Diduga terjatuh dari lantai 15, Rifky ditemukan tewas
Merdeka.com - Jasad pria asal Tambun, Bekasi ditemukan tergeletak di pelataran taman Tower E apartemen Green Lake View, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (13/10). Polisi masih menyelidiki kasus jatuhnya penyewa kamar apartemen tersebut.
"Benar, masih kami selidiki, dengan pemeriksaan saksi-saksi dan sejumlah alat bukti yang kami amankan," kata Kapolsek Ciputat, Kompol Donni Wibisono, Sabtu (13/10).
Dari informasi yang diperoleh, korban meninggal yang terjatuh dari lantai 15 apartemen tersebut, adalah Rifky Akbar Nugraha yang beralamat sesuai KTP di Tambun, Bekasi, Jawa Barat.
-
Siapa yang menemukan rumah itu? Dilansir dari laman Newsweek, hunian persegi panjang itu ditemukan oleh para peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan Austria (ÖAW) di Svinjarička Čuka, Serbia, yang terletak di wilayah Balkan di Eropa tenggara.
-
Apa yang ditemukan di tempat tinggal tersebut? Diperkirakan berusia 16.800 tahun, tempat tinggal di gua La Garma di Cantabria tampak hampir tak berubah sejak penduduk kuno meninggalkan situs tersebut. Bahkan, perkakas dan artefak lainnya masih berserakan di lantai.
-
Siapa yang menyewakan rumah itu? Dalam deskripsi iklannya, Supoj dengan jujur menggambarkan rumah tersebut sebagai 'tempat bergaya kumuh' dan tidak berusaha menyembunyikan kondisi bangunannya yang sederhana.
-
Siapa yang tinggal di rumah tersebut? Jadi Tempat Tinggal Bangunan ini dulunya menjadi tempat tinggal Cut Nyak Dien bersama Teuku Umar selama kurang lebih 3 tahun lamanya.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Saat itu, korban datang bersama kekasihnya untuk menginap dengan menyewa kamar apartemen. Donni menerangkan, korban diduga terjatuh dari lantai 15 kamar apartemen Green Lake View tower E yang beralamat di Jalan Dewi sartika, Ciputat, Tangerang Selatan.
Pertama kali, korban ditemukan oleh Heriyanto, petugas kebersihan apartemen yang melihat jasad korban tergeletak di selasar taman tower E. Saat itu, dia sedang ke toilet untuk mencuci muka dan melihat jasad pria tanpa baju tergeletak dengan banyak darah di sekitar kepalanya.
"Atas temuan itu, saksi menghubungi kami, dan kami lakukan olah tempat kejadian perkara," jelasnya.
Dari keterangan sementara saksi lainnya, lanjut Donni, pria tersebut datang menyewa kamar apartemen bersama rekannya, RR (18) yang merupakan warga Tangerang Selatan sekira pukul 03.00 WIB.
"Dugaan sementara korban terjatuh sari Tower W lantai 15 kamar 18 apartemen, hingga mengakibatkan luka pada bagian kepala," terang dia.
Dari penemuan itu polisi menyita sejumlah barang bukti berupa hasil visum, handphone korban dan saksi dan hasil pemeriksaan urin.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polda Metro Jaya menemukan fakta baru kasus petugas imigrasi jatuh dari apartemen di kawasan Parung Jaya.
Baca SelengkapnyaPegawai Imigrasi ditemukan meninggal dunia setelah terjatuh dari lantai 19 apartemen Parung Jaya.
Baca SelengkapnyaKorban yang nekat mengakhiri hidupnya itu berusia 30 tahun.
Baca SelengkapnyaJasad pelajar berusia 15 tahun ini kini dibawa ke RSUD Kota Bekasi untuk diautopsi.
Baca SelengkapnyaSebelumnya warga dihebohkan dengan informasi adanya potongan kaki di area Taman Gardenia.
Baca SelengkapnyaSaksi-saksi menyatakan, sebelum korban pulang, seorang laki-laki yang merupakan teman korban lebih dulu datang ke kontrakan itu.
Baca SelengkapnyaJenazah itu diketahui atas nama inisial RA yang berusia 40 tahun.
Baca SelengkapnyaDetail pembunuhan belum diketahui termasuk motif pelaku menghabisi nyawa korban.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan polisi menunjukan keduanya sudah setahun saling kenal.
Baca SelengkapnyaDiketahui pelaku dengan korban sudah saling kenal baik sejak tahun 2022. Selama di sana, DJK dalam kondisi tidak dapat mengontrol dirinya.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho mengatakan, empat tersangka itu berinisial J, K, H, dan L.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami motif sekeluarga itu bunuh diri. Pengakuan tetangga mereka dalam kesulitan ekonomi.
Baca Selengkapnya