Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Batik Janda Bolong, Kreasi Pengusaha Batik Garutan di Tengah Pandemi

Batik Janda Bolong, Kreasi Pengusaha Batik Garutan di Tengah Pandemi Batik Janda Bolong Kreasi Ani. ©2021 Merdeka.com/Mochammad Iqbal

Merdeka.com - Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap sejumlah sektor usaha masyarakat, baik yang skala besar, kecil, hingga mikro. Pelbagai upaya dilakukan para pengusaha untuk bisa bertahan di tengah pandemi, agar usahanya tetap jalan dan karyawannya bisa makan.

Kabupaten Garut menjadi salah satu wilayah penghasil batik terbaik di Indonesia dengan nama khas batik Garutan. Para pengusaha batik Garutan ini pun rupanya tidak lepas dari dampak pandemi, beberapa di antara mereka bahkan ada yang memilih tidak berproduksi.

Namun di balik mereka yang memilih tidak beroperasi, ada juga pengusaha batik garutan yang memilih untuk menciptakan kreasi batik baru agar bisa bertahan di tengah pandemi. Langkah tersebut dilakukan agar belasan pekerja yang dimiliki bisa tetap menghidupi anak anak istri.

Orang lain juga bertanya?

Adalah Batik Pudini, tempat batik garutan yang masih berjuang di tengah pandemi. Batik Pudini yang berada di Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat, 15 pekerjanya masih bisa menghidupi anak dan istrinya masing-masing karena mereka tidak dirumahkan karena tetap memproduksi batik.

Ani (53) pemilik Batik Pudini bercerita bahwa salah satu caranya bertahan di tengah pandemi adalah dengan tetap berkreasi. Salah satu kreasi batik yang dibuatnya adalah batik janda bolong.

"Kreasi ini saya buat saat tanaman janda bolong sedang rame banget di masyarakat. Melihat potensi itu, saya berinisiatif untuk membuat batik tersebut,” kata Ani, Selasa (16/11).

Kreasi batik yang dibuat Ani, diakuinya memang cukup membantu usahanya tetap bertahan di tengah pandemi. Setidaknya, dengan penjualan batik tersebut ia masih bisa membayar upah para pekerjanya agar tetap bisa menghidupi anak istrinya.

“Karena memang kalau yang batik ini kan bukan batik tulis, jadinya bisa dijual lebih murah dibanding batik tulis. Alhamdulillah respon pembeli juga bagus. Jadinya hasil penjualan bisa digunakan untuk membayar upah pekerja,” sebutnya.

Dipasarkan Lewat Media Sosial

Dia menjelaskan bahwa selama pandemi juga ia lebih sering main di media sosial untuk menjual produk batik tulis garutan. Langkah tersebut pun rupanya cukup mendapat respon yang baik dari pengguna media sosial.

Dirinya tidak menampik bahwa media sosial menjadi sarana yang cukup baik untuk menjual batik garutan. “Saya biasanya main di Instagram saja, tidak di media sosial lainnya,” ungkapnya.

Berkat keaktifannya di media sosial, ia pun mengaku bersyukur karena bisa tetap menjual batik yang diproduksinya. Kebanyakan mereka yang membeli batik tulis garutan adalah warga luar Garut, baik untuk koleksi atau acara-acara tertentu.

Tidak jarang juga, diakui Ani, ia menerima pesanan batik tulis garut yang motifnya sama dengan yang digunakan oleh artis-artis. “Seperti kemarin itu ada yang pesan batik tulis yang motifnya sama dengan yang digunakan oleh artis yang menikah kemarin-kemarin. Tapi sayangnya yang dipakai artis itu bukan garutan asli,” ucapnya.

Untuk batik tulis Garutan, ia biasa menjual per kainnya Rp1,2 juta. Kebanyakan, mereka yang membeli batik tulis garutan dengan motif Kipas, Lereng Eneng, dengan Merak Ngibing.

“Kalau batik tulis kejual, biasanya uangnya akan saya gunakan untuk modal lagi. Saya memang tidak bisa memproduksi banyak batik tulis, kalau jumlah pekerja saya ada 15, ya sebulan itu paling hanya 15 lembar batik saja yang bisa kita buat, tapi dengan kualitasnya tentu saja,” jelasnya.

Ani berharap agar pandemi Covid-19 segera berakhir agar aktivitas usahanya bisa lebih normal lagi. Sejak ia menekuni dunia batik Garutan sejak tahun 2000an, dua tahun ini menjadi tahun yang terberat.

Meski baru mulai di tahun 2000an, Ani mengatakan usaha batiknya sudah dirintis oleh keluarganya di tahun 40an. Ia adalah generasi kelima, meneruskan usaha batik tulis yang sebelumnya dijalankan oleh ibunya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Perajin Batik Tulis Giriloyo, Lalui Masa Sulit COVID-19 dengan Bersholawat
Kisah Perajin Batik Tulis Giriloyo, Lalui Masa Sulit COVID-19 dengan Bersholawat

Keberadaan sentra batik di Kampung Giriloyo ini turut membuat Kalurahan Wukirsari menyabet gelar Anugerah Desa Wisata Tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Melihat Kerajinan Kulit dan Ecoprint di Kabupaten Bantul, Sempat Alami Masa Sulit di Masa Pandemi
Melihat Kerajinan Kulit dan Ecoprint di Kabupaten Bantul, Sempat Alami Masa Sulit di Masa Pandemi

Bantul merupakan wilayah kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang kaya potensi di sektor industri kerajinan tangan.

Baca Selengkapnya
Mengenal Batik Tulis Bayat, Hasil Karya Ibu-ibu Usai Gempa Yogyakarta 2006
Mengenal Batik Tulis Bayat, Hasil Karya Ibu-ibu Usai Gempa Yogyakarta 2006

Batik tulis khas Bayat itu unik karena memakai pewarna alami. Pelaku usahanya juga memiliki misi pelestarian lingkungan.

Baca Selengkapnya
Kisah Hidup Haji Bilal, Raja Batik Legendaris dari Jogja
Kisah Hidup Haji Bilal, Raja Batik Legendaris dari Jogja

Salah satu keunggulan perusahaan batik miliknya adalah strategi komunikasinya

Baca Selengkapnya
Perjalanan Hadinata Batik Meritis Usaha hingga Omzet Melonjak Berkat Tokopedia dan ShopTokopedia
Perjalanan Hadinata Batik Meritis Usaha hingga Omzet Melonjak Berkat Tokopedia dan ShopTokopedia

Untuk membidik Milenial dan Gen Z, Hadinata Batik menghadirkan motif batik kekinian.

Baca Selengkapnya
Melihat Sentra Kerajinan Batik Kayu di Bantul, Hasil Kombinasi Dua Wujud Karya Seni yang Jadi Denyut Nadi Ekonomi Masyarakat Desa
Melihat Sentra Kerajinan Batik Kayu di Bantul, Hasil Kombinasi Dua Wujud Karya Seni yang Jadi Denyut Nadi Ekonomi Masyarakat Desa

Produk kerajinan batik kayu di Krebet telah menjangkau pasar nasional maupun internasional

Baca Selengkapnya
Kunjungi Pengrajin Batik Tradisional, Ganjar Dorong Permodalan Perbankan ke Tingkat Desa
Kunjungi Pengrajin Batik Tradisional, Ganjar Dorong Permodalan Perbankan ke Tingkat Desa

Ganjar meyakini, hasil produksi pengrajin batik Sukoharjo bila dibawa ke tempat yang lebih baik pemasarannya maka nilai jual ekonominya akan bertambah.

Baca Selengkapnya
Ganjar: Impor Batik Harus Dibatasi agar UMKM Dalam Negeri Tidak Kewalahan
Ganjar: Impor Batik Harus Dibatasi agar UMKM Dalam Negeri Tidak Kewalahan

Ganjar sepakat impor batik harus dibatasi melalui regulasi yang jelas.

Baca Selengkapnya
Mengenal Batik Kinnara Kinnari dari Banyuwangi, Padukan Motif Tradisional dengan Ajaran Buddha
Mengenal Batik Kinnara Kinnari dari Banyuwangi, Padukan Motif Tradisional dengan Ajaran Buddha

Batik ini dibuat oleh ibu-ibu buddhis yang tergabung dalam kelompok Panca Vihara.

Baca Selengkapnya
Mengenal Batik Tulis Ulur Wiji Asal Mojokerto, Dari Desa hingga Tembus Pasar Internasional
Mengenal Batik Tulis Ulur Wiji Asal Mojokerto, Dari Desa hingga Tembus Pasar Internasional

Batik Ulur Wiji telah diminati pasar internasional, seperti Kanada, Jepang, Australia, Malaysia, dan Hongkong.

Baca Selengkapnya
Mengenal Batik Betawi Khas Kampung Terogong, Ada Motif Tumbuhan sampai Ondel-Ondel
Mengenal Batik Betawi Khas Kampung Terogong, Ada Motif Tumbuhan sampai Ondel-Ondel

Batik ini punya motif otentik khas Jakarta, mulai dari buah sampai kesenian.

Baca Selengkapnya
Terbang Sampai San Francisco, Begini Kisah Batik Tulis Klaten yang Mendunia
Terbang Sampai San Francisco, Begini Kisah Batik Tulis Klaten yang Mendunia

Batik tulis binaan BRI di Klaten ini rupanya sudah mendunia

Baca Selengkapnya