Fakta-fakta baru kekejaman Agus cabuli dan bunuh Neng
Merdeka.com - Setelah mengungkap kasus pembunuhan bocah PNF alias Neng (9) beberapa pekan lalu, polisi akhirnya menggelar rekonstruksi di sekitar tempat tinggalnya tersangka Agus Pe’a (42) di Kalideres, Jakarta Barat, kemarin.
Dalam rekonstruksi di tempat tinggal tersangka dan lokasi pembuangan mayat Neng itu, tampak ratusan orang sudah menunggu sosok pembunuh sadis itu. Setibanya di lokasi, Agus langsung diteriaki warga dengan berbagai hujatan.
"Botak enggak tahu diri. Bakar saja bakar," teriak warga dari atas jembatan, Selasa (20/10).
-
Apa yang ditemukan bersama kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
-
Siapa yang menemukan kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Siapa yang menemukan kuburan anak-anak? Kuburan ini ditemukan saat penggalian berlangsung di kota kuno Tenedos, Bozcaada, tenggara Dardanelles.
-
Di mana kerangka dua bocah ditemukan? Dikutip dari laman Smithsonian Magazine, Rabu (3/7), kerangka bocah ini ditemukan di pemakaman di Huanchaco, kota di pantai Pasifik utara Peru.
-
Mengapa arkeolog menemukan kerangka bayi di dekat perapian? 'Sebenarnya kami sudah menduga-duga adanya kuburan ini karena kami menemukan sisa-sisa perapian di sisi timur. Itu sudah menjadi aturan dalam arkeologi. Dari Zaman Batu hingga akhir zaman, jika menemukan perapian dugaan akan adanya kuburan bayi atau anak di dalam atau di luar rumah semakin meningkat. Saat kami sudah menduga-duga, kami menemukan kuburan itu,' Katanya.
"Udah tua pak, bukannya tobat. Malu sama umur," teriak warga lainnya.
Agus tampak tak peduli. Namun, dari sejumlah adegan reka ulang yang dilakukan Agus, terungkap sejumlah fakta baru yang belum pernah terungkap sebelumnya.
Berikut fakta-fakta baru itu:
Tersangka tutup warung setelah Neng masuk
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti memaparkan, adegan pembunuhan yang terjadi pada Jumat (2/10) lalu tersebut dimulai pukul 09.00 WIB.Saat itu korban (PNF) tengah pulang sekolah. Pelaku yang mempunyai warung itu melihat PNF lalu mengajaknya masuk ke rumah."Pas korban masuk ke dalam rumah Agus, Agus ini langsung menutup warungnya biar orang mengira Agus tak ada di rumah sejak pagi. Lalu dia menyuruh korban membuka sepatunya dan masuk," ujarnya."Korban yang tak merasa curiga pun menurutinya. Tak lama, Agus langsung mengikat kedua tangan korban dengan tali dan menyumpal serta melakban mulut korban. Agus pun langsung mencabuli korban," tuturnya.
Tidak sanggama
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti menjelaskan, pelaku tidak memasukan alat kelamin (sanggama) ke dalam kemaluan korban, melainkan memasukan dua jarinya. Lalu Agus masturbasi hingga spermanya mengenai organ intim Neng.Meski tak ingat betul berapa banyak adegan yang dilakukan Agus dari awal mencabuli hingga membunuh korban, namun semua yang Agus peragakan menurut Krishna murni apa yang terjadi."Saya tak tahu betul berapa banyak adegan. Tapi yang jelas adegan di sini sudah selesai. Sekarang kita ke lokasi pembuangan PNF," tutup Krishna.
Agus mencabuli tanpa bantuan orang lain
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti menjelaskan, ada 118 adegan rekonstruksi yang dilakukan Agus untuk merinci bagaimana dia membunuh Neng.Lanjut Krishna, dalam aksinya ini, Agus melakukan semuanya tanpa bantuan orang lain alias sendiri. "Dia ini pelaku tunggal," tutup Krishna.Selain itu, kata Khrisna, rekonstruksi juga menjalani 15 adegan untuk kasus pencabulan Agus yang lain, yakni terhadap T (15).
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jasad ibu dan anak di Subang sempat dimandikan pelaku sebelum disimpan di bagasi mobil.
Baca SelengkapnyaSebelumnya diberitakan mayat dalam gulungan kasur di Tangerang teridentifikasi, perempuan warga Cikupa.
Baca SelengkapnyaDanu mendapat tekanan dan ancaman dari tersangka YH, suami korban yang diduga otak pembunuhan terhadap Tuti Rahayu (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan bukti baru usai olah TKP ulang di Jalan Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak.
Baca SelengkapnyaPolres Metro Bekasi Kota menggelar prarekonstruksi kasus pencabulan dan pembunuhan bocah perempuan berinisial GH (9).
Baca SelengkapnyaKasus pembunuhan bocah perempuan berinisial GH (9) ini terungkap berawal dari orang tua korban yang melaporkan kehilangan anaknya ke Polres Metro Bekasi Kota.
Baca SelengkapnyaDirangkum Merdeka.com, tercatat setidaknya ada 5 peristiwa pembunuhan sadis yang terjadi di sejumlah wilayah
Baca SelengkapnyaMeski antara pelaku dan korban telah menjalani hubungan transaksional itu, namun pelaku tidak memberi imbalan sesuai kesepakatan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan korban pencabulan yang dilakukan N alias Engkong (70) bertambah.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru dari hasil sementara autopsi ayah dan balita ditemukan tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaDua pelaku merencanakan pembunuhan korban karena jengkel dengan sikapnya yang tidak mau ikut aturan tahanan senior.
Baca SelengkapnyaPembunuh mahasiswi cantik di Sukmajaya, Depok Argi (20) diketahui melakukan tindakan pemerkosaan terhadap korban.
Baca Selengkapnya