Masyarakat keturunan Portugis di Kampung Tugu, Jakarta Utara, memiliki tradisi unik dalam perayaan Tahun Baru, yakni Rabo-Rabo.
Dalam tradisi Rabo-Rabo, warga Kampung Tugu mendatangi setiap rumak sanak saudara sekampung dengan alat musik keroncong untuk menyampaikan ucapan selamat tahun baru. Kegiatan dimulai dari rumah salah satu keluarga, dan berdoa sebelum Rabo-Rabo dilakukan.
Kata “Rabo” berasal dari bahasa Portugis yang berarti mengekor. Kebiasaan warga Kampung Tugu dalam menggunakan kata selalu diulang, sehingga kegiatan adat ini lebih dikenal dengan nama Rabo-Rabo.
Jadi rabo-rabo diibaratkan mengekor ke dalam rombongan dari keluarga yg disinggahi, dan wajib turut serta dalam rombongan untuk mendatangi rumah berikutnya.
Tradisi ini dilaksanakan pada tanggal 1 Januari setiap tahun dan dimulai sekitar pukul 10.00 pagi. Perlengkapan yang digunakan yaitu alat musik keroncong, seperti rebana dan gitar.
Masyarakat sekitar kampung tugu sangat mendukung dan mengapresiasi dilaksanakannya tradisi ini. Tidak ada perubahan dari waktu ke waktu proses pelaksanaan tradisi ini. Hanya saja, warga yang tinggal di Kampung Tugu semakin sedikit, sehingga untuk pelaksanaan saat ini bisa selesai dalam waktu satu hari. Pada waktu dulu, tradisi ini bisa dilaksanakan sampai 2-3 hari
Sebuah ritual doa kepada Tuhan sebagai ritual tolak bala yang dilaksanakan setiap bulan Sya'far atau setiap hari Rabu terakhir pada penanggalan Hijriah.
Tradisi Lebaran bukan cuma soal mudik dan makan ketupat. Di berbagai daerah banyak sekali tradisi dilakukan secara turun temurun dan hanya ada saat Lebaran.