkan nyawa Iwan pada 24 Desember 2022 sore.
Baca SelengkapnyaSejumlah harta benda korban pengusaha tembaga digasak pelaku
Baca SelengkapnyaSerda Adan menjual tiga nama yang disebutnya sebagai perwira TNI AL untuk memuluskan tindak kejahatannya.
Baca SelengkapnyaDia menganiaya korban menggunakan tangan kosong dengan cara membenturkan kepala korban ke tembok hingga berdarah.
Baca SelengkapnyaSerda Adan turut dibantu oleh seorang warga sipil asal Kota Solok, Sumbar bernama Muhammad Alvin
Baca SelengkapnyaKeluarga surati kapolsek, tahanan ini diizinkan lakukan akad nikah di Polsek Sukolilo Surabaya.
Baca SelengkapnyaDJ menganiaya korban dengan cara membacok dan menyiram air keras pada Senin (8/1) kemarin.
Baca SelengkapnyaPelaku untuk yang ketiga kalinya minta upah Rp500 ribu.
Baca SelengkapnyaKorban ternyata diracun menggunakan racun tikus sebelum dilakban.
Baca SelengkapnyaTersangka secara sadis membunuh dan memutilasi istrinya.
Baca SelengkapnyaYuni juga sempat menceritakan kembali kala Imam diculik oleh tiga pelaku.
Baca Selengkapnya"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca Selengkapnya