Muasal sop kaki kambing Tanah Abang jadi melegenda
Merdeka.com - Sop kambing dan kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat bak pinang dibelah dua. Saling mengisi satu sama lain. Penggila kambing kelas berat seantero Ibu Kota akan menyerbu kawasan itu untuk mencicipi kuliner sop yang khas. Terutama sop berkuah susu yang patut menjadi kandidat kuliner khas Betawi.
Maraknya penjualan sop kambing di Tanah Abang tidak lepas dari peran warga keturunan Arab yang bermukim di sana. Kegemaran makan olahan daging kambing yang berasal dari negaranya bisa jadi memengaruhi budaya lokal yang kemudian muncul kuliner khas Betawi.
Jika kita menelusuri setiap pinggir jalan dari pasar Tanah Abang ke arah Karet di kanan kiri - jalan terdapat pedagang kaki lima yang berjualan berbagai pangana khas Timur Tengah dan beberapa di antaranya ada yang menjual Sop Kambing. Namun, ada yang berpendapat juga , Sop kambing yang dijajakan di sepanjang pinggir jalan Tanah Abang ini merupakan kuliner khas Betawi asli yang diturunkan dari orang tua mereka.
-
Kenapa sate kambing bumbu kecap jadi populer? Sate kambing bumbu kecap merupakan salah satu hidangan khas Indonesia yang sangat populer dan digemari oleh banyak orang.
-
Apa saja bumbu sate kambing yang populer? Setiap daerah di Indonesia memiliki cara tersendiri dalam mengolah sate kambing. Berikut beberapa jenis sate kambing yang terkenal di berbagai daerah: 1. Resep Sate Kambing Empuk Bahan: Cara membuat: 2. Resep Sate Kambing Madura 500 gram daging kambing (hati dan lemak, iris dadu)Tusuk sateBumbu halus: cabe merah besarbawang merahbawang putihkemirigula merahkaldu bubukgaramBahan saus kacang: minyak gorengkacang tanahkecap manisdaun jerukair Pelengkap: nasi hangat/lontongbawang merah irisjeruk limau/nipiscabe rawit/sambalkecap manisbawang goreng Tusuk daging kambing dengan tusuk sate (hati dan lemak).Buat saus kacang dengan menumis bumbu halus dan daun jeruk, tambahkan kacang tanah halus dan air hingga kental. Tambahkan kecap manis sesuai selera.Olesi daging sate dengan campuran saus kacang dan kecap manis, panggang di atas bara hingga matang dan berwarna kecokelatan.Sajikan sate kambing Madura dengan pelengkapnya untuk nikmati sensasi cita rasa yang lezat. 3. Resep Sate Kambing Bumbu Kecap 1 kg daging kambing5 siung bawang merah3 siung bawang putih1 sdm kecap asin10 sdm kecap manis2 sdm minyak goreng1/2 buah jeruk nipis, perasSecukupnya garam Potong daging kambing sesuai selera dan tusuk dengan tusuk sate.Resep sate kambing bumbu kecap ini, marinasi daging dengan bawang merah, bawang putih, kecap asin, kecap manis, minyak goreng, jeruk nipis, dan garam. Diamkan dalam kulkas selama 1 jam.Bakar sate kambing di atas bara dengan membalik-baliknya dan sesekali olesi dengan sisa marinasi hingga matang dan harum.Sajikan sate kambing dengan bumbu kecap yang telah disiapkan. 4. Resep Sate Kambing Bumbu Kacang Bahan:100 gram hati kambing150 gram daging kambing1 sdt kaldu jamur3-5 sdm minyak gorengTusuk sate Haluskan:5 siung bawang putih2 sdt garam1 sdt merica bubuk Bumbu sate: 200 gram kacang tanah, gorengSecukupnya minyak goreng300 ml air1 sdt gula pasir1 sdt kaldu jamur1 sdt lada putih bubuk1/2 sdt ketumbar bubuk1/4 sdt ketumbar bubuk1 buah jeruk nipis, ambil air nya2 sdm mentega2 sdt garam50 gram gula jawa/gula lempeng3-5 sdm kecap manisHaluskan:7 buah cabai rawit3 buah cabai merah besar 1. Potong-potong dadu daging dan hati Kambing. Masukkan bumbu halus, kaldu jamur, minyak goreng, (boleh ditambah dengan mentega) kaldu jamur, aduk rata. Diamkan selama 10 menit atau sampai bumbu meresap.2. Cuci bersih tusuk sate, keringkan dgn tisu atau kain bersih. Lumuri dgn minyak goreng atau rendam sebentar dengan minyak goreng. (Tahap ini bertujuan agar saat dibakar, tusuk sate tidak hangus atau terbakar). 3. Tusuk daging dan hati menjadi satu atau bisa hanya daging atau hati saja (sesuai selera). Bungkus daging tadi dengan daun pepaya sekitar 20 menit. (Tahap ini agar daging lebih cepat empuk saat dibakar) 4. Bakar sate di atas arang atau kompor hingga matang (sesekali balik agar tidak gosong). Lakukkan hingga sate habis dan sajikan dengan siraman bumbu kacang di atasnya. 5. Resep Satai Kambing Bumbu Taichan 500 gram daging kambing, potong memanjang1-2 sdm bumbu kari10 siung bawang putih45 buah cabai rawit merah1 buah jeruk nipis2 sdt kaldu ayam bubuk1/4 sdt gula3 sdm airSejumput garam untuk daging1/8 sdt garam untuk sambalMinyak 1. Haluskan bawang putih bersama setengah takar kaldu ayam bubuk dan cabai rawit.2. Pisahkan sedikit sambal, lalu masukkan ke dalam daging yang dipotong. Masukkan juga bubuk kari, garam, sisa kaldu ayam bubuk, dan setengah potong perasan jeruk nipis, aduk rata dan diamkan selama 10 menit.3. Setelah 10 menit, masukkan sedikit minyak ke dalam daging, aduk rata. Kemudian, tusuk daging dengan tusuk satai.4. Siapkan panggangan atau teflon dan panaskan sedikit minyak di api sedang. Masak daging yang telah ditusuk sampai setengah matang, lalu balikan satai, besarkan api, masak kembali sampai matang. 5. Untuk satai goreng, panaskan minyak, lalu goreng daging hingga matang, tiriskan.6. Untuk sambal, tambahkan gula dan garam, aduk rata. Panaskan sedikit minyak hingga benar-benar panas, lalu siram minyak ke dalam sambal. Tambahkan jeruk nipis dan air, aduk rata.7. Satai kambing bumbu taichan siap disajikan.
-
Kapan manusia mulai beternak kambing dan domba? Diperkirakan, kambing dan domba dijinakkan di Fertile Crescent sekitar 10.500 tahun yang lalu.
-
Kenapa orang suka makan daging kambing di Idul Adha? Hal ini yang kemudian menjadikan Hari Raya Idul Adha banyak dijumpai beragam makanan khas dengan bahan daging.
-
Dimana rendang kambing berasal? Rendang, sebuah hidangan daging khas dari Minangkabau, Sumatra Barat, sangat digemari oleh banyak orang.
-
Kapan tradisi gulai kambing di Masjid Gedhe Kauman dimulai? Meski demikian, dia menyebut pada akhir tahun 1960-an, menu gulai kambing itu sudah menjadi tradisi khas di Masjid Gedhe Kauman.
Soal keasilan olahan sop sebagai kreasi etnis Betawi diyakini oleh Karim (60) penjual sop paling gaek di kawasan Tanah Abang. Karim yang mewarisi kuliner sop kambing dari orang tuanya dulu berjualan sejak tahun 1960-an. Karim bercerita orang tuanya dulu berjualan masih dengan cara tradisional. Yakni memikul keranjang besar yang berisikan bahan - bahan sop kambing serta kompor sumbu berbaha bakar minyak tanah.
Karim dahulu sepulang sekolah ikut berjualan keliling bersama orang tuanya. "Saya yang bagian yang panggul papan-papan buat meja."
Suasana salah satu warung sop kambing Tanah Abang (c) 2016 Merdeka.comSetelah lama ikut berjualan bersama orang tuanya, Karim berpikiran membuka usahanya sendiri di dekat rumah. Karim mengaku dialah yang pertama merintis memulai usaha sop Kambing di Tanah Abang dan kemudian diikuti oleh pedagang - pedagang lainnya.
"Jadi ini khas Betawi. Kalau orang Arab lebih banyak suka bikin nasi Kebuli. Begitu saya buka di sini, alhamdulillah udah banyak (pelanggan)," tuturnya.
Ilyas pemilik usaha warisan warung sop kambing bang Ya'qub yang membuka lapaknya tak jauh dari lapak Karim memberi keterangan senada. Dia mengklaim bahwa sop kambing merupakan kuliner khas Betawi asli yang diturunkan dari orang tuanya. Dia menceritakan sejak dulu memang Tanah Abang terkenal dengan tempat jagal ternak dan banyak orang Betawi yang memang gemar makan daging kambing.
"Orang tua saya sudah dagang sop kambing sejak 17 tahun yang lalu. Kebanyakan orang kita yang beli, bukan orang lain ataupun orang Arab," ungkap Ilyas.
Sop kambing Tanah Abang bercitarasa khas karena kuah susu (c) 2016 Merdeka.comPengamat dari Lembaga Kebudayaan Betawi Tatang Hidayat mengatakan bahwa sejarah sop kambing berkembang di Tanah Abang awalnya dipicu tumbuhnya kawasan itu sebagai sentra penjualan ternak. Di sana terdapat penjagalan atau pemotongan hewan, baik kambing dan sapi. Selain itu, di kawasan tersebut terdapat komunitas masyarakat keturunan Arab yang membentuk yayasan pendidikan.
"Itu dibuktikan dengan adanya sekolah Jami'at Khair yang dikelola oleh orang Arab,"jelas Tatang.
Menurut Tatang, kegemaran orang-orang keturunan Arab ini makan olahan daging kambing kemudian memengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat sekitar, seperti buka rumah makan hingga penjualan kambing di tempat yang kini dikenal dengan pasar kambing.
"Awalnya sekitar tahun 1970-an seiring makin ramainya pasar Tanah Abang, ditambah berdirinya Masjid Al Makmur maka maraklah pedagang sop kambing di wilayah tersebut. Sekarang konsumennya kemudian tidqk lagi dominan orang Arab, namun sudah merata di lingkungan orang Betawi," kata Tatang.
Baca juga liputan merdeka.com terkait kuliner Indonesia:
Jokowi minta budaya & kuliner jadi instrumen tingkatkan citra bangsaKocek tebal berkat sambalDari dapur rumah ke restoran dan hotel mewahJelajah rasa sambal nusantaraJadah tempe, gurihnya rice burger ala IndonesiaTim Diplomasi Budaya Bawa Rempah Indonesia 'Go International'
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada akhir tahun 1960-an, menu gulai kambing itu sudah menjadi tradisi khas di Masjid Gedhe Kauman.
Baca SelengkapnyaKini Ampel tidak hanya terkenal dengan wisata religinya, tapi juga pusat belanja dan kuliner favorit
Baca SelengkapnyaGrup musik Jikustik hingga Mensesneg pernah makan di sini
Baca SelengkapnyaBisnis ini berawal dari hobinya suka memelihara kambing.
Baca SelengkapnyaKumpulan resep olahan daging kambing berkuah yang mudah dibuat.
Baca SelengkapnyaMakanan ini biasa dihidangkan saat acara penyambutan tamu-tamu besar yang berkunjung ke Kesultanan Palembang Darussalam.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, Alwi cukup khawatir dengan kondisi peternakan domba dan kambing di Indonesia yang sebagian pemainnya adalah kalangan orang tua.
Baca SelengkapnyaAwalnya beli kambing untuk hiburan anak, sepasang kambing jantan betina itu justru beranak-pinak
Baca SelengkapnyaSup daging khas Betawi jadi hidangan yang sayang untuk dilewatkan saat mampir ke ibu kota.
Baca SelengkapnyaSate asam ini tampil menarik dengan parutan kelapa. Tekstur dagingnya juga lembut, sehingga menghadirkan pengalaman berkuliner yang istimewa.
Baca SelengkapnyaAyam kecap menjadi salah satu menu yang tak pernah absen di setiap hajatan maupun acara keagamaan.
Baca SelengkapnyaAntrean tampak mengular sampai di gedung-gedung sekitar lapak.
Baca Selengkapnya