8 Bocah di Depok jadi Korban Penculikan Modus Turnamen Multi Player
Merdeka.com - Terbujuk iming-iming turnamen MP (Multi Player), delapan anak-anak diduga menjadi korban penculikan. Pelakunya adalah seorang pria yang tak dikenal. Dengan polos, delapan bocah itu tergoda bujuk rayu pelaku.
Para korban terdiri dari dua anak perempuan dan enam laki-laki.
Kedelapan korban itu adalah RM (13), MR (13), EF (11), RD (13), K (13), L (11), AG (12) dan BY (13). Saat itu kedelapan bocah itu sedang bermain di parkiran Pasar Agung pada Sabtu (27/6).
-
Bagaimana mereka kabur? 'Udah kosong, ga ada orangnya,' terangnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Di mana korban disekap? Menurut pengakuan dari korban, setelah pertemuan kedua dan seterusnya ini mereka tinggal satu rumah di daerah Solo. Nah pada saat itu mereka melakukan suatu hubungan dan membuat video ataupun foto-foto,' Arifin mengatakan pada 11 Mei 2023, ada video dan foto yang dikirim oleh terduga tersangka JR.
-
Bagaimana bocah tersebut bisa keluar? Pria dewasa yang membantu bocah ini menyuruhnya memiringkan kepalanya agar memudahkannya untuk keluar. Dengan memegang kepala dan memutar kepala secara pelan-pelan, alhasil kepala bocah tersebut berhasil keluar dengan kondisi bersih tanpa luka.
-
Siapa saja yang melarikan diri dari Cilacap? Tak hanya orang Belanda, orang Inggris yang tinggal di Jawa juga berusaha melarikan diri ke Australia lewat Pelabuhan Cilacap.
-
Dimana anak-anak dikorbankan? Sejauh ini, para peneliti baru bisa mengidentifikasi sisa-sisa 64 anak dari total 106 anak yang ditemukan pada 1967, di sebuah tangki air bawah tanah yang dikenal sebagai chultun, di situs Chichén Itzá, Meksiko Selatan.
"Anak-anak itu sedang main Bentengan di parkiran Pasar Agung. Kemudian datang seorang laki-laki dewasa yang tidak dikenal," kata Kapolrestro Depok Kombes Azis Andriansyah, Senin (29/6).
Pelaku merayu para korban dengan modus turnamen MP (Multi Player). Kedelapan anak itu pun menuruti saja perintah pelaku. Mereka pun dibawa hingga ke Margonda. "Lalu mereka bersedia ikut dan dengan menggunakan angkot ke arah Margonda," paparnya.
Mereka kemudian turun dari angkot dan melanjutkan dengan jalan kaki hingga fly over halte Universitas Indonesia (UI). Dari delapan anak itu, empat diantaranya melarikan diri.
"Sedangkan empat lainnya ikut dengan pelaku," paparnya.
Keempat korban berhasil melarikan diri pada pukul 22.00 Wib. Mereka berpura-pura kencing kemudian melarikan diri. Mereka sampai rumah pada Minggu (28/6) dinihari pukul 03.00 Wib. Kemudian kejadian tersebut dilaporkan kepihak Polsek Sukmajaya. Kemudian penyidik melakukan pendalaman dan menelusuri TKP.
"Dari hasil penelusuran diketahui bahwa keempat korban lainnya berada di Jakarta Timur. Kini delapan anak itu sudah pulang ke rumah mereka," paparnya.
Dari keterangan para korban mereka sempat dibawa mutar-mutar oleh pelaku. Para korban tidak mengalami kekerasan fisik.
"Mereka dibawa mutar ke Kramat Jati naik turun angkot. Masih dalam kondisi sadar," kata Kapolres.
Keempat korban ini sempat diancam oleh pelaku. Pelaku mengancam akan membunuh korban jika melarikan diri.
"Iya (diancam) kalau kabur akan dibunuh," tuturnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka diduga kuat masih ada kaitan dengan tujuh mayat mengambang di Kali Bekasi yang akan tawuran di daerah Jatiasih, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan detik-detik tujuh remaja lompat ke Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaKompolnas mendukung penuh pihak kepolisian menyelidiki kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaMereka menggunakan piring melamin untuk menggali lubang sebagai jalan kabur.
Baca SelengkapnyaPara korban tersebut menenggak minuman keras sebelum digerebek Tim Patroli Perintis Presisi.
Baca SelengkapnyaTujuh remaja tewas saat kabur dari anggota kepolisian yang melakukan patroli.
Baca SelengkapnyaSejumlah pelajar di Kabupaten Langkat melakukan aksi kriminal di jalanan yang membahayakan pengendara lain.
Baca SelengkapnyaTerkait penyebaran foto korban sedang diperkosa di media sosial juga sudah didalami kepolisian.
Baca SelengkapnyaDelapan anak korban terkait kasus konten porno jaringan internasional menjalani perawatan kesehatan dan layanan konseling.
Baca SelengkapnyaSemula, warga hendak mencari kucing, malah melihat sejumlah tubuh manusia mengambang di permukaan kali. Semula mengira hanya boneka ternyata manusia.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, belasan tahanan kabur itu terjadi pada Senin (19/2) sekitar pukul 02.40 WIB setelah kedapatan laporan dari warga sekitar
Baca SelengkapnyaTujuh mayat remaja laki-laki yang ditemukan mengambang di Kali Bekasi dipastikan pelaku tawuran.
Baca Selengkapnya