Ancam Mutilasi Pacar, Bule di Bali Ngaku Tentara Australia Jago Sniper
Merdeka.com - Bukan cuma menganiaya pacarnya, Warga Negara Asing (WNA), Drew Donal Ireland (29), korban berinisial APS (33) juga mengancam akan membunuh korban dan memutilasinya.
"Korban diancam akan dibunuh dan dimutilasi oleh yang bersangkutan," kata Kapolresta Denpasar Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas, di Mapolsek Kuta, Bali, Selasa (6/6).
Saat ditangkap, pelaku sempat mengamuk di Polsek Kuta dan merusak barang-barang inventaris Polsek. Doa menolak ditangkap polisi.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Kenapa pelaku mengancam korban? Isi pesannya berisi kalimat ancaman bahwa akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Mengapa pelaku mengancam korban? Korban sebenarnya sempat kabur kembali ke Kota Salatiga. Namun korban tidak berdaya karena diancam pelaku akan menyebarkan video dan foto hasil hubungan intim mereka. Karena takut korban kembali ke Solo dan disekap hingga Januari 2023.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan terhadap tahanan? 'Terkait penganiayaan, pada saat itu memang ramai di FB (Facebook) bahwasannya mereka disiksa, tetapi pada saat pemeriksaan muncul bahwa (penyiksaan) itu juga dilakukan oleh sesama tahanan,' kata dia di Mapolda Jabar, Minggu (26/5).
Pelaku diketahui, berprofesi sebagai teknisi swasta di negaranya. Namun, dalam pengakuannya, pelaku sebagai tentara Australia, kesatuan Australia Special Force.
Di Indonesia, dia tengah melakukan pelatihan di military base atau pangkalan militer di Renon, Denpasar, untuk tim sniper Indonesia.
"Dia mengaku kepada korban bahwa dia merupakan Australia Special Force yang melakukan pelatihan di military base, Renon, untuk tim sniper Indonesia," imbuhnya.
Namun, Polisi menegaskan, pelaku bukan anggota militer Australia. Itu hanya kamuflase dan berpenampilan layaknya militer.
"Ini hanya kamuflase saja, hanya penampilan saja dan setelah kami tanyakan ke Konsulat (Australia) ternyata yang bersangkutan seorang teknisi," ungkapnya.
Sementara, untuk senjata softgun yang dimiliki pelaku, polisi masih mendalami hal tersebut. Karena, sebelum ke hotel dan melakukan penganiayaan, pelaku dan korban sempat mampir ke Bali Permai, di Jalan Raya Kuta, untuk mengambil senjata softgun.
"Untuk senjata kami masih tanyakan dan melakukan pemeriksaan dan melakukan pendalaman dan nanti akan disampaikan dia itu dapat dari mana," ujarnya.
Pelaku mengaku spontan melakukan penganiayaan. Karena, awalnya pelaku dan korban sama-sama mabuk.
Emosi memuncak, saat korban menagih utang ke pelaku. Pelaku memang dikenal tempramen dan kerap mengkonsumsi obat-obatan penenang.
"Ini masih kita periksakan terkait obat penenang yang terkandung. Yang bersangkutan melakukan penganiayaan spontanitas saja dan yang bersangkutan sedikit temperamen," ujarnya.
Tak cuma itu, pelaku juga diketahui pernah melakukan pencurian di beberapa toko di wilayah Kabupaten Badung dan Denpasar. Alasannya, karena kehabisan uang dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sugito, Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Bali, mengatakan, pelaku masuk ke Indonesia pada tanggal 13 April 2023 dengan menggunakan Visa On Arrival (VoA) yang berlaku sampai tanggal 10 Mei 2023 dan diperpanjang lagi pada tanggal 11 Mei 2023.
"Kegiatan yang bersangkutan di Bali sesuai peruntukkannya menggunakan VoA yaitu berkegiatan kunjungan wisata atau kunjungan singkat lainnya. Untuk pendalaman kegiatannya kami dari imigrasi bekerja sama dengan pihak kepolisian," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Drew Donal Ireland ditangkap polisi karena melakukan penganiayaan kepada seorang wanita berinisial APS (33) asal Makassar, Sulawesi Selatan.
Pelaku, melakukan penganiayaan karena ditagih utang oleh korban atau pacarnya.
Peristiwa tersebut, terjadi pada Minggu (4/6) sekitar pukul 18.30 WITA di Kadin Inn Hotel Kamar 39, Jalan Poppies 1, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
Kronologinya, pada Minggu (4/6) sekitar pukul 17.30 WITA korban dijemput oleh pelaku di Pantai Seminyak, Kuta.
Keduanya mampir di Bali Permai di Jalan Raya Kuta, Nomor 104, Kuta untuk mengambil softgun. Lalu korban dan pelaku pulang ke hotel.
Kemudian, saat di dalam kamar hotel korban bilang ke pelaku agar mengembalikan uang yang dipinjam sebesar Rp1,5 juta. Tetapi, pelaku yang saat itu dalam pengaruh alkohol atau mabuk mengaku tidak pernah minjam uang. Sehingga terjadi cekcok. Pelaku mendorong korban hingga kepala belakang korban membentur tembok.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari hasil interogasi, pelaku melakukan penusukan sebanyak dua kali di bagian bahu kanan dan perut bagian bawah kanan.
Baca SelengkapnyaAWR dijerat dengan Pasal 355 ayat 2 KUHP dan atau Pasal 351 ayat 3 KUHP
Baca SelengkapnyaKapolsek Mengwi, Kompol I Ketut Adnyana mengatakan, peristiwa itu dilaporkan oleh korban pada Rabu (16/10) sekitar pukul 14.30 WITA.
Baca SelengkapnyaPelaku mengakui perbuatannya tersebut dan dalam pengaruh minuman keras.
Baca SelengkapnyaSeorang WN Australia berinisial LAK (43) menjadi korban penusukan di Fox & Rabbit Bar and Restaurant, Kuta, Badung, Bali. Pelaku rekannya sesama WN Australia.
Baca SelengkapnyaPerbuatan pria berinisial AW (35) di Kecamatan Bangsal, Mojokerto, ini benar-benar melampaui batas. Dia tega memerkosa istri anak tirinya.
Baca SelengkapnyaBule Polandia itu mulanya menerbangkan drone di area kelab dan ditegur. Tapi tak terima.
Baca SelengkapnyaKronologi Lengkap Pembacokan Prajurit TNI di Bekasi, Berawal Teman Minta Tolong Berakhir Diteriaki Begal
Baca SelengkapnyaTerungkap motif ALW melakukan aksi pembunuhan terhadap mertuanya pada Minggu (24/9).
Baca SelengkapnyaWanita Bali, Ega Kusuma Winahyu (27) menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan pacarnya, warga negara Prancis, Arthur Stepene Marvel Raymon (25).
Baca SelengkapnyaPelaku APS diketahui adalah ayah tiri dari korban dan ATH adalah ibu kandung dari korban MRS.
Baca SelengkapnyaPraka RM sempat berbicara dengan ibu korban dan perkataannya sungguh kejam dan tak punya hati.
Baca Selengkapnya