4 Fakta Dangdut Tarling, goyangan seronok keliling
Merdeka.com - Inul Daratista, Annisa Bahar ataupun Duo Srigala selalu dicitrakan dengan penyanyi dangdut seronok. Namun citra seronok juga lekat dengan para penyanyi dangdut tarling.
Bahkan, salah satu penyanyi dangdut tarling, Dewi Kirana sempat membuat ramai pemberitaan di media massa karena diduga mempunyai hubungan dengan tersangka tindak pidana pencucian uang (TPPU) Ahmad Fathanah.
Kesenian tarling yang merupakan akronim dari gitar dan suling, telah ada sejak sekitar awal tahun 1960. Kala itu tarling merupakan kesenian masyarakat Indramayu dalam menyambut musim panen.
-
Kapan Angklung Caruk mulai dimainkan? Pada tahun 1938 mulai dimainkan adu gending antara daerah satu dengan daerah lain. Adu gending ini dinamakan Angklung Caruk.
-
Kapan istilah musik muncul? Istilah musik berasal dari bahasa Yunani yaitu Musike. Musike berasal dari perkataan muse, yaitu sembilan dewa-dewa Yunani di bawah dewa Apollo yang melindungi seni dan ilmu pengetahuan.
-
Mengapa Tembang Batanghari Sembilan menggunakan gitar? Dalam soal iringan musik, penggunaan gitar akustik ini dimulai sejak bangsa Barat mulai datang ke Nusantara.
-
Siapa pencipta Tari Sulintang? Melalui tangan dingin Raden Tjetje Soemantri, tari Sulintang ini lahir.
-
Apa itu Tari Dulang? Tari Dulang adalah salah satu tarian tradisional milik masyarakat Melayu Langkat.
-
Siapa yang pernah jadi pedangdut sebelum Srimulat? Siapa sangka, Nunung pernah mencoba menjadi pedangdut di awal kariernya sebelum bergabung dengan Srimulat. Menjadi penyanyi ternyata merupakan cita-cita Nunung sejak kecil.
Jika melihat secara langsung goyangan pedangdut tarling di atas panggung, banyak penonton pria akan terpikat. Dengan balutan pakaian minim seperti tank top dan rok mini, seolah, joget dan pakaian mini pedangdut wanita menjadi magnet bagi puluhan penonton pria untuk memadati bibir panggung.
Lebih lengkap berikut adalah mengenai dangdut tarling yang sering diidentikkan dengan dangdut seronok. Berikut empat fakta dangdut tarling seperti dirangkum merdeka.com, Minggu (1/2) pagi:
Tumbuh subur di Pantura Indramayu
Kesenian tarling yang merupakan akronim dari gitar dan suling, telah ada sejak sekitar awal tahun 1960. Kala itu tarling merupakan kesenian masyarakat Indramayu dalam menyambut musim panen."Awal adanya tarling itu sekitar tahun 1960-an. Tapi waktu itu, tarling belum seperti sekarang, pakai gitar listrik, organ, dan pakai sound system. Waktu itu masih pakai gitar kopong dan suling," terang Radisa, pimpinan grup tarling dangdut Rolani Electone kepada merdeka.com di Indramayu, beberapa waktu lalu.Lebih lanjut, pria yang merupakan suami dari Aas Rolani, penyanyi dangdut tarling yang terkenal dengan lagu 'Mabok Bae' itu menjelaskan, menginjak awal tahun 1970-an, tarling mulai berkembang dengan penggunaan alat musik listrik."Pas 70-an, sudah mulai ada tuh gitar listrik, organ, dan juga sound system," ujarnya dengan aksen Indramayu kental.Di Indramayu, puluhan, bahkan ratusan grup tarling tumbuh subur di Kabupaten yang dilewati oleh jalur Pantura (Pantai Utara) tersebut. Itu bisa dilihat dari banyaknya papan nama grup tarling di sepanjang kawasan Lohbener hingga Pamayanan, Kabupaten Indramayu dengan jarak sekitar 10 kilometer.Satu hal yang membuat dangdut tarling itu mudah diingat adalah, gaya goyang penyanyinya yang seronok ditambah dengan pakaian panggung yang minim. Di situs YouTube, terdapat ratusan video klip yang mempertontonkan aksi panas tersebut, mulai dari klip yang dibuat secara profesional hingga klip secara langsung di atas panggung.
Banjir rejeki saat musim panen
Cici Catu termasuk satu dari puluhan pimpinan grup dangdut tarling yang memasang plang nama grup dangdut tarling di depan rumah. Saat ditemui di rumahnya, Cici yang merangkap pemilik grup tarling Mellisa Nada ini tengah sibuk mengurusi anaknya."Biasa nih mas, begini kalau lagi enggak ada orang yang nanggap," ujar Cici, sembari mempersilakan merdeka.com masuk ke rumahnya.Wanita yang juga mantan penyanyi dangdut tarling tersebut mengatakan, jika tidak ada orang yang menggunakan jasa grupnya, dirinya hanya berdiam di rumah sembari menjaga kedua anaknya. Selain itu, wanita yang sudah sejak SMP menjadi penyanyi dangdut tarling itu sesekali memeriksa peralatan musik grupnya.Keadaan serupa juga dilakukan Aan Anisa, pimpinan grup dangdut Aan Nada. Jika tidak ada panggilan, wanita cantik ini sibuk menjaga kedua buah hatinya. Selain itu, pedangdut yang sudah memiliki dua album dangdut tarling ini juga membuka butik pakaian di rumahnya, di Jalan Raya Rambatan Wetan, Sindang, Indramayu."Ini butik saya buka buat keperluan penyanyi di Indramayu, jadi bukan baju yang dipakai sehari-hari," ujarnya. "Semuanya saya beli di Jakarta, Mangga Dua," lanjutnya sembari tertawa.Baik Cici maupun Aan menuturkan, tidak setiap bulan grup dangdut tarling pimpinannya bisa mentas setiap hari. Ada hari-hari khusus di mana mereka ramai ditanggap, dan hari di mana mereka tidak menerima panggilan sama sekali."Kalau ramainya, yah di bulan-bulan seperti ini, pas habis panen. Kalau enggak ada panggilan sama sekali, ya pas bulan puasa," jelas Aan.
Biduan tarling goyang hot untuk cepat tenar
Biduan dangdut tarling dari grup Aan Nada, Yunita (32) mengaku tak pernah merasa melakukan pornoaksi dalam menyanyi di atas panggung. Dirinya malah menganggap selama ini goyangannya masih di batas kewajaran."Ah, saya sih anggap masih wajar-wajar aja, sekarang begini belum ada kita nembang, terus dapet teguran atau larangan dari manapun," kata Yuni kepada merdeka.com di markasnya, Sindang, Indramayu.Memang, pada setiap hajatan maupun perayaan, grup dangdut tarling jadi hiburan favorit di setiap lapisan masyarakat. Dengan lirik khas Indramayu diiringi goyang panas ataupun seronok, dangdut tarling jadi hiburan paling wahid di Indramayu."Yah, kita memang tidak batasan dalam bergoyang, tapi balik lagi masih dalam kewajaran," ujar Yuni.Bagaimana jika ada biduanita tarling yang bergoyang secara berlebihan? Pendapat lain disampaikan Aan Anisa, pedangdut tarling yang terkenal dengan lagu 'Pengen Dibolongi'."Ah, itu mah penyanyi yang goyangannya hot itu, penyanyi baru aja yang pengen cepat tenar. Kalau yang sudah punya nama mah, joget biasa saja, yang nonton juga pasti banyak," ujar Aan Anisa.
Sering diajak lelaki hidung belang selepas manggung
Biduan dangdut tarling menjadi sorotan belakangan ini. Terutama sejak mencuatnya nama seorang pedangdut Dewi Kirana dalam hubungannya dengan tersangka kasus suap kuota impor daging, Ahmad Fathanah. Apalagi, pandangan negatif muncul kalau pedangdut tarling bisa diajak keluar untuk 'bersenang-senang' selepas manggung.Salah satu biduan dangdut, Aan Anisa mengatakan hal tersebut memang melekat kepada para biduan di kotanya itu. Apalagi selama ini Indramayu dikenal penghasil wanita-wanita penghibur di kota-kota besar di Indonesia."Semua biduan pasti pernah mendapatkan tawaran itu, tapi sekarang kembali ke orangnya masing-masing aja, maunya seperti apa," kata Aan kepada merdeka.combeberapa waktu lalu.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertunjukannya selalu dinanti dan bisa “menghipnotis” penonton. Bahkan, mereka juga rela berdandan ala koboy sampai badut saat menari Kliningan Bajidoran.
Baca SelengkapnyaTari Dulang, kesenian tradisional penuh makna warisan dari Kesultanan Langkat.
Baca SelengkapnyaKesenian tradisional yang satu ini telah menjadi ikon Kabupaten Banyuwangi sekaligus hiburan masyarakat ketika acara hajatan.
Baca SelengkapnyaMusik tradisional Ghazal punya keunikan tersendiri.
Baca SelengkapnyaTarian ini begitu lembut, gerakannya mirip lilin yang tertiup angin.
Baca SelengkapnyaBerbeda dengan kesenian tradisional lainnya, Jipeng menggunakan iringan alat musik modern.
Baca SelengkapnyaSalah satu seni pertunjukan paling meriah di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaDulu alat musik Dhol digunakan dalam rangkaian acara Tabut yang dilaksanakan setiap tanggal 1-10 Muharram.
Baca SelengkapnyaKarena daya tariknya yang kuat, kalangan Belanda di sana bahkan sampai “terhipnotis”.
Baca SelengkapnyaSetiap pertunjukan Bangpret terbilang sakral, bahkan kabarnya bisa menyebabkan kesurupan bagi pemainnya.
Baca SelengkapnyaSebuah kesenian tradisional dari Pariaman ini dimainkan oleh grup musik penabuh gendang, yaitu Gandang Tambua dan Gandang Tasa.
Baca SelengkapnyaPenampilan Wayang Ringkang terbilang unik, karena menggabungkan seni rampak kendang hingga wayang orang mirip kolosal.
Baca Selengkapnya