Bisnis korek grafir NU, santri ini dapat apresiasi dari Menaker
Merdeka.com - Seni grafir memang menjadi salah satu kesenian yang menarik. Seperti yang dilakukan pemuda asal Magelang, Jawa Tengah, satu ini, Umar Jamaluddin (27). Ia mencoba menuangkan seni grafir di atas korek api. Menariknya, dia membuat lambang Nahdlatul Ulama (NU) sebagai motifnya.
Umar beralasan, ia belum melihat ada penjual korek api dengan grafir NU. Ditambah, rasa memiliki warga NU terhadap logo organisasinya begitu kuat.
"Dari jutaan warga NU, pasti ada yang tertarik. Bismillah," ujarnya.
-
Siapa yang menggunakan huruf paku? Bahasa ini ditulis menggunakan semacam benda runcing, yang diadopsi dari bangsa Sumeria menggunakan simbol berbentuk baji yang ditekan di tanah liat basah.
-
Siapa yang mengibarkan bendera? Bupati Subang, Ruhimat, Minggu (13/8) tampak bergelantungan di tali saat ikut membentangkan bendera merah putih raksasa di wilayah Kecamatan Cisalak.
-
Apa gambar dekoratif itu? Gambar dekoratif adalah kreasi gambar yang ditambahkan untuk memberikan nilai estetika.
-
Siapa santri pelukis dari Tangerang? Seorang santri biasanya tak lepas dari kemampuannya di bidang Agama Islam. Namun sosok pelajar di Ponpes Daarul Barkah, Tangerang, berhasil membuktikan diri mampu menjadi seniman lukis.
-
Siapa yang merancang lambang negara? Terbentuknya Republik Indonesia Serikat (RIS) dari hasil Konferensi Meja Bundar (KMB), membuat nama Sultan Hamid masuk dalam format kabinet RIS. Kemudian Sultan Hamid ditunjuk oleh Soekarno untuk merencanakan, merancang, dan merumuskan lambang negara.
-
Apa yang dilakukan pemuda Tebing Tinggi? Peristiwa Pertempuran di Tebing Tinggi, Perjuangan Berdarah Pemuda Indonesia Melawan Penjajah Pasca kemerdekaan menjadi masa-masa pemuda Indonesia berjuang untuk mengusir penjajah kolonial Jepang.
Produk Umar semakin banjir pesanan usai dirinya mengunggahnya di akun Facebook (@tokokutokomutokonu) dan Instagramnya (@tokoku_tokomu_tokonu), pesanan pun datang dari berbagai daerah dan luar negeri.
Bahkan, karya Umar sampai ke tangan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri. Menteri yang juga kader NU ini takjub dan mengapresiasi zippo NU yang ia terima dari saudaranya.
"Saya sangat mengapresiasi pemuda yang kreatif," ujarnya. "Di era persaingan kerja yang ketat, kreativitas adalah salah satu kunci kesuksesan kerja."
Menaker juga memuji Umar sebagai santri yang menekuni ilmu agama, sekaligus melek dan bijak memanfaatkan komunikasi dan informasi.
"Dia menjadikan media sosial sebagai media pemasaran yang efektif dan efisien," tambah Menteri Hanif. (mdk/ibs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Logo itu merupakan rancangan KH Ridwan Abdullah yang dibuat dari proses istikharah dan pertimbangan spritual yang panjang serta mendalam.
Baca SelengkapnyaMelalui akun media sosialnya, Kapolri menyebut NU menjadi salah satu pilar bangsa dalam mengisi kemerdekaan
Baca SelengkapnyaDdi tangan santri ini daun jati jadi sumber cuan. Ia membuat lukisan dari daun jati bernilai seni tinggi.
Baca SelengkapnyaGanjar melihat sawah bergambar wajahnya dengan Mahfud MD. Lengkap dengan pose tangan 3 jari.
Baca SelengkapnyaSosok Seto Utoro, Pemuda yang Bikin Batik Tulis Bojonegoro 'Naik Kelas' dan Ramai Peminat
Baca SelengkapnyaBrisket produksi pemuda ini berhasil tembus pasar internasional.
Baca SelengkapnyaBatik Ulur Wiji telah diminati pasar internasional, seperti Kanada, Jepang, Australia, Malaysia, dan Hongkong.
Baca SelengkapnyaBukan hanya mendalami ilmu agama, santri-santri di Pondok Pesantren Nailul Ulum, Kampak, Trenggalek juga berkesempatan mengasah kreativitas mereka.
Baca SelengkapnyaSelain menjadi dalang, Gus Pur juga terampil dalam melukis.
Baca SelengkapnyaSaat ini usahanya berkembang dengan memiliki 8 perajin batik dan telah memasarkan batiknya sampai ke tingkat nasional.
Baca SelengkapnyaSosok Jokowi, Bobby, dan Prabowo di dalam sebuah baliho dianggap sebagai sinyal dukungan terhadap Partai Gerindra di Pilrpes 2024.
Baca SelengkapnyaBatik-batik ini sarat nilai sejarah dan budaya. Batik Madiun masih terus dilestarikan hingga kini.
Baca Selengkapnya