Ini dia pentingnya dialog untuk drama yang kamu buat

Merdeka.com - Suka nonton drama Korea? Drama sebenarnya nggak cuma ada di televisi aja. Drama yang ada di Indonesia juga banyak dikenal dengan istilah teater, lakon, sandiwara, atau tonil. Kalau dilihat dari sejarahnya, drama mulai berkembang pesat pada masa pendudukan Jepang. Waktu itu drama menjadi alternatif karena pada saat itu film dilarang. Film dianggap sebagai seni yang kesannya 'Belanda' banget.

Unsur dalam drama nggak jauh beda dengan unsur dalam cerpen, novel, maupun roman. Dialog adalah ciri formal drama yang membedakannya dengan bentuk prosa yang lain. Selain dialog juga ada plot atau alur, karakter atau tokoh, dan latar atau setting. Itu semua harus terlihat pada naskah drama, bahkan sebelum dipentaskan. Kali ini, kita akan membahas tentang fungsi dialog dalam sebuah drama.

Kalau dalam drama, dialog punya banyak banget fungsi. Beberapa di antaranya adalah:

1. melukiskan watak tokoh-tokoh dalam cerita
2. mengembangkan plot dan menjelaskan isi cerita kepada pembaca atau penonton
3. memberikan isyarat peristiwa yang mendahuluinya
4. memberikan isyarat peristiwa yang akan datang
5. memberikan komentar terhadap peristiwa yang sedang terjadi dalam drama itu

Nah kalau drama sebagai naskah itu dipentaskan, maka harus dilengkapi dengan unsur-unsur lain, seperti gerak, tata busana, tata rias, tata panggung, tata bunyi, dan tata sinar. Dengan unsur-unsur itu, drama bakal lebih terasa hidup dan asyik untuk dilihat. Kalau aktor dan aktris mampu membawakan karakternya dengan baik, maka drama akan jadi semakin menarik.

Berbagai fungsi dialog di atas akan bisa dipenuhi kalau dialog dalam naskah sudah dibuat sekuat mungkin. Interaksi antar tokoh dibuat dengan sangat baik, sehingga drama semakin terasa 'greget'. (mdk/iwe)