Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Di Banding Daerah Lain, NTT masih Zona Hijau Penyakit Mulut dan Kuku

Di Banding Daerah Lain, NTT masih Zona Hijau Penyakit Mulut dan Kuku Pasar hewan. ©2022 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Hingga tahun awal tahun 2023, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih menjadi daerah dengan status zona hijau penyakit mulut dan kuku (PMK). Penyakit ini disebabkan virus yang dapat ditularkan oleh hewan rentan berkuku, seperti sapi, babi, domba, kambing dan kerbau.

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Yulius Umbu Hungar menjelaskan, 2022 merupakan tahun PMK sehingga pemerintahan menetapkan sebagai wabah secara nasional. Sebanyak 27 provinsi dengan 312 kota tertular PMK.

"PMK menyerang lebih dari 580 ribu ekor ternak, namun hingga akhir tahun 2022 provinsi NTT masih dinyatakan bebas PMK, atau masih tetap zona hijau," jelasnya dalam coffee morning bersama wartawan di Kupang, Rabu (4/1).

Orang lain juga bertanya?

Menurut Yulius Umbu Hungar, perlindungan maksimal terhadap penyebaran PMK di NTT dilakukan secara masif, di tempat-tempat pemasukan maupun pengeluaran seperti bandara, pelabuhan, terminal dan pos lintas batas negara (PLBN).

"NTT merupakan satu-satunya provinsi penghasil ternak terbesar di Indonesia yang masih berstatus zona hijau, kondisi ini sangat menguntungkan para peternak di NTT. Karena sapi dari NTT diminati seluruh daerah di seluruh Indonesia, bahkan sampai ke Kalimantan dan Sumatera karena dijamin bebas PMK," ungkapnya.

Masih menurut Yulius Umbu Hungar, data IQFast tahun 2022 mencatat hewan yang keluar melalui Karantina Pertanian Kupang totalnya 154,078 ekor ternak, dengan rincian rusa 14 ekor, kerbau 1.623 ekor, kambing 46.053 ekor, domba 416 ekor, babi 12.593 ekor dan sapi 93.393 ekor.

"Jika sudah PMK maka negara harus mengeluarkan anggaran besar untuk ganti rugi kepada peternak untuk dilakukan pemotongan paksa, serta dilakukan vaksin. Lebih baik pencegahan yang dilakukan secara besar-besaran karena minim anggaran," ujarnya.

Yulius Umbu Hungar menambahkan, zona hijau itu diketahui melalui pengambilan sampel terhadap 10.000 ekor ternak di sejumlah desa di seluruh NTT dan dinyatakan tidak ada satu ekor pun yang terdeteksi PMK.

Karantina Ketat Banyak Pihak Terganggu

Yulius Umbu Hungar mengaku, Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang sangat ketat mengawasi keluar masuk ternak, sejak penyakit PMK mewabah. Namun di balik itu, banyak pihak yang merasa terganggu bahkan ada instansi yang menganggap aturan tersebut memperhambat roda perekonomian di NTT.

Karantina sangat ketat sehingga banyak yang bermain di zona nyaman merasa terganggu. Bahkan ada intansi yang menganggap aturan ini memperhambat roda perekonomian NTT.

"Balai Karantina sangat ketat mendeteksi PMK jika ternak-ternak asal NTT hendak akan dibawa ke wilayah Jawa, Kalimantan dan Sumatera. Kami Karantina sangat ketat sehingga banyak yang bermain di zona nyaman merasa terganggu," jelasnya.

Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang akan melakukan deklarasi bebas PMK. Deklarasi ini dilakukan untuk menarik minat para investor di bidang peternakan, berinvestasi di NTT.

"Ini pasti banyak investor yang tertarik karena NTT masih zona hijau PMK. Pasti investasi akan banyak di NTT, karena di zona merah ternak akan susah dikirim ke mana-mana," tutup Yulius Umbu Hungar.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Strategi NTT Cegah Antraks Sebelum Memakan Korban Jiwa
Strategi NTT Cegah Antraks Sebelum Memakan Korban Jiwa

Provinsi NTT sudah tegas melarang masuknya hewan dari wilayah yang ditemukan berbagai kasus yang membahayakan ternak dan manusia.

Baca Selengkapnya
Heboh Virus Nipah, Begini Proses Penularan dan Cara Mengobatinya
Heboh Virus Nipah, Begini Proses Penularan dan Cara Mengobatinya

Nipah sebetulnya bukan virus baru. Sejak tahun 1998, virus zoonosis itu sudah menggerogoti Malaysia, Singapura, India, Bangladesh, dan Filipina.

Baca Selengkapnya
Catat! Mereka yang Rentan Terinfeksi Virus Nipah
Catat! Mereka yang Rentan Terinfeksi Virus Nipah

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat mewaspadai virus Nipah.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Segera Tetapkan Status Darurat Rabies di NTT
Pemerintah Segera Tetapkan Status Darurat Rabies di NTT

Kasus penularan virus rabies ke manusia di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) belakangan semakin mewabah.

Baca Selengkapnya
Heboh Virus Nipah di India, Sudahkah Masuk Indonesia?
Heboh Virus Nipah di India, Sudahkah Masuk Indonesia?

Virus Nipah menggegerkan warga negara bagian Kerala, India, dan menelan dua korban jiwa.

Baca Selengkapnya
Geger Virus Nipah, Ini Gejala dan Cara Mencegahnya
Geger Virus Nipah, Ini Gejala dan Cara Mencegahnya

Virus Nipah telah menyebabkan dua orang meninggal di wilayah Kerala, India. Virus Nipah adalah jenis virus zoonosis yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia.

Baca Selengkapnya
Heboh Virus Nipah, Kemenkes Petakan Wilayah Banyak Kelelawar
Heboh Virus Nipah, Kemenkes Petakan Wilayah Banyak Kelelawar

Kemenkes mulai melakukan surveilans untuk mewaspadai masuknya virus Nipah.

Baca Selengkapnya
Minimalisir Risiko Rabies, Banyuwangi Vaksin Anjing dan Kucing di Wilayah Pinggiran
Minimalisir Risiko Rabies, Banyuwangi Vaksin Anjing dan Kucing di Wilayah Pinggiran

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi mulai memvaksin hewan-hewan pembawa virus rabies di wilayah pinggiran

Baca Selengkapnya
Gejala Virus Nipah yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mencegahnya
Gejala Virus Nipah yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mencegahnya

Virus Nipah adalah jenis virus yang ditularkan dari hewan ke manusia (zoonosis).

Baca Selengkapnya
Cara Penularan Virus Nipah antar Manusia, Ketahui Ciri-ciri Orang yang Terinfeksi
Cara Penularan Virus Nipah antar Manusia, Ketahui Ciri-ciri Orang yang Terinfeksi

Virus nipah (NiV) adalah virus yang dapat menular dari hewan ke manusia atau dari manusia ke manusia. Virus ini dapat menyebabkan gejala yang beragam.

Baca Selengkapnya
Penyakit Mulut dan Kuku Hewan Ternak Ternyata Bisa Diobati Pakai Kangkung, Begini Caranya
Penyakit Mulut dan Kuku Hewan Ternak Ternyata Bisa Diobati Pakai Kangkung, Begini Caranya

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak menjadi ancaman bagi para peternak. Rupanya, penyakit itu bisa diobati dengan tanaman kangkung.

Baca Selengkapnya