Bram Bunuh Pacar karena Kesal Korban Datang Telat dan Ogah Diajak Bercinta
Merdeka.com - Rahmad alias Bram (23), seorang pekerja tambang di Konawe Utara nekat menikam kekasihnya, N (17), siswi SMA lantaran korban datang terlambat saat keduanya janjian bertemu dan menolak diajak bercinta.
Pelaku menikam kekasihnya hingga mengalami 7 luka tusuk. Dua luka parah di dada dan punggung, menyebabkan korban meninggal di tengah perkebunan sawit di Desa Pariama, Kecamatan Langgikima Kabupaten Konawe Utara, Rabu (6/11).
Setelah menikam kekasihnya hingga tewas, mayatnya dibuang di dalam parit. Pelaku panik, meski korban sudah ditikam beberapa kali, dia sempat bangkit berusaha lari.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang membunuh mahasiswi itu? 'Kita segera gelar perkara. Yang pasti pelaku sudah kita amankan,' kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila, Selasa (12/12). Berdasarkan informasi dihimpun, tersangka pelaku berinisial D. Dia merupakan mantan pacar korban.
Keduanya baru berkenalan dan berstatus pacaran selama dua pekan, sebelum aksi pembunuhan itu terjadi. Seorang rekan korban, mempertemukan keduanya pada salah satu tempat di Konawe Utara.
Selama pacaran dua minggu, Bram harus bolak-balik lokasi tambang yang cukup jauh untuk bertemu N yang masih kelas 2 SMA Konawe Utara. Padahal, rute lokasi tambang dan pemukiman warga cukup menguras tenaga jika ditempuh dengan kendaraan roda dua.
Jauhnya jarak, menjadi salah satu alasan Bram tega menghabisi N. Sebab, selain sering dibuat menunggu, korban selalu menolak ajakan bercinta dari Bram.
Saat di depan penyidik Reskrim Polres Konawe, dia mengakui selain sering datang terlambat, korban juga menolak ajakan bercinta dan ciuman.
"Sebelum saya bunuh, dia memang menolak dicium di tengah kebun sawit, padahal kita kan pacaran," ujar Bram di Polsek Konawe, Sabtu (16/11).
Dia melanjutkan, sebelum menghabisi nyawa N sekitar pukul 21.22 WITA, siang itu dia mengajak N jalan-jalan. Padahal, lokasi rumah N dan tempat pertemuan mereka, sekitar 10 kilometer lebih.
Saat bertemu di depan sekolah, N diajak ke indekos. Namun dia menolak dan ngambek.
Kemudian terjadilah pertengkaran antara keduanya. N memaksa balik ke rumah dengan menggunakan motor, sedangkan pelaku mengikuti dari belakang.
Saat sudah berada di tengah perkebunan sawit, pelaku sempat memaksa korban untuk mencium. Namun korban menampar pelaku.
Saat itulah, pelaku naik pitam dan langsung memeluk dan menikam korban berkali-kali. Korban yang sempat berteriak kesakitan di tengah perkebunan sawit, menyebabkan pelaku panik.
"Saya tikam berkali-kali, kemudian saya dorong korban dalam parit yang hanya berjarak 3 meter dari tempat saya tikam," terangnya.
Keesokan harinya, Kamis (7/11), korban pembunuhan ini ditemukan tergeletak di dalam parit oleh keluarganya yang datang dari sejumlah lokasi di Konawe Utara. Keluarga korban turun mencari setelah korban tak pulang semalam.
Bram Kena Penyakit Raja Singa
Setelah ditangkap dan ditetapkan tersangka, Tim Reskrim Polres Konawe berhasil mengamankan pelaku. Namun, pelaku beralibi bukan dia yang membunuh korban.
Kasat Reskrim Polres Konawe, Iptu Rahmat Zam-zam menyatakan, pelaku akhirnya diamankan di Polsek Langgikima untuk diperiksa. Selanjutnya, polisi mengejar barang bukti.
"Anggota kami mengejar, kami dapatkan pisau pelaku yang dipakai menikam, pisau kuningan. Dititip di rumah salah satu rekannya," ujar Iptu Rahmat Zam-zam.
Pisau ini disembunyikan di rumah rekannya yang bernama John. Cara ini dilakukan Bram agar barang bukti tidak ditemukan polisi.
Setelah ditangkap, Bram mengaku menderita penyakit sipilis atau populer disebut raja singa. Sipilis adalah sejenis infeksi pada alat vital pria karena kurang menjaga kebersihan.
Biasanya, sipilis diderita oleh pria yang kerap berganti pasangan tanpa peduli kebersihan. Jika seseorang sudah mengidap sipilis, AIDS akan menjadi ancaman setelahnya.
"Waktu anggota periksa celana pelaku, menemukan ada bekasnya," ujar Ipda Rahmat Zam-zam.
Saat di Polres Konawe, Bram hanya berbicara dengan suara kecil saat ditanya sejumlah wartawan. Dia tak berani mengangkat muka, hanya berbicara dengan suara agak nyaring ketika disuruh polisi.
Setelah membunuh korban, Bram sempat melarikan diri dan bersembunyi. Terungkap, selama bersembunyi dari polisi, dia berusaha mencari alibi.
"Pelaku diancam pasal 338 KUHP subsider pasa 340 KUHP atau undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak," tegas Rahmat Zam-zam.
Pelaku terancam hukuman pidana penjara seumur hidup. Namun jika diringankan pengadilan, pelaku ditahan minimal 10 tahun penjara.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang tukang parkir, Rahmat Agil alias Alung (20) tega membunuh pacarnya Fitria Wulandari (21) hingga tewas lalu menyembunyikan jasad korban ke dalam ruko k
Baca SelengkapnyaMayat korban dipaksakan pelaku agar muat ke dalam koper
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan warga di pinggir jalan di Sekayu, Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaCandaan 'istrimu mantanku' membuat DN (23) gelap mata. Bersama kakak kandungnya, DA (29), dia nekat membunuh temannya sendiri, PR (23).
Baca SelengkapnyaTersangka GN (22) mengakui perbuatannya. Dia gelap mata karena kesal istrinya dijadikan bahan candaan oleh korban.
Baca SelengkapnyaTersangka memesan korban untuk berkencan lewat aplikasi MiChat.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca SelengkapnyaPelaku tidak terima sehingga korban mengancam pelaku akan mendatangkan pacarnya bersama teman-temannya.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan, pelaku merasa sakit hati kepada korban, hingga niat untuk membunuh.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan bukti yang ditemukan dari ponsel pelaku, banyak ditemukan video porno.
Baca SelengkapnyaPenyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap kedua yakni R (36) dan NP (27).
Baca SelengkapnyaRemaja 17 tahun berinisal JND, menjadi pelaku pembunuhan satu keluarga di Penajam Paser Utara
Baca Selengkapnya